9

229 30 3
                                    

Pagi ini tuan kelaparan terlihat berbeda. Tubuhnya tinggi tegap, wajahnya berseri putih, dan cara berpakaiannya jauh lebih pantas. Yang terlihat masih sama hanyalah kakinya; kakinya masih pincang.

"Min, dia beneran bapak kamu.", Mata Seungmin terbelalak lebar hingga membuat tuan kelaparan tertawa. Pasalnya mata Seungmin mirip dengan matanya jika seperti itu.

Seungmin menangis. Ada perasaan marah sekaligus bahagia karena telah dipertemukan dengan wujud bapaknya yang asli.

Jadi sekarang tuan kelaparan bisa ia panggil bapak?

"Bapak.", Lirih Seungmin sambil menitikkan air mata.

Chanyeol menghampiri puteranya dan merengkuh tubuh rapuh itu. "Maaf."

Tiba-tiba Seungmin memukuli dada Chanyeol. Chanyeol terbatuk sampai mulutnya mengeluarkan darah. Tapi ia masih bertahan disana.

Chris yang melihat kejadian dimana mulut mertuanya mengeluarkan darah ingin segera menarik Seungmin. Tapi melihat kepala mertuanya menggeleng, niatnya langsung urung.

"Kenapa bapak harus cerai sama mamak? Kenapa bapak harus pergi ninggalin Seungmin? Kenapa bapak harus hilang? Kenapa bapak kembali dengan keadaan seperti ini? Jelaskan!"

"Ceritanya panjang. Dan semua itu tak bisa bapak ceritakan dengan mudah. Intinya, kehidupan bapak sangat sengsara tanpa mamakmu dan kamu."

"Hidup Seungmin juga bagaikan neraka semenjak bapak memutuskan untuk cerai sama mamak, bahkan saat itu Seungmin masih bayi!", Erang Seungmin semakin kesal.

"Bapak tak bisa muncul begitu saja. Kamu tau sendiri bahwa bapak sedang dikejar polisi."

Seungmin melotot saat darah menetes di tangan putihnya. Ia melepas pelukan hangat itu dan hampir terjungkal ke belakang karena begitu kaget. Dagu bapaknya berubah menjadi merah?

"Ba-Ba-Bapak ke-ke-kenapa?", Tanya Seungmin terbata-bata.

Belum sempat menjawab, Chanyeol sudah tergeletak di atas tanah.

Chris kalang kabut. Ia segera menelepon ayahnya (Yugyeom) dan membopong Chanyeol. Mereka sedikit berlari ke kos. Meski tubuh Chanyeol begitu berat, Chris tetap berlari.

Saat sampai di kos, Seungmin langsung mengambil air hangat dan kompres untuk menghapus darah di mulut bapaknya. Saat Chris hendak keluar menunggu Yugyeom, ternyata pria paruh baya itu sudah berlari ke arahnya.

"Siapa yang sakit?"

"Udah deh, yah. Ayo masuk dulu.", Chris langsung menarik tangan Yugyeom.

Pintu kamar kos ia kunci, takut kalau sewaktu-waktu ada orang masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk.

"Itu kan..."

Ucapan Yugyeom menggantung. Matanya menatap laki-laki yang tengah berbaring di ranjang puteranya. Saat melihat Seungmin menitikkan air mata, ia jadi menerka-nerka semua kemungkinan yang ada.

"Iyo, iku bapake Seungmin.", Jawaban ini sangat membantu. Tentu saja matanya tak mau biasa; melebar secara otomatis. (Iya, itu ayahnya Seungmin.)

[2/4] SAY CHEESE! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang