Ragaku, hadirku.
Telah hilang
Melenyap dari pandanganmu.
Namun bila
Rasaku, hadirku
Masih terbayang dalam pikirmu
Jangan pernah salahkan aku
Bila nanti kau tersandung
Bila nanti kau terjatuh
Karena saat itu terjadi
Diriku benar-benar pergi
Aku lelah
Aku lemah
Aku payah
Berusaha tetap bertahan diambang perpisahan
Berusaha tetap berjuang diambang kegagalan
Aku ragu
Raguku untuk pergi
Karena waktu yang berlalu
Ku telah jejali dengan percaya padamu
Ku telah padati dengan merindukanmu
Ku telah penuhi dengan menungggumu
Hingga waktu benar-benar menyadarkanku
Menyeret jiwaku keluar dari asa yang kelam
Membangunkanku dari sejuta ilusi yang menggunung
Menunjukkan padaku,
bahwa aku bukan lagi hal terpentingMenjelaskan padaku, bahwa aku harus berhenti
Untukmu, yang berlalu
Aku tak tahu dan tak akan pernah tahu
Pergimu tanpa kata
Hilangmu tanpa berita
Satu, dua, tiga kali ku mencari
Namun dirimu tak menampakkan diri
Berlari
Berlari
Dan terus berlari
Aku tak mengerti tentang kondisi ini
Yang aku pahami,
aku pernah begitu sangat mencintaimu
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Yang Hilang
Poetry*[Kumpulan Puisi]* Aku hanya ingin menuangkan segala yang terasa, meski dirimu tak mungkin membaca. Aku hanya ingin sedikit bercerita, membiarkan raga tak memendam luka.