ONE

358 15 5
                                    

"Stell, Stella. Mau kemana?".

"Ke perpus"

"Elah jawabnya cuman dua kata doang. Gw ikut ya"

"...."

Setelah berdiskusi panjang antara Stella dan kedua sahabat nya, akhirnya mereka segera menuju ke perpustakaan.

Ya, kenalin dia itu Auristella Alisya Leesham Shaenette. Yang kerap di panggil teman temannya adalah Stella.
Seorang anak dari keluarga biasa, sifatnya yang pendiam, cuek, gak peka, sabar, cerdas, baik dan peduli, kutu buku. Walaupun di sekolah suka di bully oleh teman temannya dengan penampilannya yang bisa di bilang 'cupu', memakai kacamata ia tidak akan menggubris nya. Prinsip nya adalah ketika ada seseorang yang terus mem bully nya, mencemoohkan nya biarin capek sendiri nantinya. Yang terpenting dia tidak menjadi seperti mereka.

Stella juga mempunyai kedua sahabat yang selalu menemaninya dan baik kepadanya. Tetapi sifat dan kepribadian nya sangat bertolak belakang dengan Stella.

Felysia Inez Gianina.
Biasa di panggil Felysia. Yang mempunyai sifat yang berbeda dengan Stella, bahkan bertolak belakang banget dengan sifat Stella. Felysia dengan sifatnya yang pemberani, selalu membela Stella kalau di Bully, tomboy, cuek sama cowo, ceplas ceplos, cerewet.

Nerissa Fredella.
Biasa di panggil Della. Sifatnya yang centil, cerewet, suka cari cogan. Katanya mah cogan itu nikmat nya dunia.

"Stell cepetan dong, baca bukunya nanti aja di perpus. Di jalan aja masih sempet sempet nya baca novel". Protes Felysia yang sudah mendahului jalan dengan Della.

"Iya nih, panas tau. Mana kita lewat lapangan, gila kulit gw bisa hangus ini mah. Percuma dong gw lulusan". Ucap Della dengan nada dramatik.

"Urus aja tu kulit! Tetep aja gak ada yang mau sama lo!". Ketus Felysia kepada Della.

"Enak aja! Cowok banyak ya, yang ngantri mau jadi pendamping hidup incess!". Ketus Della kembali kepada Felysia.

"Inces Inces. Ences yang ada lo mah!".

Si empu nya yang mau ke perpustakaan hanya membaca buku Novel nya, sambil mendengarkan ucapan kedua sahabatnya itu yang sedang bertengkar tidak tau malu nya di pinggir lapangan.

"Liat deh Fel, itu liat yang lagi maen basket kakel nya ganteng ganteng banget masyaallah, apalagi ka Ardha my Prince uuuuwuu". Ucap Della sambil menepuk nepuk nepuk bahu Felysia dengan mata yang berbinar binar.

"Diem napa Del elah cogan mulu yang di bahas, mau Ardha kek, mau bopak kek, terserah lo dah". Ketus Felysia dengan rasa kesal. Sedangkan Della? Hanya mengerucutkan bibir yang membuat Felysia merasa mual dan ingin menjotos Della saat itu juga.

Akhirnya Felysia dan Della melanjutkan jalan kembali mendahului Stella, karena sedari tadi Stella hanya fokus membaca novelnya itu, otomatis jalannya lambat, tertinggal oleh Felysia dan Della, padahal yang mau ke perpustakaan aja Stella.

Buggh!

"Awwwh..ssh"

"ya ampun Stella!". Teriak kedua sahabat Stella itu.

Felysia dan Della otomatis berbalik ke belakang karena mendengar suara benturan bola yang sangat keras dan suara rintihan seseorang. Ternyata Stella lah yang terkena bola basket. Karena untuk menuju perpustakaan harus melewati lapangan. Sedangkan kondisi di lapangan sedang ramai yang bermain bola basket.

"Ya ampun Stell lo gpp?". Ucap Felysia terlihat khawatir.

"Aduh kacamata aku mana ya Fel?". Ucap Stella yang masih tersungkur di bawah lapangan sambil meraba raba keberadaan kacamata nya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang