Setelah dua hari berlalu, Dengan perlahan Nadine berjalan lambat di koridor sekolah, di lengkapi dengan banyak tatapan sinis dari siswi siswi yang notabenya adalah penggemar dari seorang Arthur Alarez Madison. Tapi, satu hal yang harus semua orang tahu, yaitu seorang Nadine Natasha Loovi adalah sosok gadis yang tidak mudah terpengaruh dengan suasana. Bahkan gadis itu tidak peduli dengan tatapan membunuh gadis lainnya, yang ia tahu hanyalah di masalah ini dirinyalah yang benar bukan omongan dari mulut kotor nenek lampir itu."Ngerusak nama kak Arthur aja tuh cewek."
"Genit ewh."
"Apaan banget dah, mau tenar atau gimana?"
"Najis gue sama orang kek gitu."
"Penggoda."
Dan banyak kalimat lainnya lagi yang di dengar oleh Nadine. Tiba tiba ada seseorang yang merangkul Nadine dari belakang. Saat menoleh...
"Alena!" teriak Nadine dengan amat semangat.
"Morning." sapa Alena sembari tersenyum manis.
Seketika saat itu juga Nadine memeluk Alena dengan erat. Sudah dua hari Alena tidak bertemu dengan para sahabat di karenakan dirinya sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapapun. Alena lebih memilih untuk menenangkan diri di desa tempat neneknya berada. Oleh karena itu, Para sahabat Alena sudah pasti sangat merindukan dirinya.
"Lo kemana aja bambank?! Gue kangen banget!!" seru Nadine. Alena membalas pelukan sang sahabat.
"Gue kan udah kabarin dua hari yang lalu kalau gue ke rumah nenek."
"Ya tapi setelah itu lo gak aktif di sosial media manapun sama sekali, jadi gak bisa komunikasi dan kirim kabar." Alena tersenyum melihat ekspresi cemberut dari wajah Nadine.
"Gue sengaja gak pegang Handphone, gue cuma bantuin nenek disana, kayak gadis desa banget gue, seru tau!"
"Yaudah, ntar lo harus cerita di kelas barengan sama yang lain yah, sekarang kita susul mereka dulu." ujar Nadine yang langsung diangguki oleh Alena.
Sesampainya di kelas, Alena dan Nadine memasuki kelas yang di sambut dengan tatapan sinis dari beberapa teman sekelas mereka. Namun, kedua gadis cantik itu hanya mengabaikan dan menghampiri para sahabat yang sedang sibuk dengan aktivitas masing masing sehingga tidak menyadari kedatangan Alena dan Nadine.
Calla yang sedang mendengarkan musik dengan earphone miliknya, Della yang sedang melukis berbagai macam gambar anime di buku khusus gambar miliknya, dan Bella yang sedang membaca novel sembari bersenandung kecil.
Brak!!
"Woy!! Kita kedatangan tamu spesial!"
Nadine menggebrak meja yang ada di dekat para sahabat dan berteriak. Seketika ketiga sahabatnya itu terkejut lalu menoleh, keterkejutan mereka tidak berhenti sampai disana karena saat menoleh ketiga gadis cantik itu melihat Alena yang berdiri sembari tersenyum manis kearah mereka.
"Lena!!" sorak para sahabat yang langsung berhambur kepelukan Alena.
"Astaga lo kemana aja gak ada kabar?!"
"Jahat lo ninggalin kita!"
"Gak mikir apa kita kangen!!"
"Yee, ditinggal tiga hari doang kok." ejek Alena.
"Tiga hari tuh serasa tiga abad tau gak!" ujar Calla.
"Alay lo nyet!" ketus Bella.
"Bacot"
"Tolol"
Dan lain lain...
***

KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRLS
Teen FictionKisah enam gadis bersahabat yang memiliki bakat dan prestasi, mewujudkan impian bersama. Siswi nakal dan pembuat onar namun memiliki prestasi sehingga membuat nama baik sekolah mereka melunjak. Dipenuhi dengan kisah cinta masing masing yang membuat...