Pagi telah tiba, Cecillia memasuki perkarangan sekolah dengan senyum yang merekah. Setibanya di depan pintu kelas, Cecillia berhenti dan menoleh ke arah kelas sebelah yaitu kelas XII IPA B. Mengingat hari ini adalah hari terakhir para Mahasiswa siswi jurusan hukum berada di sekolah mereka, Cecillia akan menunggu untuk berkumpul sebelum acara itu di mulai pada pukul 9 nanti.Cecillia memasuki kelas dan meletakan tas miliknya di meja. Lalu, gadis itu kembali keluar kelas untuk menyusul Alena. Saat memasuki kelas Alena, Cecillia di sambut oleh para temannya yang ada di kelas tersebut. Ya asal kalian tau, bisa saja di bilang bahwa Cecillia mempunyai banyak kenalan di sekolah ini.
"Alena!" panggil Cecillia menghampiri Alena yang sedang asik dengan handphone miliknya.
Alena menoleh untuk memastikan siapa yang memanggil dirinya.
"Cecil?" Cecillia tersenyum dan berbisik kepada Alena.
"Gue udah berhasil dapetin bukti, ayok ajak yang lain ngumpul di rooftop, kita susun rencana untuk bongkar semuanya." Mata Alena tampak berbinar mendengar bisikan tersebut. Para sahabat Alena yang memperhatikan kedua gadis itu sedari tadi tampak bingung dan penasaran.
"Bisikin apaan lo berdua?" tanya Bella.
"Iya, mencurigakan." ujar Nadine dengan irama penuh curiga.
Alena dan Cecillia hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan Nadine. Tidak tau saja gadis itu bahwa sebenarnya ini adalah untuk dirinya sendiri.
"Gue mau minta tolong sama lo berempat."
Ujar Alena."Minta tolong apa?" tanya Della.
"Della lo panggil Adit, lo doang yang tau dimana dia sekarang, Nadine dan Calla klian bantu gue panggil Kak Nauv sama Kak Arthur, setelah itu ke Rooftop sekolah, Gue, Cecil, dan Bella nunggu kalian disana. Oke?" pinta Alena.
"Ada apa sih weh? Jangan bikin penasaran deh." ujar Calla.
"Lebih cepat kalian manggil para cowok itu, lebih cepat juga kalian bakal tau apa yang bakal gue sampaikan." kini Cecillia lah yang membuka suara.
"Buruan!" ketus Alena.
"Iye mak iye, sensi amat." ujar Della.
Setelah ketiga gadis itu pergi kini tinggal lah Alena, Bella, dan Cecillia yang berjalan di koridor sekolah menuju ke Rooftop sekolah. Tak lama kemudian, semua orang sudah berada di rooftop tersebut untuk menunggu jawaban kenapa mereka dikumpulkan di tempat ini.
Terlihat Adit yang duduk bersebelahan dengan Della dengan posisi della bersandar ke bahu sang pacar. Hilihh bucin lu-,
Dan Nauval yang bersandar ke sebuah dinding gudang, dan Alena duduk di sebuah bangku yang tak jauh dari Nauval dan Arthur. Arthur yang duduk di antara Alena dan Nadine sembari merangkul kedua gadis tersayangnya. Bella yang berdiri sembari bersandar ke dinding gudang di sebelah Nauval, sembari di rangkul oleh Nauval dan Calla yang duduk di sebelah Della.
Cecillia yang berdiri di hadapa mereka dengan melipat tangan didepan dada sembari menatap semua orang disana yang juga menatao dirinya.
"Kenapa? Ada apa ngumpulin kita disini?" tanya Adit.
"Iya, jan bikin pensaran." ujar Calla.
"Ayo buruan." Nadine pun ikut bersuara.
"Oke, jadi gini, gue udah nemuin bukti kalo Kak Arthur dan Nadine gak ngelakuin hal itu." jelas Cecillia yang membuat semua orang semakin serius menatapnya.
Della yang awalnya bersandar di bahu Adit seketika bangun mengganti posisi dengan duduk yang tegap, Nauv yang awalnya merangkuk Bella seketika menurunkan tangannya dan memasukin tangan tersebut ke dalam saku celana, sama halnya dengan Arthur yang juga menurunkan rangkulan nya dan duduk tegap bersiap mendengarkan penjelasan Cecillia selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRLS
Teen FictionKisah enam gadis bersahabat yang memiliki bakat dan prestasi, mewujudkan impian bersama. Siswi nakal dan pembuat onar namun memiliki prestasi sehingga membuat nama baik sekolah mereka melunjak. Dipenuhi dengan kisah cinta masing masing yang membuat...