Joseph memperhatikan kakaknya. Daniel tampak berbeda beberapa hari ini. Wajahnya terlihat lebih cerah. Kadang ia mendengar kakaknya bersiul bernyanyi. Pertanda sang kakak sedang senang. Ia mengira Daniel akan terus bersedih dengan kepergian orang tuanya. Tapi nyatanya tidak. Ia menduga sesuatu telah terjadi dengan hubungan kakaknya dan Lily. Dan itu hal yang bagus. Sejak menikah, hubungan mereka terlihat terlalu formal dan kaku. Tapi kini, Joseph melihat Daniel begitu perhatian dan lembut pada istrinya. Terkadang mereka terlihat tertawa bersama. Mungkin itu yang membuat kakaknya bahagia akhir-akhir ini. Dan Joseph merasa bersyukur dengan hal itu.
"Pangeran...selamat siang."sapa Walter.
"Ah Walter, selamat siang. Apa kau sudah menemukan banyak petunjuk dalam penyelidikanmu?"tanya Joseph.
"Tidak terlalu banyak, Pangeran. Mereka bekerja dengan sangat rapi dan tak ada saksi lagi selain pria itu. Tak jauh dari lokasi aku menemukan sebuah belati."ujar Walter.
"Apa kau membawanya saat ini?"
Walter mengangguk. Ia meraih ke dalam jubah. Mengeluarkan sebuah bungkusan kain dan membukanya. Memperlihatkan sebuah belati yang tertutup sarung berwarna perak dengan detail rumit.
Joseph menatap benda itu. Dahinya berkerut. Ia seperti pernah melihatnya tapi tak ingat di mana dan siapa pemiliknya. Joseph sedang berusaha mengingat petunjuk apapun yang bisa menghubungkan belati itu dengan pemiliknya ketika ia mendengar suara napas tertahan. Ia menoleh. "Ah Edmund."
Edmund berdiri di depan dan menatap mereka bergantian lalu terpaku sejenak pada belati. Wajahnya tampak kaget tapi dalam waktu cepat ia memasang wajah datar. "Kalian sedang apa?"tanyanya.
"Walter melaporkan mengenai penyelidikan orang tua kita."
Edmund menatap Joseph dengan alis terangkat. "Kalian menyelidikinya?!"tanyanya dengan nada keras.
"Ya tentu saja. Semua jenis kejahatan tak mungkin kita biarkan. Kita tak bisa melepaskan penjahat itu bebas berkeliaran dan berulah di tempat lain."ujar Joseph. "Apalagi pelakunya adalah yang membunuh ayah dan ibu."
"Ah...ya kau benar..."sahut Edmund tampak gugup.
"Walter menemukan ini di dekat kejadian. Apa kau tahu sesuatu mengenai belati ini, kak?! Aku merasa seperti pernah melihatnya, tapi...."ujar Joseph.
"Aku tak tahu!"tukas Edmund keras. Walter menatapnya dengan mimik heran. "Aku tak pernah melihat belati ini."
"Ah aku sungguh penasaran dengan pemilik belati ini. Aku yakin ia salah satu pelakunya."gumam Joseph. "Atau mungkin juga anak buahnya...."
"Aku...aku permisi dulu. Semoga kalian berhasil menemukan pelakunya."ujar Edmund bergegas melangkah melewati mereka.
"Apa kau tak mau membantu kami, kak?"tanya Joseph. Edmund tak menjawabnya. Pria itu terus berjalan menjauh, nyaris berlari meninggalkan mereka.
Walter masih memperhatikan Edmund hingga hilang dari pandangannya. Ia melihat sikapnya yang aneh sejak tadi. Terutama saat melihat belati itu. Apa pangeran mengetahui sesuatu, tanyanya dalam hati.
"Ah aku sungguh ingin ikut dalam penyelidikan ini. Sayang sekali kakak melarangku."keluh Joseph.
Walter menoleh kembali pada Joseph. Ia hanya diam dan menatap dengan wajah aneh.
"Ada apa? Kau seperti mengetahui sesuatu. Katakan padaku,Walter."pinta Joseph. Walter tampak ragu. "Ayolah, katakan. Aku harus tahu apapun mengenai kerajaanku ini."
Walter berdehem pelan. "Pangeran, sebenarnya saat ini beredar gosip mengenai Yang Mulia."gumamnya dengan nada tak enak.
"Apa? Apa yang mereka katakan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Lily (Princess Series #3) (Tamat) cetak
FantasíaLanjutan dari cerita The Lost Princess & Princess Lily Putri Lily berhasil selamat dari kekangan Raja Ragnar. Tapi ia harus kehilangan pria yang dicintainya. Lily menerima menikah dengan Pangeran Daniel, seperti permintaan terakhir Thomas. Ia pun ke...