Sekolah sudah sedikit sepi, keyla yang memiliki niat untuk menemui aditya di warteg dimana mereka bertemu pun bergegas pergi agar aditya tidak menunggunya terlalu lama. Keyla pergi tanpa mengajak eza karna dia malas jika harus mencari eza dulu yang tidak tau pasti dimana.
Setelah 20 menit keyla duduk diantara penumpang satu dengan penumpang yang lainnya akhirnya dia sampai di warteg yang sama, keyla melihat sekelilingnya namun sepertinya aditya belum juga datang. Keyla berniat untuk mencari aditya tapi tiba tiba terdengar suara tangisan anak kecil dari samping warteg. Keyla pun berjalan pelan mencari sumber suara
"Aditya." Keyla memegang bahu anak kecil yang sedang menangis dengan lutut yang dia lipat di depan dada dan kepala yang dia tenggelamkan diantara kedua lututnya.
Anak kecil itu mengangkat pandangannya, sedetik kemudian anak kecil itu berdiri dan memeluk keyla, karna tubuh yang terlalu pendek anak kecil itu hanya bisa memeluk kaki keyla.
"Kenapa?" Keyla tau anak kecil itu adalah aditya. Keyla melepas pelukan aditya kemudian dia berjongkok hingga posisi mereka berdua sejajar
"Ishhh... u..uang yang kakak kasih di minta sama om om jahat...ishhh." Tangisan aditya semakin menjadi jadi hingga keyla kualahan untuk menenangkan.
"Aditya dengerin kakak, kamu ga perlu nangis hanya karena uang yang kakak kasih di ambil om om jahat."
"Ta...tapi kak. Ishhh." Aditya masih saja menangis membuat keyla semakin bingung.
"Udah ah masak jagoan kakak cengeng sih?Tau ga yang boleh cengeng itu cuma anak cewek, aditya cewek apa cowok?" Goda keyla agar aditya tak menangis lagi
"A..aditya cowok kak." Walau dengan sesenggukan keyla masih bisa mendengar suara lucu milik aditya
"Ya udah berhenti menangis, dan tersenyum sekarang." Seperti mengarahkan keyla menunjukkan senyuman termanis yang dia miliki kepada aditya, aditya pun terinstruksi untuk ikut tersenyum.
"Gitu dong baru jagoan kakak." Keyla berdiri dengan tangan kanan yang menggenggam erat tangan mungil milik aditya.
Keyla membawa aditya ke panti asuhan dengan menaiki taxi. Hanya membutuhkan 10 menit untuk sampai di panti karena memang jarak antara panti dengan warteg tidak begitu jauh.
"Selamat siang bu, saya keyla yang semalam menelfon ibu dan ini aditya anak kecil yang saya maksud." Kedatangan keyla dan aditya rupanya sudah sangat di nanti oleh pengurus panti.
"Selamat siang nak, saya bu indah penangung jawab panti asuhan pelita. Silakan masuk." Bu indah memperhatikan keadaan aditya yang sangat kusut, sangat mirip seperti yang keyla ceritakan semalam.
"Aditya kemari ibu mau kenalan." Ucap bu indah dengan mengulurkan tangannya berharap aditya akan menerimanya
Aditya menatap keyla penuh ragu dengan tangan yang terus menggenggam erat tangan keyla membuat keyla tak tega.
"Bu indah temannya kakak, jadi kamu ga perlu takut." Bujuk keyla meyakinkan agar aditya tidak mengurungkan niatnya untuk tinggal di panti asuhan
Sebenarnya keyla ingin aditya tinggal satu rumah dengannya tapi bagaimana pun dia baru kenal dengan aditya dan itu pasti mendapat pertentangan oleh kedua orang tua, bang arka dan juga kaisya.
"Ikut ibu ke dalam yuk, kita kenalan dengan yang lainnya." Bu indah menunjukkan senyum sumringah membuat aditya mau mengikutinya. Sebelum aditya benar benar masuk ke dalam panti dia sempat menoleh kearah keyla, keyla mengangguk dan tersenyum meyakinkan.
Setelah menunggu lama akhirnya aditya dan bu indah keluar namun penampilan aditya sudah berbeda, dia jauh lebih rapi dan bersih membuat keyla tersenyum lega, paling tidak keyla membawa aditya ke tempat yang tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eza
Teen FictionEza Alvaro Dirganta Sosok pria yang nyaris mendekati kata sempurna. Berparas tampan, kekayaan orang tua yang tak perlu di ragukan dan posisi leader di geng buana membuatnya semakin di junjung tinggi keberadaannya, tak heran jika banyak sekali wanit...