7

289 44 3
                                    

Seminggu sudah berlalu dan pernikahan mereka masih tertutup rapat. Kini keduanya sedang memupuk cinta. Entah bahasa apa yang harus digunakan, tetapi Seungmin begitu bahagia memiliki Chris disampingnya, begitu pula dengan Chris. Mereka selalu bisa menerima kebiasaan aneh satu sama lain. Pasangan yang benar-benar serasi.

"Kamu dari tadi kok nonton drakor terus sih sayang.", Kesal Chris merajuk.

"Diem! Lagi seru-serunya nih."

Chris memasang wajah kesal. Ia memang bersalah karena semalam melakukan itu dengan sangat kasar. Tapi Seungmin membalas lebih kejam. Ia sama sekali tak dianggap ada. Seungmin fokus menonton sebuah serial yang katanya seru. Bahkan saking serunya, Seungmin sampai menangis tersedu-sedu atau tertawa terbahak-bahak seperti orang gila.

"Suaminya disini loh.", Goda Chris sambil melirik Seungmin dengan ekor matanya.

Seungmin masih tak bergeming. Ia sedang tertawa guling-guling karena melihat adegan lucu. Karena kekesalannya sudah ada di puncak, akhirnya Chris keluar kamar dan pergi ke kamar Changbin. Ya, saat ini mereka sedang ada di kosan.

Rumah Seungmin sudah dijual. Jangan bertanya lagi itu ulah dan keinginan siapa.

"Yes akhirnya nikah juga kalian berdua.", Pipi Seungmin bersemu merah mendapati pasangan di serial yang ia tonton menikah. Akhir yang bahagia.

Seungmin tersenyum sambil menutup laptopnya. Saat melihat ke arah kasur, suaminya tak ada disana. Karena moodnya sudah membaik, ia memutuskan untuk mencari Chris.

"Kak Chris?"

Seungmin mengintip ke kamar Changbin dengan hanya memasukkan kepalanya saja. Ia bisa melihat dua laki-laki tengah bermain game online sambil saling menendang dan mengumpat gila.

"Kak Chris!", Teriak Seungmin membuat Chris sedikit meliriknya.

"Lanjutin aja drakor kamu. Aku main."

Kini giliran Chris yang cuek.

Changbin meletakkan telepon genggamnya dan menatap Seungmin. Ekspresi pemuda itu setengah kesal setengah bahagia. Setelah melihat pintu kamarnya tertutup dengan sangat pelan, barulah ia sadar kalau Seungmin benar-benar marah.

"Istrimu marah noh. Aku kasihan sama kamu kalau gak dapet jatah."

Chris terdiam. Ia menatap Changbin yang kini sedang menaik-turunkan alisnya.

"Tau darimana?", Tanya Chris penuh selidik.

"Tiap malem aku ngintip dari sini. Kamu lupa ya?"

Changbin menunjuk sebuah lubang yang sengaja mereka buat untuk menghubungkan mereka. Biasanya mereka menggunakan lubang itu untuk berkomunikasi atau berteriak memanggil. Maklum. Mereka itu tukang tidur. Susah dibangunin.

"Mati aku.", Chris menunduk karena malu.

"Santai aja lah. Mulutku kan gunanya cuma buat mengumpat, bukan buat buka rahasia orang."

Chris terharu? Tentu saja.

Pernikahannya adalah hal penting yang harus ditutup rapat-rapat. Akan ada saat yang tepat untuk membukanya dan itu adalah saat ia lulus. Setelah ia lulus, Seungmin akan ia pindahkan ke sekolah lain. Tentunya dengan identitas baru yang sedang disiapkan teman papanya.

Memang harus serumit ini demi pendidikan.

"Kamu emang sahabat terbaik, Bin. Aku bantu doa aja deh. Supaya kamu gak bimbang milih Felix atau Jeongin haha."

"Cangkemmu!", Kesal Changbin. (Mulutmu!)

"Ya daripada dua-duanya, mending satu."

[2/4] SAY CHEESE! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang