7. Pacaran Online

77 11 0
                                    

Selamat membaca. Maaf kalau ketemu typo. Tandai ya :)

°•°•°

Sore ini Nisa berada di pemakaman umum yang ada didaerah Jakarta Utara. Lokasi ini menjadi agenda terakhir Nisa hari ini. Menurut warga sekitar ada beberapa makam yang kosong dan sudah bertahun tahun tidak mendapat kejelasan dari pihak keluarga. Bahkan warga sekitar sudah membongkar makam itu

Meliput hal seperti ini menjadi hal yang menarik untuk Nisa. Selain liputan outdoor yang menyebalkan tentunya. Asiknya menjadi reporter itu bisa bertemu dengan siapa saja. Kepala negara, jajaran parlemen, kabinet negara hingga orang tak terduga sekalipun. Membaur dengan masyarakat kecil, nelayan, petani, pedagang, hingga bertemu dengan mereka yang menyandang disabilitas

Terlepas dari tugas dadakan yang begitu dihindari Nisa. Hal hal lain dari profesinya begitu menyenangkan. Liputan diluar daerah hingga luar negeri pun sudah dijalaninya. Bertemu duta besar negara lain dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Semua hal yang menyenangkan

Setelah selesai liputan Nisa menyempatkan diri mengobrol dengan ibu ibu sekitar yang menyaksikan Nisa dan tim NNTV yang liputan disana. Sejatinya ada pro dan kontra akibat liputan mengenai kuburan yang kosong ini. Tapi, mau bagaimana lagi. Itu termasuk agenda dari pekerjaan Nisa

Hari semakin sore membuat mereka memutuskan untuk kembali ke kantor. Nisa dan rekannya pamit kepada warga disana dan langsung berjalan menuju mobil karena rintik hujan mulai turun

"Serem banget tadi"

Halim yang kebetulan menjadi kameramennya hari ini berkata demikian membuat Nisa memutar bola matanya malas

"Nggak laki lo"

"Itu kuburan udah dibongkar, nggak ada isinya, ngeri gue"

Nisa mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda lalu ditegaknya air mineral yang tinggal setengah botol itu "Biasa aja. Mungkin pemalsuan kematian"

"Maka dari itu kalian dituntut untuk mencari berita tentang kuburan itu" Timpal bang Parjo yang ikut menjadi supir mereka kali ini

"Tau tuh Halim. Kayak baru jadi reporter aja"

°•°•°

Akhirnya Nisa sampai setelah tadi diantar oleh Halim. Dibukanya pintu pagar lalu kembali menguncinya, Nisa menoleh sebentar kearah rumah Naufal. Rumah itu nampak gelap, mungkin Naufal sudah tidur. Pikirnya

Kenapa pula Nis harus pusing dengan hal itu. Setelah Nisa mengatakan jangan melewati batas teritorialnya, pria itu tidak kelihatan sampai sekarang padahal sudah tiga hari berlalu sejak kejadian itu

Tidak mau berlama lama. Nisa melangkah memasuki rumahnya. Seperti biasa, kedua sahabatnya menunggunya pulang seraya menonton televisi diruang tengah. Untung saja bukan acara kartun spons kesukaan keduanya

"Tumben pulang malem banget"

Nisa membuka pintu kamarnya sebelum menjawab pertanyaan Ica "Meeting sama redaksi tadi, mandi dulu. Bau asem"

Dua puluh menit waktu yang dibutuhkan Nisa untuk mandi dan berganti pakaian lalu melaksanakan ibadahnya yang sempat tertunda dua jam lamanya. Nisa keluar dari kamarnya dan mendapati Erin dan Ica yang sibuk dengan ponsel masing masing

Reporter & Tetangga SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang