fall in love?

33 2 0
                                    

"Udah bangun?" Suara eza mengitruksi keyla untuk menoleh

"Elo?" Keyla sontak berdiri dan menghampiri eza yang terus berjalan kearahnya. Mereka berhenti saat jarak diantara mereka hanya berselisih beberapa centi. Keyla menatap eza penuh dengan tanda tanya sedangkan eza menatapnya iba.

"Sini." Eza menggenggam tangan keyla untuk mengikuti gerak langkahnya yang cukup lebar. Keyla hanya bisa diam menurut, dia memperhatikan tangannya yang sedang digenggam oleh eza penuh dengan kelembutan membuat keyla semakin bingung

"Duduk." Eza membawa keyla masuk kedalam rumahnya dan memintanya duduk di meja makan. Eza menarik kursi yang berada disebelah kanan keyla, kemudian membuka kotak p3k yang sedari tadi eza bawa

"Mau ngapain?" Keyla mengerutkan keningnya melihat eza yang kini sedang mengeluarkan perban dari dalam kotak obat

"Udah diem, lihat tuh luka lo berdarah lagi." Eza melirik lengan gadis itu, karena penasaran keyla mengikuti arah pandang eza

"Ish, gue ga suka." gerutu keyla kesal, eza yang asik membuka perban seketika menaikan pandangannya melihat wajah gadis cantik yang sedang duduk di depannya

"Nyusahin lo kan jadinya?" Seperti tau maksud tatapan eza, keyla langsung mengalihkan pandangannya

"Ini juga gara gara gue." Keyla merintih kesakitan, lukanya baru terasa setelah dia terbangun dari tidurnya, gadis itu menyesal karena sudah menjadikan lengan kananya sebagai tumpuhan kepala

"Pelan pelan za, sakit ini." Keyla meremas lengan eza kuat, membuat pria itu menghentikan aksinya dan kembali menatapnya

"Kenapa lihatin gue gitu? Ga sopan!" Keyla memalingkan muka melihat kesembarang arah, pandangannya jatuh pada segelas teh hangat yang berada tidak jauh dari tempatnya

"Bi inah." Panggil gadis itu tidak terlalu keras tapi masih bisa di dengar oleh semua pembantunya. Bi inah yang merasa namanya dipanggil segera keluar dan menemui seseorang yang memanggilnya

"Iya, non." Bi inah datang tepat di depan keyla dengan menundukkan kepala
"Bi, bibi masak apa? Aku lapar." Keyla mengelus perutnya dengan tangan kirinya, sementara tangan kananya masih dalam perawatan eza.

"Bibi tadi masak sup buntut, ayam goreng sama sambel goreng kentang non." Bi inah masih menundukkan kepalanya membuat keyla kesal karena tak suka di perlakukan berlebih.

Padahal semua majikan pasti meminta agar asisten rumah tangganya tunduk dan patuh dalam mengurus rumah, tapi berbeda dengan keyla, dia tidak suka melihat semua asisten rumah tangganya menunduk saat dirinya mengajak bicara.

"Bi, jangan nunduk dong saya ga denger." