Masih di musim dingin, jubah-jubah hitam menandakan kehilangan. Makan malam ini terlahap keheningan. Aroma masakan yang menggiurkan sama sekali tidak membuat mereka tertarik. Ketiga bersaudara itu terdiam tanpa kata, seperti bukan mereka sama sekali. Kursi kosong itu pasti penyebabnya. Kehilangan seseorang itu sangat menyakitkan. Saat aku ingat rasanya, ternyata aku sudah melupakannya. Apakah aku menangis waktu itu? Berapa lama aku bersedih? Saat Dalarisa menggenggam tanganku mencari kekuatan, aku hanya terdiam. Air mata tidak akan menyelesaikan apapun, itulah yang aku tahu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, akupun tidak mampu menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory X Ales
FantasyIni hanya gambaran kecil kehidupan Ales. Semoga pembaca mendapat poin-poin penting yang bisa menghubungkan Ales dan EL Series (cerita EL sebelumnya). Kalian bisa mengenal Ales dari cara berfikirnya dan cara pandang orang lain terhadapnya. Gambar cov...
