"Woi bangsat!". Teriak seseorang yang membuat segerombolan Gabriel dan Stella pun menoleh melihat sang pemilik suara yang keras itu.
Ya, siapa lagi kalau bukan suara Galen yang saking merdu nya yang bisa membuat gendang telinga orang pecah.Kini Ardha, Galen, Alleen dan Gavin dan segerombolan nya baru saja turun dari motor nya dan menghampiri segerombolan Gabriel.
Di dalam benak Stella, ia bersyukur karena Ardha dan yang lainnya datang setidaknya bisa menyelamatkan diri nya dari orang orang berbahaya di hadapannya ini."Berani nya sama cewe lo? Haha bajingan!". Sarkas Alleen seakan akan meremehkan Gabriel.
Gabriel yang mendapat ucapan seperti itu, rahang nya mengeras dan kedua tangan nya mengepal keras.
"Maksud lo apa njing!". Kesal Gabriel kepada Alleen.
"Emang banci dia mah!". Sarkas Ardha yang muncul tiba tiba dari belakang Galen.
Gabriel langsung menghampiri segerombolan Ardha dan niat ingin membaku hantam Ardha sekarang juga.
"Lepasin dia dulu bro!". Ucap dingin Ardha, dengan posisi tangan kanan di masukan kedalam saku celana nya.
"Cih! Apa peduli lo hah?!". Tantang Gabriel kepada Ardha, yang membuat Ardha geram.
"Gausah bacot!". Ucap dingin Ardha dengan posisi yang masih sama.
"Kalo gak ada hubungan apa apa kenapa lo yang ribet?!". Remeh Gabriel kepada Ardha.
Ardha semakin kesal dengan pertanyaan pertanyaan yang di lontarkan Gabriel, menurutnya itu hanyalah basa basi seorang pengecut.
"Lepasin dia! Atau gak--!". Ucap Ardha, lalu berhenti mengatakan nya sejenak.
"Apa?! Atau gak apa?!". Teriak Gabriel menantang Ardha.
"Janji lo apa njing! Kita disini buat tauran seperti biasa, bukan permasalahin dia sama masalah kita!". Kini Gavin yang membuka suara.
Jujur Stella terkejut saat mendengar kata tauran seperti biasa. Di dalam pikirannya berarti mereka semua ini sering melakukan tauran. Dan Gavin, orang yang baru ia kenal kemarin ikut dalam permasalahan ini? Padahal setahu Stella dia salah satu bagian dari osis, dan kenapa tidak ada yang melaporkan kejadian tauran seperti ini? yang sepertinya sudah sering mereka lakukan.
"Cih! Lo mau dia kan? Gak akan!". Lawan Gabriel kepada Ardha dan semua teman temannya.
Bukannya Gabriel mendengarkan ucapan yang dilontarkan Gavin, ia justru terus menantang dan memancing emosi Ardha agar meluap luap.
"Lo lawan nya gw bukan dia sat!". Kesal Ardha kepada Gabriel.
Ingin rasanya Ardha memukul Gabriel sekarang juga. Emosi nya sudah tidak ter kontrol, tangannya mengepal keras.Gabriel yang melihat Ardha sudah mulai meluap luap emosi nya, bukannya melepaskan Stella justru ia segera menghampiri Stella yang sedari tadi diam mematung di tengah tengah kelilingan gerombolan anak dari sekolah Harapan Bangsa itu.
Dan Gabriel langsung memeluk Stella dari belakang. Stella yang mendapat perlakuan seperti itu terkejut dan langsung menangis dan memberontak meminta di lepaskan."Hikss, lepasin hiks!". Ucap Stella sambil menangis dan memberontak.
Sedangkan teman teman Gabriel terlihat senang Stella diperlakukan seperti itu. Ini namanya sama saja sebagai pelecehan. Seakan akan Stella di lecehkan, Ardha sudah tidak kuat menahan emosi nya. Sedari tadi ia ingin memukul Gabriel, tetapi selalu di tahan Gavin dan Galen untuk tetap sabar, karena mereka tidak mau melibatkan seseorang selain gerombolannya. Anak Harapan Bangsa bisa saja menyakiti Stella apabila pasukan Ardha jengah.

KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Teen FictionAuristella Alisya Leesham Shaenette Nama nya yang indah, kepribadian nya pun yang indah seperti namanya. Tapi apa boleh buat, hidup nya tidak seindah seperti namanya. Takdir memang sudah menentukan nasib hidupnya. _o0o_ Rank: #1 Care...