"The end"

1.5K 59 52
                                    



****
Sesampainya dirumah sakit, pah bantu aku untuk menggendong nae pinta batz..
Papah hanya mengangguk..
Batz merasa heran saat
Mamahnya mendaftarkan nae kedokter
kandungan.
Ia mengernyit melihat
Mamahnya yang tersenyum aneh.
Apa maksudnya ini Mah?  Kenapa malah
kedokter kandungan? Protes batz yang
tak peka dengan wajah bahagia Mamahnya
Mamah mendengus keras.
Dasar anak bodoh ini!' Gerutu batinnya "
Karena Mamah yakin nae hamil. Dasar
bodoh! Kamu nggak lihat wajah Mamah
bahagia begini.
Kalau bukan karena
Nae hamil, masa iya Mama senyum pas
Nae sakit!" Gerutu mamah menyentak batz "Kok Mamah bisa yakin gitu?" Tanya papah..
Yakin dong orang dulu Mamah juga
pernah hamil. Kita lihat aja ntar,
semoga keyakinan Mamah ini benar
Ucapnya penuh harap.
amin ucap mereka bersamaan.
Batz menatap nae yang mengelus
lembut perut ratanya sambil tersenyum bahagia.
Mata nae berbinar menatap
perutnya.
Batz tersenyum bahagia
melihat senyum nae kearah perutnya.
Batz menangkup tangan nae yang ada
diperutnya.
Nae menoleh kearah batz
Mata mereka beradu dan mereka saling
tersenyum bahagia
"Apa kamu menginginkan anak ini,
Sayang?" Tanya batz "
Tentu, Sayang. Aku sangat
menginginkan anak darimu, buah cinta kita.
Aku selalu berdoa untuk ini b,
Jawab nae membuat mata batz berkaca-kaca
ia tidak bisa berkata apa-apa lagi hanya tersenyum bahagia

Selang beberapa menit, nama nae
dipanggil oleh seorang suster. Batz
kembali menggendong nae ,
Nae bahagia karena memiliki istri
yang selalu bisa memanjakan dan
mencintainya tanpa menuntutnya
untuk menjadi sempurna.
Setelah pemeriksaan urin dan
dinyatakan positif hamil, dokter
meminta nae naik keranjang.
Dokter laki-laki tampan itu menaikkan kaos
Nae dari perutnya.
Batz tersentak
seketika menarik tangan Dokter
muda tampan itu dari perut nae dan
menurunkan baju istrinya. Mamah dan
papah menganga melihat refleks cepat
anaknya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya batz
menatap tajam dokter itu.
Dokter itu kaget dalam sedetik kemudian
tersenyum maklum.

"Tenang, nona.  Saya akan melakukan
USG pada istri nona untuk mengetahui
umur kehamilan istri nona dan
kondisi kandungan istri nona Jangan
cemburu, pemeriksaan ini selalu
dilakukan saat melakukan USG." Ucap
Dokter itu sopan.
Batz mengangguk
pasrah dan melepaskan cengkraman
tangannya pada dokter itu.
Mamah
dan papah terkekeh melihat batz yang
cemburu pada dokter itu, sedangkan
Nae memusatkan matanya pada layar
monitor diatasnya
Dokter memainkan alatnya diatas
perut rata nae . Ia berhenti saat
menemukan sebuah titik hitam dilayar
monitornya.
Nae dan batz tertegun
menatap titik hitam itu.
Mereka tanpa sadar meneteskan air mata karena rasa
bahagia yang tak
terukur besarnya.
Naebatz menoleh pada dokter muda itu. Dokter itu
tersenyum menatap wajah mereka
bergantian.
"Sekali lagi selamat, ini anak
Nona,  Masih kecil sekali. Umur
kandungan istri anda baru memasuki
umur 6 minggu. Nona harus menjaga
kondisi istri nona . Jaga pola makannya
juga istirahat yang cukup. Berikan
asupan susu hamil padanya,
Ibu tidak boleh terlalu lelah. Karena
diumur ini masih sangat rentan. Saya
akan membuatkan resep vitamin
penguat janin dan penambah darah
karena tekanan darah ibu sedikit
rendah. Penambah darah diminum
hanya malam ini sebelum tidur." Ucap
Dokter panjang lebar. naebatz
mengangguk mantap dengan senyum
yang tak mau hilang dari wajah
mereka.
Papah mamah yang sedari tadi ikut melihat monitor juga menangis melihat calon cucu mereka tumbuh dirahim nae.


****
Setelah mengetahui kehamilan nae, batz menjadi lebih protektif pada istrinya.
Bahkan skearang Ia menjadi bawel kalau menurut Nae.
Batz bahkan sering menangis
kalau permintaannya tak dikabulkan
oleh istrinya.
Mertua nae hanya bisa
terkekeh melihat sikap batz yang sangat menjaga nae dan calon bayi mereka.
Mereka mengatakan kalau saat ini
Batz yang sedang mengidam, bukan
Nae.
Terkadang nae menjadi geram
dibuatnya tapi hanya bisa pasrah dan
menurut, demi calon anak mereka
Seperti sekarang, batz merengek hanya
karena sebuah sepatu yang akan
dipakai ke kantor oleh nae
"Mami...jangan pakai Heels.. Nanti
kalau kamu jatuh bagaimana, Sayang?"
Rengek batz saat melihat nae memakai heels nya
Nae tertegun mendengar perkataan batz barusan  mami?? Ucap nae..
Iya mulai sekarang panggil aku momy dan aku memanggilmu mami karena sebentar lagi kita akan menjadi orang tua apa kamu mau baby dengan panggilan baru kita?? Tanya batz berharap nae mau..
Nae hanya diam cukup lama menatap batz..

the enemy becomes love (The end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang