Nauval, pria itu lah yang sedari tadi mendengar semua permbicaraan Alena dan Reyna mulai Alena berdiri dengan basah kuyup membuat Nauval yakin bahwa itu perbuatan Reyna. Teriakan Nauval membentak Reyna cukup kuat hingga membuat orang orang di ruang tengah menoleh dan menghampiri sumber suara. Melihat Alena yang basah kuyup membuat semua orang terkejut, dan amarah Nauval kepada Reyna membuat orang orang tersebut terheran. Della, Calla, dan yang lainnya menghampiri Alena yang sedang memeluk dirinya sendiri karena dingin. Apa yang terjadi sebenarnya?"Apa yang lo lakuin sama Alena? Lo siapa ngatur ngatur Alena untuk jauh dari gue?! Cuma karna rencana bodoh lo itu lo salahin Alena sampe dia basah kuyup kaya gini!! Lo pikir lo itu siapa?!" bentak Nauval.
"Gue? Gue sepupu lo kak, lo lebih pentingin cewek ini dari pada gue!! Terserah gue dong mau pilih siapa aja untuk jadi pendamping lo! Karna gue lebih berhak dari pada dia!"
"Lebih berhak?" Nauval terkekeh kecil. "Gak ada hadist yang mengatakan bahwa seorang sepupu berhak untuk hidup sepupu laki lakinya, hanya ada hadist, hanya seorang ibu yang berhak atas anak laki lakinya! Sekarang lo pikir siapa yang lebih berhak disini?!"
Reyna menggeram dan menatap tajam ke arah Alena.
"Puas lo sekarang?! Puas lo udah buat acara gue kacau dan udah bikin Kak Nauv ngebentak gue?!! Dasar pengacau!!" bentak Reyna pada Alena. Alena hanya diam terheran, apa salah dirinya disini?
"Diem lo!! Lo sendiri yang udah buat acara lo hancur, Dengan nyakitin Alena kaya gini lo pikir dia pelaku disini?! Ini seratus persen murni kesalahan lo! Siapa yang lo sebut pengacau disini?! Selama ini gue sama Alena baik baik aja, dan cuma gara gara lo pulang dari London dengan membawa sahabat lo itu, lo udah buat kacau semuanya yang dulu baik baik aja! Disini tuh yang pengacau lo! Gue dan Alena udah sabar menanggapi sikap lo dari tadi, lo selalu ngehalangi gue sama dia!! Sekarang jangan pernah ngatur hidup gue, karna lo gak berhak sepersen pun!!" Nauval menarik tangan Alena dan membawa Alena pergi. Namun, sebelum itu Nauval berhenti di hadapan Abi nya.
"Untuk Abi, maaf Nauv gak bisa ikutin kemauan Abi untuk bikin Reyna seneng di hari ulang tahunnya. Abi lihat sendiri, perbuatan keponakan Abi itu udah keterlaluan, Nauv masih bisa mengatasi dan sabar kalau Reyna cuma menghalangi Nauv berduaan sama Alena, tapi sekarang Reyna udah kelewatan, dia udah nyentuh Alena dan itu bikin Nauv geram sama semua tingkah dia, Permisi." pamit Nauval.
Semua orang terdiam menyaksikan itu semua. Banyak kerabat saudara yang berada disana menatap kecewa kepada Reyna. Para sahabat Alena pun menatap tak suka. Tidak perlu waktu lama, Aditya dan yang lainnya pamit untuk pulang dengan alasan karena hari semakin malam, padahal sebenarnya mereka semua berencana untuk nongkrong di sebuah Caffe tempat biasanya. Kecuali Nadine dan Arthur karena memilih untuk pulang terlebih dahulu. Arthur khawatir dengan keadaan Alena saat ini, adiknya itu sangat gampang terserang penyakit. Oleh karena itu, Arthur memutuskan untuk pulang ke rumah dan Nadine pun mengerti itu.
Di Caffe sudah terlihat beberapa remaja yang duduk saling berhadapan dengan minuman yang sudah di pesan di hadapan mereka tanpa makanan karena saat di rumah Nauval mereka semua sudah memakan banyak makanan.
"Gue kasihan sama Lena, dia udah banyak mengalami masalah." ujar Calla.
"Iya, gue juga masih inget waktu itu Alena di bully sama Chelsea." sambung Bella.
"Alena pernah di bully?" tanya Kevin yang berada tepat di sebelah Bella. Bella mengangguk pertanda mengiyakan pertanyaan Kevin.
"Kok bisa? Alasan nya apa?" tanya Kevin lagi.
"Gak jauh beda sama yang tadi, gak suka sama Alena karna Alena deket sama Kak Nauv." jelas Calla.
"Gue gak tau masalah itu, kapan?" tanya Cecillia.
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRLS
Teen FictionKisah enam gadis bersahabat yang memiliki bakat dan prestasi, mewujudkan impian bersama. Siswi nakal dan pembuat onar namun memiliki prestasi sehingga membuat nama baik sekolah mereka melunjak. Dipenuhi dengan kisah cinta masing masing yang membuat...