Setelah kejadian foto yang tersebar di grub sekolah maupun di mading, sekolah masih geger dengan kejadian itu. Banyak yang menanyakan bagaimana bisa seorang Stella bisa berduaan dengan Gavin, dan ada juga yang mencaci maki Stella, dengan mengatain Stella caper lah, pansos lah, dan masih banyak lagi. Tapi Stella tidak menghiraukan itu, lebih baik diam dari pada salah langkah nantinya.
Kini Stella sedang menuju ke loker nya untuk menyimpan buku pelajaran nya. Ya, untuk di SMA BOARDING SCHOOL PELITA MAKMUR mempunyai sistem, dimana di sediakan loker untuk menyimpan barang barang pribadi terutama buku sekolah maupun pribadi.
Brakkk!. Suara gebrakan loker dari samping kanan Stella. Secara reflek Stella menengok menuju sumber suara, ternyata ada seseorang yang menuju ke Stella.
"Heh cepu! Bagus banget ya lo berduaan sama Gavin! mau pansos lo hah". Ucap kaka kelas itu kepada Stella sambil mendorong tubuh Stella ke belakang. Alhasil badan Stella tidak seimbang dan terhuyung ke belakang.
Yang mendorong Stella adalah kaka kelas nya yang mempunyai genk bernama Mostwanted girls, yang terdiri dari Zeline Zakeisha, Fabricia Rosalie, Jovanca Lovanta. Yang diketuai oleh Zeline, mereka ini terkenal dengan suka membully orang orang yang lemah di sekolah.
Kata siswa siswi di sekolah mereka Mostwanted versi cewek nya. Karena versi cowok nya itu genk genk nya Ardha. Sebenernya Stella tidak kalah cantik sama genk nya Zeline, hanya saja penampilan nya yang menutupi kecantikan nya.
"..."
Stella masih terdiam tidak menanggapi ucapan Zeline, yang sedari tadi emosi nya sudah meluap luap. Karena ia juga bingung tujuan kaka kelas nya menghampiri dia kesini untuk apa? dan dia juga salah apa kepada mereka? Tiba tiba di labrak seperti ini.
"Ohhh gw tau! Sekarang Rival, besok besok Ardha ya sasaran lo?! Awas aja lo rebut rebut Ardha dari gw!". Ancam Zeline kepada Stella, dan mendorong kembali Stella sampai terpojok ke loker dan Stella menggaduh karena punggung nya kesakitan.
"Awwhh". Pekik Stella kesakitan dan menahan rasa tangis nya.
"Sadar diri lo! Lo tuh jelek, dekil, bantet, cupu. Gak bakal ada yang mau sama lo terutama Ardha sama genk genk nya! Liat nya aja mereka udah jijik sama lo!". Giliran Fabri yang berbicara kepada Stella, sedangkan Stella hanya menggaduh kesakitan punggungnya karena di dorong Zeline.
"Ngaca bego! Apa perlu gw beliin kaca? Gak mampu beli kan lo!". Kesal Jovanca sambil menunjuk nunjukan jari telunjuk nya ke dahi Stella.
Sekarang Stella hanya bisa diam dan berdoa semoga kaka kelas nya tidak akan berbuat lebih, dan sedari tadi hanya bisa menahan rasa sakit dan tangisnya.
"Segala minta di beliin barang lagi lo ke Gavin! Matre banget sih lo!". Tuduh Fabri dan langsung melepaskan kacamata yang Stella pakai dan langsung ia injak injak kacamata nya Stella.
Krekk krekk. Di injaknya beberapa kali kacamata Stella sampai sampai lensa nya remuk tanpa tersisa. Stella sedari tadi sudah memohon untuk tidak di injak tetapi tidak di hiraukan Fabri, dan Fabri yang melakukan itu merasa puas dan tertawa bersama teman temannya itu.
"Rasain nih karena sok kecantikan!". Aba Aba Zeline kepada teman temannya dan langsung menyiram Stella menggunakan air se ember yang sudah mereka siapkan.
Byurrr.
Alhasil seragam Stella semuanya basah, Stella yang mendapatkan perlakuan itu sedikit syok karena tiba tiba di siram air, tapi kejadian ini bagi nya sudah biasa.
Stella hanya bisa pasrah dan pasrah, Stella tidak ingin membalas perbuatan mereka, bagi Stella kalaupun dia membalas perbuatan mereka berarti dirinya sama saja seperti mereka. Makanya Stella hanya bisa pasrah, dan Stella pasrah bukan berarti dia lemah akan tetapi dia tidak ingin mencari masalah dengan orang lain. Toh kalau Stella membalas perbuatan mereka, dan menurut Stella sudah benar, tapi tetap saja di mata orang lain Stella selalu salah.
