"Dha, tetangga sebelah ngajak ketemuan katanya nanti sore pulang sekolah, di tempat biasa". Ucap Galen kepada sahabatnya itu, Ardha.
Ardha yang baru saja datang ke bascamp nya sudah mendapat info dari sahabatnya itu. Si empu yang di maksud Galen itu mengangkat sebelah alis kanan nya ke atas, seakan akan bertanya dan menyuruh Galen melanjutkan info nya.
"Lebih tepat nya sih dia ngajak tauran lagi sama kita". Kali ini sahabat yang satunya yang berbicara, Alleen.
"Masih gak kapok, kalah dari kita?". Ucap dingin Ardha kepada kedua sahabatnya itu dengan ekspresi datar nya.
Galen dan Alleen mengangkat kan bahu nya mengartikan bahwa yang di maksud omongan Ardha mungkin ada benar nya juga.
"Weh broo, baru dateng. Tumben siangan". Ucap Alleen menyambut kehadiran Gavin. Dan langsung disambut oleh Tos-an ala ala anak laki laki jaman sekarang.
Ardha yang melihat Gavin baru datang, hanya diam dan sebenarnya masih ada rasa kesal karena masalah waktu itu.
"Gw terima penawaran nya". Ucap Ardha lalu meninggalkan bascamp dan teman temannya.
Gavin yang baru datang terlihat bingung?. Maksud dari sahabatnya Gw terima penawaran nya itu apa? dan ia langsung melihat Galen dan Alleen sambil mengangkat alis kanan nya satu seakan akan meminta penjelasan kepada kedua sahabatnya itu.
"Itu, sekolah sebelah ngajak tauran lagi nanti pulang sekolah". Ucap Galen santai sambil menjelaskan kepada Gavin. Sedangkan Gavib hanya mengiyakan perkataan Galen dengan menganggukan kepala.
"Lo ikut Vin?". Tanya Alleen dan hanya di balas deheman oleh Gavin.
_o0o_
Setelah selesai kegiatan belajar mengajar, seluruh siswa Pelita Makmur langsung berhamburan untuk pulang ke rumah nya masing masing. Tetapi tidak dengan Stella dan sahabatnya yang masih berada di kelas di karenakan jadwal nya besok piket.
Sebenarnya yang piket banyak, tidak hanya Stella, Felysia dan Della. Teman teman sekelas nya yang kebagian piket untuk hari besok sudah di kerjakan waktu pagi hari tadi. Sedangkan Stella, Felysia, dan Della sudah biasa mengerjakan piket nya di waktu pulang sekolah.
"Stell gw udah selesai nih bagian gw, gw mau balik duluan ya soalnya ada urusan sama mamah". Ucap Felysia sehabis piket dan menaruh sapu nya.
"Yaudah kamu pulang aja, ntar mamah kamu nungguin kan kasian". Ucap Stella lembut kepada Felysia .
"Gw juga udah selesai nih, supir gw udah jemput. Lo pulang sama siapa Stell? Ini lo gapapa ngerjain sendiri?". Tanya Della.
"Yaudah kalian pulang duluan aja, sisanya aku aja yang selesain gapapa kok. Aku pulang seperti biasa, naik angkutan umum kalau ngga bus". Ucap Stella meyakin kan kedua sahabatnya itu.
"Yaudah gw pulang dulu ya, Lo gpp sendirian?". Tanya Felysia sekali lagi, memastikan keadaan Stella.
"Gpp kok, yaudah sana pulang. Salam buat tante Tiara ya". Ucap Stella dengan lembut.
"Siap bosque!". Ucap Felysia dengan nada bercanda.
"Gw juga duluan ya Stell, dadah! Jaga diri syaanngqu". Ucap Della dengan nada bercanda dan melayangkan kissbye nya itu.
"Jijik Del jijik!". Balas Felysia sambil melihat Della dengan tatapan jijik nya itu.
"Kalau ada apa apa, langsung telfon gw ya Stell! Eh iya lupa gak ada handphone ya, hehe. Besok besok beli yak!". Perintah Felysia sambil keluar meninggalkan Stella sendiri di kelas.
Stella hanya membalas dengan seulas senyum nya itu. Ia bersyukur karena mempunyai sahabat seperti Felysia dan Della.
"Pokoknya gimana pun caranya lo harus kabarin gw sepulang dari sekolah ini yak!". Titah Felysia di ambang pintu.
"Iya, aku usahain kalau boleh sama kakak ya!". Ucap Stella sedikit teriak agar Felysia mendengar ucapannya.
Sekarang Stella berada di kelas sendiri melanjutkan kegiatan piket nya, padahal sekarang sudah menunjukan pukul 17.26 dan cuaca nya lumayan mendung, otomatis suasana di sekolah pun mulai berbeda.
Setelah selesai dengan piket nya, Stella segera bergegas menaruh sapu nya dan langsung memakai tas sekolah nya untuk pulang, karena biasanya jika sudah beranjak sore angkutan umum ataupun bus suka susah di dapat.
Kini Stella jalan sendiri melewati lapangan sekolah yang sangat luas dengan di temani cuaca mendung seperti ini.Ia sekarang berada di depan sekolah untuk menunggu angkutan umum lewat. Tapi alhasil nihil, angkutan umum sedari tadi belum ada yang lewat. Atau mungkin di karenakan sudah mendekati waktu magrib jadi tidak ada menarik angkutan dahulu.
Sekarang sudah mendekati waktu magrib akhirnya Stella bertekat untuk lewat jalan sempit atau jalan pintas dekat sekolah, ya walaupun rumah Stella ke sekolah itu agak jauh, tetapi daripada Stella menunggu sampai malam tetapi angkutan umum tidak lewat lewat, akhirnya ia bertekat lewat jalan sempit itu walaupun ada rasa sedikit takut. Konon katanya tempat itu sering dipakai untuk nongkrong yang tidak jelas.
Dan kenapa Stella tidak di antar jemput kakaknya? Karena kakaknya selalu sibuk sama urusan kuliah nya, Stella selalu memaklumi itu._o0o_
Maaf ya kalau ada kesalahan ketik(typo) di chap sebelum nya atau sampai chap ini, atau di chap chap setelah nya. Maklum, autor kan manusia, manusia tak luput dari kesalahan:'(.
Oh iya setiap aku liat vote nya sama view nya beda nya meuni astagfirullah:'(
Suka sedih gitu ih, udah capek capek bikin cerita terus gak ada dukungan lewat vote, cuman di baca doang. Sedih akutuh bener deh, serasa tidak menghargai karya orang:'(Tolong lah vote nya yak, jangan cuman baca aja:'(
Jangan lupa vote and coment⬆️
-©Realmenabila.
03/09/19.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionAuristella Alisya Leesham Shaenette Nama nya yang indah, kepribadian nya pun yang indah seperti namanya. Tapi apa boleh buat, hidup nya tidak seindah seperti namanya. Takdir memang sudah menentukan nasib hidupnya. _o0o_ Rank: #1 Care...