Awal

166 4 0
                                    

Eza Alvaro Dirgantara anak dari Dimas dirgantara pemilik sekolah SMA Cendrawasih dan salah satu ketua geng motor yang bernama BUANA.

"Hey tayo, Hey tayo dia-" kelakuan satria yang selalu saja membuat sahabat sahabatnya malu

"Sat, lo diem napa, bikin malu kita tau ga?" Omel gilang yang sudah sangat gemas ingin memukul satria di depan umum

"Gue lagi heppy juga, bagus tau lagunya." Satria selalu saja seperti itu, tidak sesuai dengan paras tampannya yang tidak jauh lebih seperti eza.

Yah, eza memiliki empat sahabat yang satu sekolah dengannya, sedangkan yang lain masih banyak dari sekolah luar.

"Hey tayo, Hey tayo dia bis kecil rama, melaju melang-" lanjutnya namun segera mendapat tatapan tajam dari eza yang tiba tiba berada di hadapannya.

"Eh pak bos, baru dateng?" Satria hanya bercengir kuda. Satria sangat takut dengan eza, sebenarnya bukan hanya dia melainkan semua sahabatnya dan juga anggota geng motornya.

"Za, aska kemarin di hadang sama antek anteknya jaka, katanya mereka mau melakukan pengeroyokan di sekolah kita lusa. Terus-" belum selesai reyhan menjelaskan tapi sudah di potong oleh eza

"Kumpulin anak anak di WB istirahat nanti." Tak banyak bicara, eza langsung pergi disusul oleh ke empat sahabatnya. WB adalah singkatan dari warung basecamp, warung yang sudah menjadi tempat berkumpulnya geng buana setiap harinya, walau tidak ada yang di bicarakan pasti ada dari mereka yang pergi ke sana sewaktu waktu

"Kenapa ga sekarang aja za? Lagian gue males di sekolah." Tanya satria yang membuat eza berhenti tiba tiba membuat semuanya menabrak punggung eza.

Plak..

"He ogeb, apa lo lupa kalau hari ini kita ada ujian sama bu kia?" Jawab gilang emosi karena sudah tak sabar menghadapi otak gesrek milik satria.

"Emang iya ya? Kok gue kagak tau?" Alibi satria, padahal dia sebenarnya tau kalau hari ini ada ujian sama bu kia.

Tanpa aba aba, eza sudah lebih dulu berjalan menuju kelas dengan devan yang mengekor di belakangnya.

Tapi tiba tiba.

Brak.

Tubuh gagah eza tanpa sengaja menabrak tubuh seorang perempuan saat dirinya sedang berbelok menuju gedung kelasnya.

Perempuan yang sedang membawa tumpukan buku itu tergelincir ke belakang dengan buku yang sudah berjatuhan namun dengan segera tubuh eza menahannya hingga mata keduanya saling bertatap tatapan.

Eza menatapnya tepat di manik manik matanya, sedangkan perempuan itu terus menatap eza dengan mata elangnya.

"Ngapain si lo?" Dengan segera keyla membenarkan posisinya dan segera berjongkok untuk memunguti buku buku yang sudah jatuh berserakan.

Keyla Marsha Amanda murid pindahan dari salah satu SMA di jogjakarta dan di terima di SMA cendrawasih kelas XI IPS-1

"Bos, bantuin napa?" Suara satria lagi lagi terdengar.

Eza hanya memandang keyla tanpa niat sedikitpun untuk membantunya. Merasa bersalah? Tidak, karena eza tadi sudah berjalan pelan jadi keyla lah yang bersalah. Menurut eza.

"Biar gue bantu." Ucap devan yang kemudian mendapat tatapan tajam dari rey,satria dan juga gilang.

"Eh ga perlu, makasih, lagian udah selesai juga, telat." Ucap keyla dengan nada datarnya tapi menusuk bagi devan. Kemudian keyla berdiri dan menatap tajam ke arah eza.

"Hm, gue tau gue cantik tapi ga usah segitunya ngelihatin gue." Ucapnya santai dan sangat percaya diri

"Kalo lo pikir gue bakalan minta maaf karena udah nabrak lo, berati lo salah, gue ga mau minta maaf karena lo udah bikin buku buku ini berjatuhan jadi gue anggap IMPAS." Tanpa basa basi lagi keyla segera pergi menuju kelasnya dengan perasaan penuh amarah.

EzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang