Aku suka langit. Banyak hal yang tidak kusukai. Ketika aku melihat awan, putihnya seakan menenangkan. Aku terdiam dan hatiku menjadi tenang. Mungkin, karena aku menemukan diriku tersadar menatapnya. Rasanya familiar dan membawa kebebasan. Sebaiknya kuhentikan, kali ini Ruzsa melemparkan pedangnya lagi kepadaku. Kata orang dia gadis gila, tapi bagiku dia hanya terlalu bersemangat. Dia selalu tertarik dengan hal-hal baru, dan matanya yang membara seolah ikut membakarku. Tidak ada ketakutan disana, aku iri dengan caranya memandang dunia. Aku terlalu fokus dengan matanya, sembari membiarkan diriku menghindari serangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory X Ales
FantasyIni hanya gambaran kecil kehidupan Ales. Semoga pembaca mendapat poin-poin penting yang bisa menghubungkan Ales dan EL Series (cerita EL sebelumnya). Kalian bisa mengenal Ales dari cara berfikirnya dan cara pandang orang lain terhadapnya. Gambar cov...