Penawaran

14.1K 1.7K 50
                                    

"P ACAR baru? Kok nggak bilang?" Perempuan paruh baya itu  memandangi keduanya secara bergantian.

"Bukan, Tante. Saya tetangga depan kebetulan sedang mengobrol biasa," jawab Fredella menyela di antara mereka.

Mama menurunkan kacamata lalu menatap Fredella, menilai setiap inci tubuh dan barang yang melekat di badan Fredella. Cantik juga tetangga depan Axel. "Oh gitu. Salam kenal, Tante baru tahu kalau apartemen itu sudah dihuni." Mama Axel basa-basi padahal ia sudah tahu, apartemen depan sudah ada penghuni.

"Iya Tante, semoga bisa menjadi tetangga yang baik." Balas Fredella

Mama Axel tersenyum hangat. Terliht bahwa perempuan di depannya adalah perempuan baik-baik.

"Ma bawa es krim?" tanya Axel memecah keheningan diantara mereka.

"Bawa, kenapa?"

Kebetulan sekali, Axel bisa langsung mempromosikan tanpa menunggu lagi.

"Mama ke sini kenapa tidak memberitahu?" tanya Axel

"Dadakan mau antar es krim milik Arkana. Dapat pesan dari Fara kalau Arkana ada di sini."
Axel mengangguk paham, Axel meminta mengeluarkan beberapa rasa es krim untuk ia tunjukkan pada Fredella.

"Aku sedang merayu Fredella buat kerja sama, Ma," bisik Axel sebelum mama pergi meninggalkan keduanya. Padahal sudah malam tetapi mama datang, padahal besok pagi juga bisa.

"Kerja sama apa, Mama kok curiga?" Mama mengikuti langkah Axel tak lupa ia menyuruh Fredella duduk kembali.

"Aman kok," jawab Axel

"Kerja sama masa depan bersama? Kalau itu tidak apa-apa. Mama ke kamar Arka dulu," pamit mama Axel dari hadapan setelah memberikan es krim.

"Ngaco banget Ma. Nggak mungkinlah." Balas Axel

Mama Axel terkekeh sebagai jawaban. Ia memasuki kamar cucunya.

"Ini rasa green tea." Axel memberikan satu bungkus es krim pertama untuk Fredella nikmati. Axel duduk di hadapan Fredella.

Diberi kesempatan untuk mencoba es krim dari pria ini, urusan menerima biar Fredella pikirkan lagi. Es krim ini sangat terkenal, tetapi Fredella belum pernah mencoba, mengingat minuman di restoran cukup banyak.

"Enak?"

Fredella masih mengunyah, merasakan setiap gigitan es krim. "Iya, green tea terasa sekali dilidah."
Axel sedikit tersenyum, rasa es krim miliknya tidak
mengecewakan.

"Es krim kami sudah internasional, Fredella." Tiba-tiba mama berbicara, bergabung di antara keduanya. Arkana tidur mama Axel tidak tega membangunkan, keluar menemui mereka kembali. "Ya, walau baru ke Malaysia." Kekeh mama Axel yang penting produk mereka sudah di luar Indonesia.

"Hebat." Fredella memuji lalu tersenyum membalas jawaban mama Axel.

"Selamat mencoba ya, Fredella, semoga mau bekerja sama dengan kami."

"Iya Tante," jawab Fredella sopan. Fredella kembali menikmati es krim, ia harus segera menghubungi Chef Bian untuk ikut mencicipi es krim ini Fredella yakin Chef Bian bisa mengelolanya. Bayangan pundi- pundi rupiah terngiang di kepala Fredella, bisnis es krim bisa menguntungkan.

"Bagaimana?"

Es krim tandas Fredella nikmati. "Nanti saya tanya chef di resto dulu."

"Ini kartu nama saya. Bisa dihubungi kapan saja."
Fredella menerima kartu nama lalu membaca tulisan yang ada di sana. Axel Ratmaja jabatan Chief Executive Officer— jabatan yang cukup tinggi.

Falling In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang