6

356 47 17
                                    

Minggu pagi telah tiba. Suara ayam berkokok membangunkan Seungmin. Saat melirik jam dinding, ternyata jam masih menunjuk pukul tiga pagi. Daripada kembali tidur, lebih baik ia bersih-bersih dan memasak.

Saat hendak turun dari kasur, tiba-tiba telinganya mendengar sesuatu. Seperti suara langkah kaki yang terseok-seok. Seungmin mengurungkan niatnya. Ia lebih memilik duduk di kasur sambil menatap pintu.

Matanya membulat saat pintu kamarnya terbuka. Ada bayangan hitam berdiri disana. Dengan keberanian yang cukup, ia menyalakan lampu telepon genggamnya. Demi apapun! Tubuhnya gemetaran sekarang.

Disana berdiri seorang laki-laki dengan pakaian compang-camping. Salah satu kakinya patah, itu yang membuatnya berdiri dengan posisi miring. Matanya bulat besar dan bercahaya terang seperti senter. Giginya yang tajam sedari tadi membuat suara menggigit. Seungmin masih menonton. Saat makhluk itu berjalan mendekatinya, barulah ia membangunkan Chris.

Suaminya itu sama sekali tak bergeming. Yang membuatnya sedikit lega adalah patah kaki membuat makhluk itu berjalan pelan. Makhluk itu seperti menggenggam sesuatu yang panjang di tangannya. Dan itulah yang membuat Seungmin semakin ketakutan.

"Kak Chris!! Kebakaran kak!! Kebakaraaaannn!!!!", Teriaknya lantang di telinga kiri Chris.

Chris langsung membuka matanya dan terduduk. "Mana yang kebakaran?"

Tepat saat Chris terbangun, makhluk itu lenyap di udara. Berubah menjadi abu hitam dan keluar melalui celah jendela.

Chris terperanjat dan berlari keluar kamar. Seungmin langsung merapal ribuan doa saat itu juga. Tak lama kemudian Chris kembali dengan seember air. Wajah polos Chris yang baru bangun tidur itu membuat Seungmin terbahak.

"Mana yang kebakaran sayang?", Tanya Chris masih belum sadar.

"Gak ada yang kebakaran. Pake buat cuci muka aja itu airnya.", Balas Seungmin masih terbahak-bahak.

Chris kesal karena jam tidurnya dipotong. Tiba-tiba ia membuka gorden kamarnya dan membuka jendela besar disana. Seungmin memeluk tubuhnya sendiri karena kedinginan, padahal Chris tak merasakan apapun. Sepertinya ada makhluk yang sengaja meniupkan angin dingin kepada Seungmin.

"Tutup jendela itu atau Seungmin patahin leher kakak.", Sinis Seungmin dengan tatapan membunuh.

Bahkan Chris merasa kalau Seungmin tak hanya ingin membunuh lewat tatapan, tapi benar-benar ingin membunuhnya.

Tepat saat jendela dan gorden kembali ia tutup, Seungmin terkulai lemah. Karena panik, Chris membangunkan orangtuanya.

Bambam adalah pekerja kantoran, sedangkan Yugyeom adalah dokter. Menjadi peternak adalah pekerjaan sampingan mereka. Lumayan, bisa menambah penghasilan di desa mereka.

"Lapoo arek iki?", Tanya Yugyeom sambil mengobrak-abrik tas dokternya. (Kenapa sama anak ini?)

"Lek aku ngerti lapo aku nyeluk dokter?", (Kalau aku tau ngapain aku manggil dokter?)

Begitulah gaya percakapan Chris dengan ayahnya.

Yugyeom memeriksa Seungmin dengan telaten. Setelah tau apa penyebabnya, ia mengemas tas dokternya dan memberikannya pada Bambam; menyuruh pria itu pergi tanpa mengetahui apapun yang terjadi pada menantunya.

"Lapo ngongkon papa metu? Seungmin kenek opo? Parah ta?", Tanya Chris khawatir. (Kenapa nyuruh papa keluar? Seungmin kenapa? Parah?)

"Gak popo, mek kepegelen tok. Mbok apakno sampek semaput ngunu?", (Gak papa, cuma kecapekan aja. Kamu apain sampe pingsan gitu?)

[2/4] SAY CHEESE! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang