Canda dan tawa masih terdengar di sebuah caffe tempat dimana Alena cs berkumpul. Jam sudah menunjukan pukul 14.32, yang berarti sore akan tiba. Satu persatu dari para sahabat itu bubar dan berpamitan untuk pulang. Kecuali Bella dan Kevin yang berencana untuk mengisi malam mereka di pasar malam yang diadakan di sebuah taman bermain daerah sekitar.
Tak lama kemudian, kedua insan itu tiba di lokasi yang mereka inginkan. Langkah kaki perlahan memasuki area yang ramai dan ribut dengan bermacam suara. Ice cream, itu lah yang di tatap Bella saat ini dengan mata yang berbinar. Kevin yang melihat hal tersebut tersenyum tipis lalu menggenggam tangan Bella dan menariknya kearah dimana sang penjual ice cream itu berada.
"Ngapain?" tanya Bella bingung karena Kevin menarik dirinya ke arah si penjual es yang di tatap nya sedari tadi.
Ups jangan salah paham! Bella hanya menginginkan ice cream, bukan menatap si penjual ice cream,yyy.
"Mau ice cream kan? Lo dari tadi ngeliatin ice cream." jawab Kevin.
"Kok lo tau? Ngeliatin gue dari tadi ya?" Bella sengaja menggoda Kevin yang saat ini sedang tersenyum manis.
GREP.
Seorang gadis yang entah dari mana tiba tiba memeluk Kevin dengan erat dan manja. Kevin sangat terkejut hingga dirinya terdorong ke belakang. Begitupun dengan Bella yang saat ini bertanya tanya, siapa gadis yang memeluk pria yang ia cintai? Gadis itu cukup cantik, berpakaian mewah dan di penuhi perhiasan. Dress yang cukup terbuka.
"Kevin! Ya Ampun gak nyangka kita ketemu disini, aku kangen banget sama kamu" ujar gadis itu histeris sembari bergelayut manja di tangan kanan Kevin. Gadis itu kini berdiri di antara Bella dan Kevin untuk menghindari kedua insan itu berdekatan.
Bella dapat merasakan sakit di dadanya saat melihat gadis yang tak di kenal nya itu memeluk pria yang ia cintai dan bahkan bermanja manja. Apa maksud dari gadis itu? Siapa dia? Pacar Kevin? Atau gebetan lain?
"Ah tidak tidak! Bella, lo gk boleh mikir macem macem, sekalipun itu bener lo gak punya hak untuk marah ataupun cemburu, sadat diri woy lo bukan siapa siapa nya Kevin" Bella bergelut dengan batinnya. Kalimat yang baru saja ia ucapkan di hati sangat menyakiti dirinya sendiri, dasar gadis bodoh.
"Kamu kesini sama siapa? Ini siapa?" tanya gadis tersebut sembari menolah ke arah Bella dengan tatapan tajam dan membunuh. Bella pun tak segan segan untuk membalas tatapan tersebut. Yang benar saja, dirinya tidak mengenal gadis itu begitupun sebaliknya, dan apa salah dirinya sehingga di tatap sedemikian.
Bella dapat melihat Kevin memasang wajah datar nya. Tidak cerita maupun tenang seperti yang ia lihat tadi saat mereka sedang berdua. Kevin menghempaskan tangan yang di pegang oleh gadis tersebut lalu berpindah tempat agar menghalangi posisi antara Bella dan Gadis tersebut.
"Ngapain lo? Gausah ganggu gue!" ketus Kevin kepada gadis itu.
"Kamu gak inget aku? Aku Qeysha, pacar kamu."
Deg.
Jantung Bella terasa ingin copot sekarang. Apa? Pacar? Yang benar saja. Ia mencintai pria yang sudah memiliki pacar? Tapi kenapa Kevin begitu dingin kepada wanita yang bernama Qeysha itu? Bukan kah itu kekasihnya? Ada apa sebenarnya?
"Apa? Gue gak salah denger? Lo bilang kalo lo pacar gue? Nyadar diri bitch! Lo yang udah khianati gue dengan jual diri lo ke cowok cowok di club cuma demi jadi kaya karna orang tua li bangkrut, lo lupa kita putus 2 tahun yang lalu? Harus gue jelasin secara detail di depan umum apa perbuatan lo yang bikin orang tua lo sendiri kecewa?" bentak Kevin.
Oh God! Amazing!
"Kok kamu tega sih gituin aku Vin? Aku pacar kamu, dan aku gak pernah setuju waktu kita putus dulu, maksud kmu apa permaluin aku di depan umum kayak gini?"
Kevin menatap tajam kearah Qeysha lalu menggenggam tangan Bella dengan erat.
"Diem lo! Lo liat cewek yang ada di samping gue? Liat tangan yang gue genggam ini? Dia cewek gue, dia pacar gue, orang yang gue cinta setelah bunda gue, jadi gausah usik hidup gue lagi!!"
What the...
Cewek gue? Pacar? Orang yang gue sayang setelah bunda gue? Ya Rabb, mimpi apa Bella semalam sehingga dirinya mendengar kalimat itu langsung dari mulut Kevin. Masih dengan keadaan terkejut Bella di tarik oleh Kevin untuk menjauhi tempay itu lalu mencari tempat yang sepi untuk menenangkan diri.
"Ehm, Bel maaf yah lo jadi gagal beli ice cream nya." ujar Kevin gugup.
Bella pun merasakan hal yang sama, benar benar gugup dan canggung.
"Iya gapapa Vin, tadi siapa? Gue kaget waktu lo bilang dia jual diri, gak nyangka sih, dari penampilan dan wajah nya anak baik baik."
"Baik apanya, udah bekas banyak cowok itu cabe, ngaku ngaku pacar gue lagi, gak nyadar diri dasar lonte!"
Bugh!!
Satu pukulan mendarat di lengan Kevin. Pukulan siapa lagi kalau bulan Bella si cewek tomboy?
"Heh lo ngomong nya, kek emak emak comberan!"
"Heheh" Kevin tertawa kecil.
Hening.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
Dan...
"Bel!"
"Vin!"
Ups, memanggil secara bersamaan:)
"Lo duluan deh" ujar Kevin.
"Gak ah, lo duluan." balas Bella.
Ayo lah ini buken sinetron:')
"Gini, Maaf tadi gue nyebut lo pacar gue, gue tau itu gak sopan."
Yaps, itu lah yang ingin Bella tanyakan tadi.
"Gapapa kok, gue tau lo ngomong gitu cuma untuk hindarin si cewek tadi." Bella tersenyum manis menatap Kevin.
"Gak, lo salah."
Senyuman Bella tergantikan menjadi raut wajah kebingungan. Lalu apa maksudnya?
"Salah apanya?"
"Itu perasaan gue yang sebenernya, cuma gue belum siap aja ngungkapin nya, dan tadi entah kenapa gue punya keberanian ngomong gitu di depan banyak orang yang jadiin kita tontonan."
Bella terdiam. Apa yang harus ia lakukam di situasi seperti ini?
"Ehm, Vin..."
"Gue nembak lo sekarang! Walaupun bukan dengan kalimat yang biasanya di lontarin orang orang tapi gue yakin lo tau maksud gue, tapi gue gak minta lo jawab sekarang kok."
"Kevin, udah berapa lama kita deket?"
"Lumayan lama."
"Kita deket dan akrab kan?"
Bella menatap mata Kevin dengan penuh keseriusan namun ada tatapan lembut di dalam nya, begitupun dengan tatapan yang Kevin pancarkan.
"Ya, kita deket."
"Dan lo tau apa jawaban gue kan?"
Kevin bingung dengan tatapan itu, apa jawaban Bella? Ia tidak bisa membacanya. Namun sedetik kemudian Bella menampilkan senyuman manis di bibir indahnya dan memeluk Kevin dengan erat. Saat ini kedua insan itu sangat bahagia, sekian lama keduanya menunggu waktu dan keberanian seperti saat sekarang ini.
"Thanks."
"You're Wellcome my prince"
***
TBC
Cie ada yang baru jadian ekhem:')
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRLS
Teen FictionKisah enam gadis bersahabat yang memiliki bakat dan prestasi, mewujudkan impian bersama. Siswi nakal dan pembuat onar namun memiliki prestasi sehingga membuat nama baik sekolah mereka melunjak. Dipenuhi dengan kisah cinta masing masing yang membuat...