2. Tetangga Baru

141 15 0
                                    

Selamat membaca :) tandai kalau ketemu typo. Tngkyu

°•°•°

"Harus banget ya Rin? Coba lo telepon lagi deh temen lo itu?"

Erin menghela napas karena Nisa lagi lagi merengek padanya "Lo kenapa kayak bini yang mau ditinggal suami perjalanan dinas sih? Pusing gue liatnya"

Nisa berdecak keras "Serius Rin! Ica pergi tadi pagi sekarang lo juga"

"Sehari doang Nis. Itu tolong kalau jomblo jangan ngenes banget, bisa?" Bukannya menenangkan Nisa yang merengek, Erin malah memperkeruh suasana hatinya

Pasalnya tadi pagi Ica mendapat telepon dari ibunya kalau ayahnya sedang sakit dan mau tidak mau Ica harus pulang ke Makassar. Tempat kelahiran gadis itu. Sedangkan Erin tiba tiba harus menggantikan temannya untuk mendampingi muridnya ikut OSN di Batam

"Gue cuma sehari doang, cuma gantiin Bu Linda yang nggak bisa berangkat hari ini" Erin berdiri dan menarik koper super kecilnya

"Sehari doang bawa koper segala" Nisa membuntuti Erin yang sudah keluar dari kamarnya

"Kayak lo nggak pernah aja. Perempuan ribet lah pokonya, harus lengkap ini itu"

Nisa mendengus kemudian menghempaskan tubuhnya dikursi ruang tamu kontrakan mereka "Terus gue sendiri dong malam ini?"

"Ya menurut lo aja" Jawab Erin seraya sibuk dengan ponselnya

Tidak lama terdengar suara deru mesin mobil yang berhenti tepat didepan rumah kontrakan mereka. Erin beranjak dari duduknya kemudian melangkah keluar rumah diikuti Nisa yang cemberut dibelakangnya

"Udah jangan cemberut. Gue pergi dulu, lo hati hati dirumah sendiri jangan lupa kalau mau tidur pintu rumah dikunci" Erin memberi beberapa wejangan kepada Nisa yang kadang suka lupa hal itu

"Iya. Udah sana"

"Besok gue balik, jangan rindu" Erin masuk kedalam mobil sekolah yang menjemputnya
"Eh iya, tetangga baru disebelah cakep tuh. Awas kalau lo galak" Setelah mengatakan itu mobil yang membawa Erin melesat dari pandangan Nisa yang cengo

"Bacoott!" Nisa berusaha meneriaki Erin

°•°•°

Malam harinya Nisa berjalan kaki untuk membeli nasi goreng didepan gang rumahnya. Nisa merapatkan jaket yang dipakainya lalu melihat lihat sekitar. Belum terlalu larut malam untuk sekedar berjalan kaki ke warung tenda itu. Nisa hanya menggunakan celana kain lusuh yang nyaman dipakai serta kaus kebesaran yang tertutup oleh jaketnya dan sendal jepit kesayangannya

Begitu sampai diwarung tenda itu Nisa langsung duduk dan memesan nasi gorengnya. Tidak ramai disini, hanya ada dua orang remaja dan pria sebayanya

"Nisa? Sendiri nduk? Erin sama Ica ndak ikut?" Tanya Bu Darmi istri dari Pak Agus. Pemilik usaha warung tenda ini

"Iya bu. Lagi diluar kota mereka, ada urusan" Jawab Nisa

Mereka bertiga memang akrab dengan sepasang suami istri yang sudah sepuh ini. Karena warung tenda ini satu satunya pelarian kalau mereka kelaparan dan dilanda kantong kering

"Oalah, apa ndak takut jalan sendiri nduk? Saya denger denger sih ada makhluk aneh gitu dirumah kosong nomor 76" Sahut Pak Agus yang datang membawa pesanan Nisa

Reporter & Tetangga SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang