Setelah kejadian kemarin keyla dan eza sangat sering bertemu, apalagi sebelum luka di lengan keyla sembuh, eza sangat sering menghampirinya walau hanya sekedar bertanya 'masih sakit?', 'udah kering luka lo?'
Keyla yang awalnya risih dengan perlakuan eza yang terlalu berlebih tapi akhir akhir ini dia merasa ada yang hilang, jika dulu dia tidak perlu mencari topik untuk bertemu dengan eza, namun sekarang berbeda, dia harus memiliki topik yang bagus agar bisa sekedar berbicara dengan eza.
"Key, kantin yuk." Ajak linka yang merasa bosan dengan jam kosong yang hanya dia gunakan untuk membaca wattpad.
"Ayo, ran lo ikut ga?" Keyla berdiri dari bangkunya dan hendak berjalan keluar kelas
"Ikut dong, masa kalian mau ke surga gue ga ikut?" Rani memang selalu saja membuat teman temannya tertawa gemas, bagaimana bisa dia menyebut kantin adalah surga?
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju kantin, suasana sekolah saat ini cukup sepi, mungkin karena semua murid sedang menikmati pelajaran di dalam kelas atau hanya sekedar hadir namun pikirannya entah kemana.
Keyla melihat eza dan teman temannya sudah duduk di salah satu bangku kantin, membuat niat keyla menciut tapi tidak dia tunjukkan.
"Kalian pesen apa? Biar gue yang pesen." Keyla memilih untuk menjadi pelayan untuk sahabatnya tertimbang harus duduk sendirian dengan tatapan eza.
"Tumben?" Ucap rani dan linka bersamaan
"Cepet mau pesen apa?"
"Samain aja." Lagi lagi rani dan linka menjawab secara bersamaan
"Kompak bener." Keyla berjalan menuju penjual jus
"Mbak, jus stroberinya tiga ya." Setelah mendapat anggukan dari penjual jus, keyla berali menuju penjual cilok
"Pak cilok tiga porsi ya, di meja sebelah sana." Keyla menunjuk meja yang sudah di duduki oleh kedua sahabatnya. Setelah memesan dan membayar keyla kembali menghampiri teman temannya.
"Pesen apa lo?" Tanya linka
"Jus stroberi sama cilok." Jawab keyla sambil mengeluarkan ponsel dari saku roknya.
"Pinter banget lo milihnya, lagi panas panas gini minum jus stroberi sama makan cilok emang paling Mantaps." Rani mengacungkan kedua jempolnya tepat di depan wajah keyla, membuat keyla yang asik dengan ponselnya terlonjak kaget
"Ran, ran ga usah heboh napa?" Linka mencubit lengan rani
"Aww, sakit lin." Rani memajukan bibirnya dan mengusap pelan lengan nya.
"Permisi." Seorang penjual cilok dan jus menghampiri mereka dan segera meletakkan pesanan keyla di atas meja
"Makasih ya pak." Ucap keyla dan linka bersamaan
Eza dan teman temannya sedang asik menikmati sekotak rokok yang eza berikan secara gratis, tapi tiba tiba pandangan eza berali melihat keyla dan kedua temannya yang sedang makan.
"Ukhuk... ukhuk." Keyla merasa sangat sesak saat ini
"Lo kenapa key?" Linka mulai panik melihat perubahan wajah keyla yang mulai memerah.
"Minum key." Rani menyodorkan jus stroberi kepada keyla, dan dengan segera keyla meminum jus itu hingga habis. Keyla memiliki gangguan pernapasan saat menghirup asap apapun, dia akan merasa sesak yang sangat membuatnya kesakitan
"Matiin rokok kalian." Perintah eza kepada semua teman temannya
"Kenapa?" Tanya devan heran
"Ada yang ke ganggu tu." Eza menunjuk keyla dengan dagunya. Semua menatap kearah keyla dan dua temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Eza
Teen FictionEza Alvaro Dirganta Sosok pria yang nyaris mendekati kata sempurna. Berparas tampan, kekayaan orang tua yang tak perlu di ragukan dan posisi leader di geng buana membuatnya semakin di junjung tinggi keberadaannya, tak heran jika banyak sekali wanit...