"Yuk guys, cabut Hahha!". Ucap Zeline menginstruksikan teman temannya untuk pergi.
Sebelum pergi, Zeline menendang tulang kering kaki Stella dan reflek Stella meringis dan jatuh ke lantai. Rasa tangis yang sudah ia tahan dari tadi akhirnya tidak bisa tertampung lagi, alhasil Stella menangis kesakitan dengan keadaan seragam yang basah.
"Awwhh..hikss". Ringis Stella di campur dengan tangisan nya.
Seumur umur bagi Stella walaupun sudah sering di bully, tapi tidak se menyakitkan seperti ini. Sampai sampai tulang kering kaki nya di tendang.
Kalian bayangkan saja bagaimana rasa sakitnya tulang kering kaki di tendang.Setelah Stella menangis merasa kesakitan, ia segera bangun dan menuju koperasi untuk membeli seragam baru dengan kondisi kaki yang kesakitan dan berjalan tanpa kacamata lagi.
Asal kalian tahu saja, di loker keadaan sedang sepi tidak ada orang. Zeline mungkin lupa bahwa di setiap sudut manapun di SMA BOARDING SCHOOL PELITA MAKMUR terpasang CCTV termasuk di loker. Kecuali di pasang di kamar mandi di dalam nya dan di ruang ganti.
_o0o_
Flashback on
"Eh eh ini cantik gak sih di pake di gw?besok kalo gw pake ini pasti Ardha makin suka sama gw". Pede Zeline kepada kedua sahabat nya itu, sambil menunjukan bando berwarna Pink yang akan ia beli.
Ya, kini Zeline, Fabricia dan Jovanca sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta, di toko pernak pernik wanita untuk berbelanja belanja. Sudah menjadi kerutinan mereka untuk menghambur hambur kan uang. Tentu saja, mereka semua anak dari keluarga yang berada, berbeda dengan kehidupan Stella yang hanya hidup sederhana, makan pun masih bersyukur apa yang di berikan tuhan kepada nya.
"Cocok lah! apa aja yang di pake sama lo pasti Ardha bakal suka lin". Balas Fabricia memuji Zeline.
"Eh eh guys liat deh ke arah seberang sana!". Titah Jovanca yang mengejutkan kedua temannya itu.
"Apaan sih lo ca, ngagetin aja!". Kesal Fabricia lalu mengikuti arah pandangan Jovanca.
"Lah? Itu kan si Gavin! Kok sama si cupu sih?!". Ucap Zeline terkejut dan kebingungan.
"What?! gak bisa dibiarin ini mah! Gavin gw anjir!". Kesal Fabricia ingin menghampiri mereka di seberang sana, tetapi keburu di halangi oleh Zeline.
"Tunggu Fab! kok mereka di situ, mau ngapain?". Ucap Zeline bingung, menghentikan niat Fabricia yang tadi nya akan melabrak Stella yang ada di toko seberang sana.
"Pokoknya gw mau kesana Lin! Enak banget si cupu berduaan sama Gavin gw!". Kesal Fabricia yang sudah meluap luap.
"Stop Fab! lo gak perlu capek capek kesana, Gw punya ide!". Ucap Zeline memberikan smirk dengan otak picik nya itu.
Fabricia mengikuti instruksi Zeline. Ternyata Zeline mengeluarkan handphone nya dan langsung memotret Gavin dan Stella, tanpa mereka tahu sebabnya yang jelas mengapa Stella dan Gavin berada di toko seberang.
Setelah memotret Stella dan Gavin yang berada di toko seberang, segera lah Zeline menyebarkan foto nya ke grub sekolah memakai akun palsunya, agar siswa siswi tidak tahu yang menyebarkan berbagai info itu Zeline. Pengecut bukan seorang Zeline?
Apa kata siswa siswi di sekolah nantinya? Terlebih lagi nantinya Ardha akan ilfeel padanya. Dia menyamar sebagai sumber informasi, lebih tepatnya sumber gosip kepada siswa siswi, yang terkadang mendapat gosip nya sumber nya saja belum jelas. Seperti ini nih, dia menyebarkan rumor yang belum jelas sumbernya.Flashback off
Jangan lupa vote and comment⬆️
-©Realmenabila.
11/08/19.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Roman pour AdolescentsAuristella Alisya Leesham Shaenette Nama nya yang indah, kepribadian nya pun yang indah seperti namanya. Tapi apa boleh buat, hidup nya tidak seindah seperti namanya. Takdir memang sudah menentukan nasib hidupnya. _o0o_ Rank: #1 Care...