07. Case Samudra

963 135 8
                                    

Embun melangkah ke sisi Samudra yang sudah tersenyum ke arahnya. "Udah selesai Kak?"

Embun membalas senyuman Samudra dan mengangguk. "Udah, kita mau ngobrol disini atau?"

Samudra menepuk kursi yang disebelahnya. "Sini aja ya Kak, soalnya Samudra hari ini dijemput sama Kakak sepupu."

"Oh, oke."

Samudra dan Embun terdiam, fokus dengan pikiran yang ada di benak masing-masing mereka. "Tadi, Kak Fajar ngomong apa Kak?"

"Eh?" Embun kaget dengan pertanyaan tiba-tiba yang diajukan Samudra. "Gak ngomong apa-apa cuma minta temenin makan."

"Oh, kirain abis nembak Kak Embun."

"H-hah?"

Embun memasang wajah kaget yang mungkin terlihat lucu karna kini Samudra terbahak cukup keras. "Bener ternyata."

Embun menunduk karna merasa tertangkap basah oleh Samudra. "Jadi, mau ngomong apa Sam?"

Samudra kembali tersenyum membuat lesung pipinya semakin terlihat. "Sama kaya Kak Fajar."

"Aduh." Embun menyahut tak sengaja dan membuat Samudra kembali terbahak.

"Pusing ya Kak?"

Dan Embun tak bisa memberikan respon lain selain mengangguk.

Dia benar-benar pusing.

○○○○○

"Samudra senyum?" Embun mengangguk sebenarnya merasa lucu, karna Sekar selalu saja fokus dibagian yang menurutnya bukan inti ceritanya. "Kenapa?"

"Samudra senyum ke kamu, dan sekarang kamu nanya kenapa?"

Embun mengangguk.

Sekar menggeleng, "Please deh Bun, ini yang kita omongin Samudra lho. Walau masih di bawah umur kita tapi senyuman itu bikin lumer banget."

Bening mendengus, "Koorperatif dong Kar." Dia membuka buku yang tadi didepannya. "Kamu itu selalu muji tiap cowok yang diceritain sama Embun."

Gantian Sekar yang mendengus. "Bening sayang, masalahnya semua cowok yang diceritain Embun emang ladang pujian. Kalau gak muji sama aja kaya fitnah."

"Iya sih." Sahut Bening membuat Sekar tersenyum sombong. "Nah, kan."

"Tapi Bun, dari sebelum-sebelumnya kok kayanya cuma sama Samudra kamu santai."

Embun terdiam sebelum menjelaskan, "Soalnya pas sama Samudra, kita itu ngobrol biasa bukan kaya' bahas sesuatu yang seharian itu bikin aku pusing."

"Oh, jadi dia bikin nyaman?"

"Santai sih, tepatnya."

"Oh, gimana?"

○○○○○

"Jadi Kak Embun bakal jawab apa buat pertanyaan Kak Fajar?" Samudra menatap Embun dengan tatapan jahil membuat gadis itu mendengus. "Kepo."

"Dih, Sam cuma nanya kali Kak."

"Masa nanya yang itu, gak sopan."

Samudra terkekeh, sengaja menggoda Embun agar gadis itu lebih nyaman didekatnya. "Kak, walau Samudra ngobrolnya santai sama Kakak tapi soal perasaaan Samudra sama Kakak itu serius."

Embun menatap manik mata Samudra dan langsung mendengus karna lelaki itu tersenyum. "Kenapa sih, kamu suka sama aku?"

Samudra menggeleng. "Yang bener itu, kenapa aku harus gak suka Kakak?"

TALK (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang