"Ehmm anu mau ke toilet dulu yuk yuk anterin gw kebelet". Ucap Della berbohong kembali kepada kedua sahabatnya itu dan langsung bangun dari duduk nya.
"Anu apaan sii makss--".
Belum saja Felysia selesai berbicara, Della segera menarik tangan Felysia dan Stella. Stella? Dia pasrah saja ditarik kemana mana sama Della, dia gak mau ribet kaya Felysia yang sedari tadi protes ke Della karena lari nya terbelit belit.
"Jangan narik narik dong lo! emang segitu kebelet nya lo pengen pipis?". Ucap Felysia sambil lari tidak teratur, karena sedari tadi di tarik tarik Della.
"Iya udah hayu ah". Panik Della sambil berlari menari kedua sahabat nya.
Bugghhh!!
Tanpa disadari Della menabrak seseorang yang di depannya, otomatis Felysia dan Stella menubruk satu sama lain karena secara tiba tiba Della terhenti lari nya.
"Apaansi lo sis! kalau mau berhenti tuh bilang bilang napa! gw sama Stella jadi tubruk tubrukan gini ni ah!". Ketus Felysia emosi sambil mebenahkan posisi tubuh nya.
"Dell?". Panggil Felysia kepada Della karena sedari tadi Della tidak merespon ucapan Felysia.
"Dell lo masih hid--??". Waktu Felysia ingin menghadap kepada Della dia terkejut karena di depan Della ada sesosok laki laki yang ada di lapangan beberapa jam yang lalu.
Secara reflek Della menutupi mata Felysia, padahal Felysia sudah melihat di depannya ada laki laki yang tadi ada di lapangan dan tiga laki laki lainnya yang mungkin sahabatnya?. Laki laki itu hanya memasang wajah nya yang cool, dan tidak ada senyum sama sekali seperti biasanya.
Stella juga sebenarnya terkejut tapi dengan wajah nya yang polos dan tenang jadi tertutup. Tidak seperti Della, kalau terkejut sampe terjungkal jungkal apa lagi di depan dia ada sesosok Ardha. Ya, kini yang ada di hadapan mereka adalah Ardha dan genk nya. Semua orang yang ada di kantin langsung melihat kearah mereka. Seperti biasa kalau mostwanted datang selalu jadi pusat perhatian.
"Ekkhm, ayo Dell katanya kamu kebelet pipis?". Ucap Stella mencairkan suasana.
Sebenarnya Stella baru sadar apa yang di maksud Della tadi, makanya dia menyela agar buru buru ke toilet supaya Felysia tidak bertengkar lagi, apalagi posisi mereka sekarang berada di kantin dan lebih ramai di banding tadi di lapangan.
"Lepas Dell! Oh jadi gini, makanya lo ajak gw buru buru ke toilet gara gara ada ni bocah!". Ucap Felysia nyolot sambil menunjuk nunjuk muka Ardha. Sedangkan Ardha? Masih memasang wajah tembok nya.
"Weitss Ada apa si neng cantik? Jangan marah marah dong, ntar cantik nya ilang loh". Goda salah satu sahabat Ardha, siapa lagi kalau bukan Galen.
"Diem lo! Gw gak ada urusan sama lo!". Bentak Felysia kepada Galen. Galen yang mendapat balasan seperti itu hanya bisa terkejut dan mengusap dada. Untung cantik, batin Galen.
"Eh buset galak bener si neng". Canda Galen sambil mengusap dada nya? Ntah lah.
"Ada apa ini Ar? Lo punya masalah sama mereka?". Tanya Gavin, dengan suara khas lembut nya dan dicampur nada dinginnya.
Gavin tidak tahu dengan kejadian beberapa jam yang lalu di lapangan, di karenakan dia sedang ke toilet. Dan apes nya keadaan toilet sedang ramai?. I don't know laki laki ngapain aja di kamar mandi sampai sampai bisa mengantri? Padahal kamar mandi SMA PELITA MAKMUR saja cukup luas, luas nya seperti ruangan kelas mereka.
"Biasa fans gw!". Ucapan tajam yang di lontarkan Ardha dengan posisi tangan kanan yang di masukan ke dalam saku celana sekolah, terkesan membawa nya tambah cool.
Sehabis Ardha berbicara seperti itu, ia melanjutkan kembali jalan nya dengan sengaja menubruk bahu Felysia, dan otomatis terkena Stella juga, sehingga Stella terhuyung ke belakang, karena posisi Stella sedang berada di belakang Felysia.
"Heh! Najis ya amit amit gw jadi fans lo kutil!". Teriak Felysia sampai seisi kantin terkejut, karena Felysia berani mengatai Ardha. Ya siapa sih yang berani ngatain Ardha? Anak dari pemilik sekolah, ya cuman Felysia seorang.
Bahkan sahabat sahabat Ardha saja sampai menganga melihat sikap Felysia kepada Ardha, terkecuali Gavin yang tetep stay cool.
Karena baru kali ini ada cewek yang berani ngatain Ardha, apalagi di muka umum. Ardha yang mendengar itu hanya mengepalkan tangannya diam diam dan menahan emosi nya."Udah Fel, ayok kasian Della nya ntar pipis disini lagi. Lagian malu masa berantem di kantin sih". Bisik Stella dengan suara khas lembut nya seakan akan bisa menghipnotis seseorang.
"Iya ih Fel, ntar reputasi gw turun lagi nih ah malu gw". Bisik Della kepada Felysia.
"Awas aja tuh orang biar gw hajar kalo belum minta maaf ke lo Stell!". Kesal Felysia langsung pergi duluan meninggalkan kedua sahabatnya.
"Woi Fel! Tungguin kampret!. Ehmm permisi kak". Pamit Della kepada ketiga sahabat Ardha itu yang sedari tadi diam. Sedangkan Stella? Di tinggal oleh Felysia dan Della.
Jangan lupa vote and comment⬆️
-©Realmenabila.
06/08/2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionAuristella Alisya Leesham Shaenette Nama nya yang indah, kepribadian nya pun yang indah seperti namanya. Tapi apa boleh buat, hidup nya tidak seindah seperti namanya. Takdir memang sudah menentukan nasib hidupnya. _o0o_ Rank: #1 Care...