07 Desember 2022
Pagi yang cerah, awal yang indah. Mungkin itulah yang bisa aku sematkan pada diriku untuk memotivasi diriku agar bisa menjadi pribadi lebih baik lagi.
Oh ya, dosenku pernah berkata. Dimana ada bumi yang kau pijak, maka disitulah langit dijunjung yang artinya adalah dimanapun kamu berada. Maka adat istiadat disitulah yang berlaku. Jadi kita tidak boleh asal tingkah saja di tempat orang, harus saling menghargai sopan santun dan juga adat istiadat yang berlaku disitu.
Entah kenapa kata-kata itu sangat fenomenal sekali dalam hidupku. Sukses merasuk kedalam sanubariku dan kelak bisa jadi menjadi motivasiku.
Hari ini, setelah sekian lama. Entah kenapa aku ingin lagi menulis catatan di dalam buku 'SUara' ini. Mungkin karena efek lelah, maupun yang lainnya aku juga tidak tahu.
Kemarin malam, ada seseorang yang berkata kepadaku bahwa aku itu terlalu ekspresif dan juga terlalu banyak mengeluh. Yah, kuakui beberapa belakangan ini aku memang seperti itu, mungkin aku saja yang tidak sadar. Karena pada dasarnya kan memang manusia tidak bisa melihat kesalahan sebesar apapun dalam dirinya tapi ketika melihat kesalahan orang lain yang ibaratkan itu sekecil semut. Ia akan melihatnya.
Oleh karena itu, kuambil positifnya saja. Aku akan berubah sedikit demi sedikit bukan untuk mereka, tetapi itu untuk diriku sendiri. Agar aku dapat menjadi versi terbaik dalam diriku kedepannya.
Biarlah semua orang beranggapan aku seperti apa. Karena ya itu memang hak mereka, aku tidak ada kuasa untuk menghentikannya.
Dalam hidupku, aku memang memiliki ideologi hidupku sendiri. Aku sebisa mungkin, sekeras mungkin fokus kepada kesalahanku dan mengabaikan kesalahan orang lain. Karena jika kita melihat kesalahan orang lain, itu tidak akan ada habisnya. Dan ketika ada yang mengkritik diriku, aku hargai kritikan mereka, karena itu bisa membangun diriku menuju yang lebih baik lagi.
Aku berdoa semoga aku bisa menjadi orang sukses kelak di masa depan. Menjadi orang kaya, sukses, dan bermanfaat bagi orang disekitar, bisa mengangkat derajat kedua orang tua, memuliakan kedua orang tua, dan bisa membantu rakyat kecil agar tidak kesusahan.
Itu merupakan cita-cita terbesarku dari dulu.
Aku juga ingin memiliki rumah mengaji yang dimana didalamnya nanti akan ada orang-orang yang belajar mengaji secara gratis tanpa dipungut biaya.
Kutulis mimpiku disini. Agar kelak, entah ke-tahun berapa, aku bisa membacanya lagi dan melihat apakah impianku ini telah tercapai atau belum.
Bismillahirahmanirahin.
Ya Allah selalu kuatkanlah hati hambamu ini menghadapi berbagai perkataan manusia yang terkadang mereka hidup dengan prinsip, ideologi mereka sendiri tanpa toleransi kepada orang lain.
Ya, mungkin aku juga seperti itu tanpa aku sadari. Jadi....
Tetap fokus pada tujuanmu saja. Jangan kau goyah dengan mereka. Fokuslah pada dirimu sendiri, Dil!
Aku yakin kamu pasti bisa. Tetap besarkan sabarmu, dan sekarang mulailah berusaha, berdoa, bertirakat. Maka semua apa yang kamu impikan akan semakin di depan mata.
Insyaallah~
KAMU SEDANG MEMBACA
SUara
Cerita PendekSuara. Buku ini mengandung hal hal yang tak bisa aku ungkapan di kehidupan nyata. Namun dapat aku wujudkan di duniaku sendiri. Jangan kaget ketika membaca buku ini. Karena sebagian besar buku ini berisi keluh kesahku mengenai dunia. Mengenai diriku...