Kini siswa dari sekolah SMA BOARDING SCHOOL HARAPAN BANGSA sudah menunggu keberadaan Ardha dan pasukannya, sesuai yang sudah di janjikan.
Namanya saja Sekolah Harapan Bangsa, tetapi siswa nya bukan Harapan Bangsa sama sekali.Sambil menunggu keberadaan Ardha dan pasukannya lebih tepatnya mereka masih berbincang bicang, sambil menyusun taktik untuk melawan Ardha dan pasukannya.
Ada yang sambil merokok, minum minum, main kartu remi dan masih banyak yang lainnya. Dengan keadaan mereka yang baju seragamnya berantakan seperti anak yang tidak ter urus.
"Kayanya si kunyuk takut deh sama kita! buktinya dari tadi gak dateng dateng tuh bocah, haha". Ucap salah satu anak dari sekolah Harapan Bangsa meremehkan Ardha. Yaitu Aksa. Dengan nama lengkap Aksa Andi Sanjaya.
"Emang pengecut dia mah!". Kali ini yang berbicara adalah si ketua genk. Yaitu Gabriel, dengan nama lengkap nya Gabriel Manovan Garen.
Mereka yang mendengar ucapan Gabriel langsung tertawa terbahak bahak, lebih tepat nya meremehkan Ardha.
Disaat mereka sedang berenang senang mengejek Ardha, salah satu dari mereka melihat seseorang yang ada di seberang sana.
"Eh itu kaya seragam Pelita Makmur deh". Ucap Gabriel mengintimidasi seseorang yang berada di sebrang sana sambil mengisap sebatang rokok nya itu.
Anak anak yang sedang fokus bermain, mengisap rokok nya, dan ada yang masih tertawa tiba tiba terhentikan fokus nya ke seseorang yang di maksud Gabriel tadi.
"Itu emang anak pelita makmur Gab". Ucap Aksa meyakinkan dugaan Gabriel.
Gabriel yang mendapat jawaban seperti itu dari Aksa hanya berdehem dan mengangguk angukan kepalanya, dan melanjutkan kembali mengisap rokok nya.
"Aha! Gw ada taktik nih guys!". Ide licik tiba tiba muncul di pikiran Dino. Salah satu teman Gabriel. Nama lengkapnya Dino Pallyar Handlie.
Gabriel yang mendengar penuturan kata dari mulut Dino langsung semangat untuk mengetahui nya.
"Taktik apaan lo?!". Tanya Gabriel kepada Dino.
Dino mulai mengumpulkan teman temannya dan mulai menyusun ide licik nya itu kepada teman temannya, dan disetujui oleh Gabriel, sang ketua.
_o0o_
Stella prov
Kini Stella sedang melewati jalanan sempit dan sepi untuk pulang. Stella sedari tadi hanya menundukkan kepalanya sambil berjalan, tidak berani menatap kedepan takut ada seseorang yang tiba tiba menyodong nya seperti yang di film film yang pernah iya tonton di rumah Felysia.
Sepanjang jalan Stella berdoa di dalam hatinya agar selamat sampai tujuan, entah kenapa sedari tadi perasaannya tidak enak. Ya Allah, semoga aku selamat sampai rumah. Lindungi lah aku. ucap batin Stella.
Stella mengintip sebentar ke arah depan dan melihat segerombolan laki laki banyak dari seberang sana jalan menuju ke hadapannya. Stella yang melihat itu langsung mempercepat jalannya.
"Hai manis". Tiba tiba seseorang mendekati Stella dan mencolek dagu Stella. Stella yang mendapat perlakuan seperti itu tentu ada rasa takut di dalam benak nya.
Entah kenapa segerombolan laki laki itu sudah ada di hadapan Stella, apakah Stella jalannya yang memang lambat atau waktu yang kecepatan?.
"Yo ikut abang, Abang anterin pulang deh. Ya kan Sa". Ucap salah satu si teman cowo itu.
Stella hanya tetap diam dan menunduk, mengucapkan doa terus di dalam hatinya.
"Dijamin aman kok dek kalau pulang sama abang mah". Goda Dino kepada Stella.
"Kalau boleh tau namanya siapa si de?". Goda Aksa kepada Stella dan langsung merangkul Stella. Stella yang mendapat perlakuan seperti itu langsung memberontak.
"...."
Stella masih terdiam tidak membalas ucapan si laki laki itu semua, jujur ia sangat takut sekarang. Ia sangat membutuhkan seseorang sekarang.
" Jangan diem terus dong de, mau gak nih di anterin abang". Goda Dino kembali, lalu mencolek dagu Stella. Yang hanya bisa di lakukan Stella sekarang hanya terus berontak.
"Gw anterin pulang ayo". Ucap Gabriel yang baru saja datang. Stella langsung melihat ke arah sumber suara.
Kini yang Stella lihat sekumpulan anak anak yang pakaian nya pun tidak rapih, tepat nya acak acakan, rambut gondrong, bau rokok, bau alkohol.
"Ga.. Gaa usaaah, ma.. makasih". Kini Stella membuka suara dengan nada gugupnya dan langsung menerobos Aksa yang ada di hadapannya untuk kabur dan berlari cepat.
"Jangan gugup dong de! ditawarin pulang bareng aja kok gugup. Mau kemana sih? Hahha". Goda Aksa berteriak kepada Stella.
"Ayolah gausah jual mahal gitu de". Cegat Gabriel tiba tiba di depan Stella. Stella tentu merasa terkejut dan merasa takut sekali.
"Kapan lagi dianterin sama cogan, ya gak? Haha". Ucap Dino kepada temannya Dan di balas tawaan oleh teman temannya.
Tentu Stella sangat takut sekarang, jijik sama orang orang yang di hadapan dia. Tentu ia sekarang menangis tanpa suara dan malah di goda oleh segerombolan itu.
Dia ingin pulang, dia takut kakaknya marah.Ia berharap, semoga ada yang menolong nya sekarang. Orang orang itu mengepung Stella. Stella takut, ia harus kabur lewat mana? Sekarang ia sangat bingung.
Yang tadinya hanya lima orang sekarang jadi puluhan orang yang mengepung Stella.
Kalian bayangkan saja rasanya di kepung sendirian sama orang orang yang tidak di kenal apalagi seorang laki laki, tentu rasa takutnya sama seperti yang Stella alami saat ini.Stella prov end
Jangan lupa vote and coment⬆️
-©Realmenabila.
04/09/19.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Fiksi RemajaAuristella Alisya Leesham Shaenette Nama nya yang indah, kepribadian nya pun yang indah seperti namanya. Tapi apa boleh buat, hidup nya tidak seindah seperti namanya. Takdir memang sudah menentukan nasib hidupnya. _o0o_ Rank: #1 Care...