Untuk beberapa waktu,
kamu menjadi alasan akan bahagiaku.Bercengkrama dengan hangat walau dalam dunia semu.
Lambat laun, waktu memupuk rasa.
Hingga pikirku, kamu segalanya.
Bertumpuk harapan,
ku curahkan.Inginkan berbalas kasih,
kebahagian.Lalu, tiba-tiba kau menghilang.
Tenggelam termakan ruang dan waktu.
Tanpa seuntai kata,
sebait narasi,
kamu pergi.Dan dengan sengaja,
Kamu membunuh segala rasaku.Berlalu dengan gadis baru, tanpa menoleh padaku.
Dan aku, bahkan tak memiliki hak untuk berdebat
Mempertanyakan segala kepastian.
Satu perkara ku tahu, kamu memang bukan untukku.
Terimakasih telah menegaskan bahwa kita memang bukan apa-apa
KAMU SEDANG MEMBACA
Senyum Yang Hilang
Poesia*[Kumpulan Puisi]* Aku hanya ingin menuangkan segala yang terasa, meski dirimu tak mungkin membaca. Aku hanya ingin sedikit bercerita, membiarkan raga tak memendam luka.