Sedari tadi Chris hanya bisa mengusap punggung Seungmin, lagi. Anak itu tengah menangis terisak. Meski kotak bekalnya begitu menggiurkan, Seungmin terlihat tak tertarik dan masih betah dengan tangisnya. Tak heran jika meja mereka menjadi pusat perhatian.
"Mau cokelat?", Tawar Felix yang sedari tadi dipeluk oleh Hyunjin.
Jeongin diam saja sejak tadi. Padahal Changbin sudah gencar menggodanya.
"Kamu itu Bin Bin. Katanya mau nyari cewek bahenol, gak taunya jatuh ke anak cowok lagi.", Sindir Chris. Baru kali ini Changbin tak konsisten dengan ucapannya.
"Lihat dong wajahnya Dek Jeongin itu. Aku lihatnya kayak cewek. Udahlah sama aja.", Jawab Changbin membela diri.
"Lagian kita berempat belum ketahuan kok kalo homo. Biasa aja lah. Masih dikejar-kejar cewek kita itu.", Minho menyeruput secangkir kopi miliknya dengan santai. Ia sama sekali tak memperhatikan wajah Chris yang sudah berubah.
"BEREMPAT?!!!", Tolak Chris sedikit berteriak dan menekan ucapannya.
"Udahlah kak. Seungmin gak mau denger ada yang teriak-teriak.", Lirih Seungmin.
Chris menurut. Minho hanya mengelus dada. Hanya dia yang tak memiliki pasangan. Atau mungkin pasangannya sedang ada di jalan. Entahlah, jodoh selalu ada di tangan Tuhan.
"JISUNG!!!", Teriakan kali ini benar-benar membuat semua orang menutup telinga mereka.
Anak yang bernama Jisung itu mulai mendekat. Rambutnya sedikit gondrong. Aura seram melekat padanya. Apalagi saat ia duduk disamping Felix, semuanya langsung menatapnya horor.
Tak mau dikira terlalu memperhatikan, mereka harus rela pura-pura tak melihat. Padahal sudut mata masing-masing dari mereka selalu memperhatikan gerak-gerik Jisung.
"Heh?", Kaget Minho.
Melihat Jisung tertawa lebar, mereka bertujuh kaget. Tepat di tengah lidah Jisung, mereka bisa melihat sesuatu yang berkilau. Tindik?
"Lidah kamu ditindik?", Tanya Minho.
"Iya. Jangan bilang-bilang, nanti disuruh nyopot.", Anehnya Minho malah mengangguk.
Felix menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Perkenalkan, namanya Jisung. Kita sama-sama pindahan dari Jakarta."
"Namaku Changbin, dia Chris, yang disamping Chris itu Seungmin, itu Hyunjin, yang paling pojok itu Minho, yang paling gemes didepanku ini Jeongin.", Jelas Changbin memperkenalkan temannya satu-persatu.
Jisung hanya mengangguk. Tiba-tiba anak itu menarik es teh Minho yang baru saja datang. Minho tersentak kaget. Itu kan miliknya?!!
"Heh! Itu punyaku! Yang sopan ya sama kakak kelas!", Gertak Minho.
Jisung meminum es itu sampai isinya menghilang separuh, lalu mengembalikannya kepada Minho.
"ASTAGA!", Gemas Minho.
Tak lama kemudian bel masuk kembali berbunyi. Anak baru harus segera kembali ke aula kalau tak mau mendapat hukuman. Hyunjin lagi-lagi mencium bibir Felix. Changbin ingin melakukan hal yang sama pada Jeongin; tapi mengingat statusnya bukan apa-apa, yasudah lah tahan diri dulu. Minho dan Jisung yang paling berbeda; mereka malah saling memandang dengan pandangan kesal dan memutuskan untuk bermusuhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[2/4] SAY CHEESE! ✓
FanficChris berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mencintai Seungmin apapun yang terjadi. Setelah konflik antara mereka selesai, Seungmin menghilang bagai ditelan bumi. Apa yang terjadi? ©31097CB; 2019.