13. Rasa LDR

92 12 2
                                    

Maaf lagi lagi ketemu typo. Padahal semaksimal mungkin untuk mengurangi typo itu :(((
Tandai kalau ketemu ya :*

°•°•°

"Hai Padang! Ketemu lagi kita!!"

Seru Nisa begitu tiba di bandara udara internasional Minangkabau. Diseretnya Halim untuk bergegas mengikutinya

"Sabar Nis, gue mau update snapgram dulu. Biar pada tau gue lagi dipadang sekarang" Halim melepaskan cekalan tangannya

"Jiah alay banget. Eh tapi, sekalian tag gue deng, jangan lupa tag location juga"

"Kayak sendirinya nggak juga. Udah beres nih" Halim kembali menarik tangan Nisa mengikutinya

"Umur gue makin tua, gue banyak mikir tau nggak" Celetuk Nisa tiba tiba

Halim tertawa "Mendingan mikir gimana caranya dihalalin. Kalau udah dapet, ganti pemikiran buat jadi ibu rumah tangga aja"

"Lo aja yang halalin. Udah nggak usah cari lagi. Gercep!"

Halim tersenyum jenaka "Sangsi gue kalau lo nerima lamaran gue, liat gue aja ogah ogahan. Liputan bareng gue juga ngomel ngomel, gimana mau jadi istri nanti"

Nisa cengengesan "Lopyu deh buat kameramen gue ini. Udah ah, jalan lagi. Cari taksi aja"

°•°•°

"Jadi gimana sih Fal kasusnya. Datanya udah sejauh mana?"

Naufal menghembuskan napas lelah "Hampir dua bulan gue dikomplek itu, sekitar 40 persen lah data yang gue dapat"

Gandi mengangguk "Lumayan lah, betah nggak disana?"

"Betah lah Gan, warganya baik semua. Rame juga, lagian yang paling penting nggak ada yang curiga. Aman lah pokoknya"

Ke empat pria bertubuh tegap itu memicing menatap Naufal

"Yakin?" Tanya mereka serempak

Naufal menatap mereka seraya mengangkat sebelah alisnya bingung "Apanya?"

"Gara gara itu betah disana?"

"Lha iya, terus?"

"Bukan karena Nisa kan?" Tanya Abi menggoda

Naufal terkekeh "Kok malah Nisa?"

Abi meneguk minumannya sebelum menjawab "Feeling. Serius Nisa nggak ngaruh nih?"

"Emang kenapa kalau ngaruh?" Tembak Naufal langsung

"Ya enggak sih Pal, nyante aja"

Hanan menggaruk tengkuknya bingung "Nisa yang mana pal? Reporter kemarin itu?"

Naufal hanya mengangkat bahunya acuh "Menurut lo?"

"Sekali menyelam dua tiga pulau terlampaui" Celetuk Patrick tiba tiba

Abi langsung mengangguk cepat "Parah emang mas Nopal mah"

Reporter & Tetangga SebelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang