THREE

125 7 0
                                    

"Stell lo kok malah pergi gitu aja sih tadi? Cowokbsongong itu kan belum minta maaf sama lo". Ucap Felysia sambil meyeruput es.

Sekarang posisi Stella, Felysia dan Della itu ada di kantin. Baru kali ini Stella di bujuk kedua sahabatnya untuk ke kantin mau.
Setelah kejadian beberapa jam yang lalu di lapangan mungkin membuatnya pusing, alhasil mau di ajak ke kantin.

"Tau lo Stell ngeganggu moment gw liat cogan aja ah". Protes Della sambil memakan bakso nya. Sedangkan Stella? Hanya menyimak ucapan kedua sahabatnya itu sambil mengaduk ngaduk es tidak ada niat untuk meminum nya.

"Apaan sih sis! cogan mulu yang dipikirin. Lagian apaansi, percuma cogan tapi gak bisa tanggung jawab mah percuma tau!".  Ketus Felysia, karena tidak terima apa yang Della ucapkan.

"Udah udah jangan ribut terus kalian tuh. Yaudah biarin aja, lagian juga kalau aku marah marah kaya kamu tadi Fel, belum tentu juga dia mau tanggung jawab kan? Belum tentu juga dia mau minta maaf. Bahkan kata maaf aja belum tentu mau dia ucapin. Udah lanjut aja makan kalian, nanti keburu bel masuk". Ucap Stella membenahi pertengkaran Felysia dan Della.
Memang begitu, Stella selalu menghadapi nya dengan tenang, suaranya yang lembut dan sikap nya yang tenang, dan selalu berfikir dengan kepala dingin, dan dia selalu menjadi penengah.

"Gak bisa gitu stell, pokonya dia harus tanggung jawab! Dia tuh gak boleh semena mena gitu, ntar dia kebiasaan! biar dia tuh sadar diri!". Kekeh Felysia kepada sahabatnya itu.

"Udah lah Fel jangan diperpanjang gitu, udah aku maafin ini. Urusan dia mau minta maaf apa ngga, biarin aja". Lembut Stella meyakinkan kedua sahabatnya itu.

"Liat aja nanti!". Tekad Felysia sambil mengepal kan tangannya ke atas, seakan akan ingin berperang.

"Alay!". Ketus Della sambil mendelikan mata sehabis melihat kelakuan Felysia.

Akhirnya mereka bertengkar kembali. Gimana dengan Stella? Dia hanya menggelengkan kepala nya melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Terus ntar lo belajar gimana bil? Kacamata lo pecah loh lensa nya, kalau jalan masih bisa jelas emang?". Cemas Della kepada Stella.

"Iya tuh bil, gimana dong? Pulang sekolah mau gw antar beli kacamata baru?". Tawar Felysia kepada Stella.

"Gak usah kok, aku gpp. Aku bisa pakai kacamata yang lama besok. Kalau jalan masih bisa jelas kok sedikit mah". Ucap Stella lembut meyakinkan kedua sahabat nya. Sungguh ia sangat beruntung dan bersyukur karena mempunyai sahabat sebaik Felysia dan Della.
Disekolah pun hanya mereka yang mau berteman dengan Stella. Siswa yang lain bahkan tidak sudi berteman dengan Stella yang notabene nya anak cupu, bahkan berdekatan saja tidak sudi.

"Kalau lo butuh apa apa bilang ke kita aja Stell". Ucap Felysia, dan di balas angguk kan oleh Stella.

_o0o_

Setelah melewati perdebatan antara Felysia dan Della mereka bertiga kembali berbincang bincang secara random, mulai dari kekonyolan yang di buat oleh Felysia dan Della. Mulai dari monyet pakai daster dan semacamnya sampai tiba tiba Della menghentikan candaan mereka bertiga.

"Eh eh eh omaygat! My honey baby sweety ohhhh... Parah ini mah parah ahhhhh!!!". Teriak Della secara tiba tiba sampai Stella dan Felysia terkejut sambil menepuk nepuk bahu Felysia keras, dan pandangan Della fokus ke satu tujuan yang ada di hadapannya.

"Anjir! sakit bahu gw lo pukul pukul!". Protes Felysia kepada Della sambil mengelus bahu nya yang bekas di pukul pukul Della.

"Ahhh, lo gak boleh liat ini gin gak boleh!". Ucap Della langsung menutup mata Felysia dengan kedua tangannya.

"Apaansi anjir! gak boleh liat apaan?!Lepas gak nih tangan dari mata gw woii!". Marah Felysia kepada Della sambil menepuk nepuk tangan Della yang menutupi matanya.

"Aduh jangan sampe si Felysia liat ka Ardha nih, bisa bisa ancur ni kantin!". Kata Della panik masih tetap menutup mata Felysia.

Stella yang melihat kedua sahabat nya itu merasa bingung, apalagi Della yang menyebut nyebut nama Ardha?. Di dalam pikirannya Stella masih bertanya tanya, siapakah Ardha itu? Sampai sampai Felysia tidak boleh melihatnya.

"Apasi anjir, Ardha siapa lagi ah! Lepas ah lepas!".

Akhirnya tangan Della terlepas dari mata Felysia yang sedari tadi menutupi matanya agar tidak bisa melihat siapa yang di maksud Della.

"Siapa si Ardha? ngapain juga gw gak boleh liat si Ardha Ardha itu!". Protes Felysia dan matanya langsung menyusuri setiap kantin, dan mencari sosok yang di maksud Della tadi.

"Eh iya itu anu, ehmm apa tu salah denger kali lo Fel ehehehe". Bohong Della kepada kedua sahabatnya itu, dilengkapi dengan tawa hambar nya.

"Ehmm anu mau ke toilet dulu yuk yuk anterin gw kebelet". Ucap Della berbohong kembali kepada kedua sahabatnya itu dan langsung bangun dari duduk nya.

"Anu apaan sii makss--".

Belum saja Felysia selesai berbicara, Della segera menarik tangan Felysia dan Stella. Stella? Dia pasrah saja ditarik kemana mana sama Della, dia gak mau ribet kaya Felysia yang sedari tadi protes ke Della karena lari nya terbelit belit.

"Jangan narik narik dong lo! emang segitu kebelet nya lo pengen pipis?". Ucap Felysia sambil lari tidak teratur, karena sedari tadi di tarik tarik Della.

"Iya udah hayu ah". Panik Della sambil berlari menari kedua sahabat nya.

Bugghhh!!


Jangan lupa vote and comment⬆️
-©Realmenabila.
05/08/19.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang