Tak semua penghuni kos itu miskin dan jarang makan.
Chris sangat tak suka jika ada yang mengatainya kurang gizi. Badan dempal, selalu makan nasi, dan mentraktir teman-temannya setiap minggu. Tolong siapapun, jelaskan kenapa Chris dipanggil kurang gizi dan miskin?
"Selamat pagi kugiii!!", Sapa seorang pemuda yang langsung duduk disamping Chris.
Pagi ini menu sarapan yang ia makan sangatlah spesial. Nasi pecel dengan lauk bali bandeng dan telur nggelundung, serta oseng tempe. Merasa ada yang kurang, ia menatap simbok pecel dan tak menghiraukan Changbin.
"Loh mbok? Kulo kok mboten diparingi peyek?", Tanyanya heran. (Loh mbok? Saya kok gak dikasih peyek?)
Simbok pecel itu menepuk dahinya sendiri seraya mengaduh. "Duh simbok lali. Peyek kacang opo peyek iwak asin le?", (Duh simbok lupa. Peyek kacang atau peyek ikan asin nak?)
"Peyek iwak asin mawon mbok. Maem kacang nggarai jerawaten.", (Peyek ikan asin aja mbok. Makan kacang bisa bikin jerawatan.)
Chris membenarkan duduknya. Ia menerima peyek ikan asin dari tangan simbok, lalu memakan pengganti kerupuk itu.
Simbok pecel adalah pedagang nasi pecel keliling. Selain harganya murah, pecel simbok rasane uenak tenan. Apalagi menggunakan wadah daun pisang. Rasanya seakan bercampur menjadi satu, hingga membuat Chris menetapkan nasi pecel simbok sebagai makanan terenak di Jawa.
(Rasane uenak tenan : Rasanya enak banget.)
"Heh Chris! Kamu ini tak ajakin ngobrol malah ngacangin aku.", Ketus Changbin. Meski berwajah sangar dan sok kejam, Changbin ini punya jiwa menye-menye. Rasa-rasanya sampai membuat Chris ingin menjual sahabatnya itu.
"Lah kamu. Kan udah aku bilangin berkali-kali, jangan panggil kugi. Masih butuh traktiran dari aku aja sok-sokan gitu.", Kesal Chris sedikit kuwalahan karena mulutnya penuh akan nasi pecel.
KUGI = KURANG GIZI.
Changbin memutar kepala Chris hingga kembali menatap nasi. Chris tersenyum lemah melihat nasi pecel itu. Beginilah kalau sudah jatuh cinta.
"Mbok, nasi pecelnya satu ya. Kayak biasanya.", Pinta Changbin pada simbok.
"Asyiapp."
Meski simbok pecel ini sudah berumur, tapi beliau tetap gaul. Pelanggannya saja anak muda semua. Kata simbok mah, 'Yawes. Siapa tau hidup simbok bisa makin panjang karena kumpul mereka.'
Setelah menerima nasi pecelnya, Changbin langsung makan dengan lahap. Changbin dan Chris juga banyak bercanda sampai menjadi pusat perhatian. Maklum. Mereka sedang ngemper di pinggir jalan sambil ketawa-ketawi kayak orang gila. Changbin sama sekali tak menghiraukan, padahal Chris sudah menolak bercanda lebih jauh sedari tadi.
"Mereka itu ngelihatin kita karena kita ganteng. Wes to babah.", (Wes to babah : Udahlah biarin.)
Seperti itulah jawaban Changbin kalau Chris meminta berhenti membuat lelucon. Lelucon apapun yang dibuat Changbin, Chris pasti tertawa terpingkal-pingkal. Kasihan kalau dianggap ngereceh.
"Bakal ada anak baru. Gimana kalau kita nyari cewek bahenol aja? Aku kangen banget sama yang namanya pacaran.", Ajak Changbin.
"Lihat pecel sama peyek, aku jadi baper sendiri. Mereka aja berpasangan, nah aku kapan?", Timpal Chris.
"Beraksi dong.", Ucap Changbin semangat.
"Yakin?", Tanya Chris dengan tatapan selidik. Changbin hanya mengangguk, membuat Chris berfikir, 'Ahh sak karepmu'. (Ahh terserah kamu.)

KAMU SEDANG MEMBACA
[2/4] SAY CHEESE! ✓
FanfictionChris berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan mencintai Seungmin apapun yang terjadi. Setelah konflik antara mereka selesai, Seungmin menghilang bagai ditelan bumi. Apa yang terjadi? ©31097CB; 2019.