Setelah selesai jam sekolah yaitu pulang, Stella menuruti apa kata Gavin. Iya menunggu di depan gerbang sekolah sekitar sudah 20 menitan yang lalu, tetapi kedatangan Gavin belum terlihat.
Karena hari sudah semakin gelap, akhirnya Stella memutuskan untuk pulang saja dari pada menunggu Gavin yang sedari tadi belum muncul juga.
Tinn tinn!.
Tiba tiba saja ada suara klakson motor di belakang Stella, pas Stella hendak saja ingin pergi. Ternyata ada sesosok yang datang memakai motor MV Agusta F4CC yang kelihatannya sih memang mahal bagi Stella. Hanya orang berpunya yang mampu membelinya.
Tetapi Stella tidak mengetahui sosok itu. Sosok itu masih saja duduk di atas motornya memakai helm fullface nya menatap keberadaan Stella, dan Stella tetap saja tidak mengetahui itu. Stella yang di sedari tadi diperhatikan oleh sosok itu merasa risih dan ada rasa sedikit takut dan hendak ingin kabur.
"Mau liatin gw terus apa mau naik?". Ketus seseorang tersebut di balik helm fullface nya.
"Si.. Siapa ya?". Tanya Stella kebingungan.
"Gc naik!". Ketus orang tersebut kembali.
"I..iiya, taa...tapi kamu siapa?". Gugup Stella karena dia benar benar takut di culik.
"Gavin! Yang tadi ajak lo ke taman belakang! ". Kesal Gavin dan langsung membuka kaca helm full face nya.
"Ooh". Ucap Stella dengan lega.
"Gc! apa mau gw paksa?!". Bentak Gavin kepada Stella.
Akhirnya niat Stella untuk langsung kabur ter urungkan karena Gavin sudah datang. Ya walaupun dia yang nyuruh, dia yang telat.
Akhirnya Stella naik ke atas motor Gavin yang cukup sulit untuk di naiki seorang Stella yang notabene nya masih memakai rok sekolah. Setelah sudah berada di atas motor nya Gavin, motor Gavin pun tidak melaju untuk jalan, Stella nampak bingung, karena Gavin hanya terdiam.
"Ck, Pegangan! Lo jatuh, gw gak tanggung jawab!". Kesal Gavin kepada Stella di balik helm fullface nya.
Akhirnya Stella pegangan pada jok belakang motor. Gavin yang melihat itu dari spion merasa kesal di balik helm fullface nya.
Greeb. Gavin menarik kedua tangan Stella dan dililitkan nya di pinggang Gavin. Sontak itu membuat Stella terkejut, sedangkan Gavin? Muka nya tetap saja datar di balik helm fullface nya dan segera melaju kan motornya.
_o0o_
Di pagi hari ini Stella kembali melanjutkan aktifitas nya sebagai pelajar, dia berangkat ke sekolah naik bus. Kali ini Stella berangkat tidak terlalu pagi di karenakan harus bersih bersih rumah terlebih dahulu. Orang rumah semuanya sudah berangkat, hanya tersisa Stella yang memang sudah di tugaskan membersihkan rumah bak seorang 'pembantu'.
Sesampainya Stella di sekolah, Stella menyusuri koridor menuju ke kelas nya, tetapi menurut Stella di pagi hari ini ada yang aneh, semua orang yang ada di koridor menatap nya secara intens dan sinis. Memang sudah biasa banyak yang memperhatikan nya seperti itu, tetapi rasanya kali ini berbeda. Stella juga bingung apa yang sebenarnya terjadi.
"Omaygat Stella!!". Teriak Della di koridor mengejutkan Stella secara tiba tiba.
"Ada apa sih Dell, lo dari tadi naik narik tangan gw! sekarang lo teriak teriak gak jelas ke Stella!". Ketus Felysia kepada Della.
"Ada apa Dell?". Tanya Stella dengan nada kebingungan. Sudah mah Stella bingung sama semua orang, sekarang di tambah Della yang membingungkan Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionAuristella Alisya Leesham Shaenette Nama nya yang indah, kepribadian nya pun yang indah seperti namanya. Tapi apa boleh buat, hidup nya tidak seindah seperti namanya. Takdir memang sudah menentukan nasib hidupnya. _o0o_ Rank: #1 Care...