01.00

12 2 0
                                    

Kamis, 16 Desember 2021

Pukul 00.00

Aku sekarang sedang disini. Duduk bersila saling berhadapan dengan teman satu perjuanganku. Berbincang-bincang ringan ala kadarnya dan bercanda gurau sambil mengerjakan tugas masing-masing. Walaupun setelah itu kami menutup tugas kami masing-masing yang berstatus belum selesai itu dikarenakan terbuai asyik dengan perbincangan kami malam ini.

Temanya sih tentang "apasih alasannya sesuatu ini bisa terjadi"

Percakapan itu dimulai dengan saling bernostalgia awal awal kita berjumpa dan melakukan pendekatan ala teman.

Dulu. Aku sempat berpikir bahwa aku tidak akan cocok dengan anak ini karena pemikiran kami yang sungguh bertolak belakang. Contohnya dalam memandang cinta kita berbeda sekali.

Seperti pertanyaan ini.

Lebih milih dicintai apa mencintai?

Kalo aku pribadi sih dulu ketika masih menyimpan luka batin karena lawan jenis. Aku langsung saja menjawab "dicintai". Alasannya klasik sih. Karena aku tidak mau merasakan sakitnya patah hati dan sakitnya kekecewaan karena berharap dengan seorang manusia. Bahkan aku dulu punya prinsip begini.

"Jika ada seseorang yang menyukaiku dan dia mau berjuang untukku walaupun tidak mempunyai apa apa. Aku tidak akan berpikir dua kali untuk menerima laki laki tersebut. Walaupun aku belum punya perasaan terhadapnya. Aku akan tetap menerimanya. Bahkan aku akan tetap menutup hatiku dengan orang tersebut. Tetapi secara nyatanya aku tetap menerima walaupun aku berusaha tidak menyukainya. "

Naahh berbeda sekali dengan temanku itu. Dia memilih "mencintai" karena menurut dia. Disituasi romansa itu. Dia akan mencintai crush nya dengan sangat tulus sehingga sang crush akan luluh dengan cinta yang diberikan olehnya.

Aku paham kenapa dia dapat berpikir seperti itu. Ya karena disebabkan pengalaman percintaannya yang menyerempet ke hal hal itu. Dan aku maklum karenanya.

Toh aku juga seperti itu. Bisa berpikir hal kayak gitu ya karena juga pengalaman percintaanku sendiri.

Walaupun begitu aku sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan temanku itu. Karena melalui temanku inilah aku dapat belajar arti kata dicintai dan mencintai yang sesungguhnya. Bukan hanya dari sisi perspektifku saja melainkan dari sisi perspektifnya dia.

Oh ya untuk my bestiee.

Terimakasih telah mengajarkanku apa itu arti cinta yang tulus. Dan pelajaran lainnya tentang hidup.

Melalui diskusi malam ini lah aku paham dan dapat menyimpulkan bahwa ternyata apa yang aku anggap benar selama ini ternyata belum sepenuhnya benar adanya.

Melalui perbincangan malam ini. Aku dapat mengetahui bahwa suatu hubungan yang sehat dan bagus itu ketika kedua belah pihak saling mencintai. Tidak berat sebelah dan tidak timpang sebelah.

Mulai saat ini aku akan merubah mindset ku mengenai sebuah hubungan.

Bahwa kelak aku akan mencintai seseorang yang mencintaiku sama banyaknya dan juga sama tulusnya.  Dan pastinya itu dengan orang yang tepat juga.

Dan pesanku untuk my future husband adalah.

Hey suamiku. Tak kusangka disekian milyar orang di dunia ini ternyata kamulah yang ditakdirkan untuk menjadi pendamping hidup sekaligus jodohku. Aku percaya kok bahwa semua pertemuan. Semua penyatuan ini tidak luput dari campur tangan allah. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa kita memanglah digariskan takdir yang bersisihan. Yaitu sebuah hubungan pernikahan.

Aku harap engkau bersyukur telah memiliku seperti diriku yang amat bersyukur telah memilikimu.

Disetiap saat aku akan berusaha menjadi istri yang terbaik untukmu suamiku.

Memelukmu ketika kamu dirundung kesedihan. Dan hal manis lainnya akan aku lakukan. Seperti perumpamaan bahwa aku adalah rumahmu untuk berpulang dalam segala kondisi.

Mari kita jalin hubungan rumah tangga ini dengan baik dan juga mencetak anak anak yang imut lucu juga hebat dengan baik. Mohon kerjasamanya ya.

Oh ya hanya satu yang kuminta sih. Kamu dapat memperlakukan aku dengan sangat baik bahkan melebihi diriku yang memperlakukan dirimu dengan baik. Karena aku itu merupakan makhluk perasa dan tidak kuat jika dikasari. Dan aku minta tolong kamu cinta mati ya sama aku dan juga setia.

Cukup itu aja sih.

Tunggu suara hatiku di part berikutnya ya.





SUaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang