Padahal kita berada
pada jarak yang dekat dan waktu yang sama.Namun rasanya, kita seperti berada pada ruang dimensi yang berbeda.
Pikirku dulu,
sebab engkau membisu ialah karena lama tiada temu.Namun nyatanya, meski jumpa tak sengaja
sedikit menyapapun engkau enggan.Padahal kita saling curi pandang untuk sesaat.
Namun tetap,
aku dan kamu sama-sama memiliki ego yang kuat.Rasanya cukup sulit bagiku untuk menyapamu dengan hangat.
Dan jelas sulit bagiku untuk melepasmu begitu saja.
Sebelumnya,
rasaku inginkan temu karena rindu.Namun mataku tak sanggup bertahan saat sejenak saling menatap.
Sebelumnya,
rasaku ingin ukirkan senyum di wajah.Namun rasa sesak benar-benar mengejutkan.
Memang benar,
aku rasa keliru dan bimbang.Saat engkau dengan manis memintaku untuk menunggu.
Lalu dirimu
tiba-tiba membisu dan hilang.Hampir genap dua windu berjalan
dan aku tidak tahu untuk apa menunggu.Yang ku pahami,
engkau hanya mengulur waktu.Karena memang
mungkin segalanya harus berakhir.Entah karena langkahmu yang semakin jauh,
ataupun karena diriku
yang berbalik arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Yang Hilang
Poetry*[Kumpulan Puisi]* Aku hanya ingin menuangkan segala yang terasa, meski dirimu tak mungkin membaca. Aku hanya ingin sedikit bercerita, membiarkan raga tak memendam luka.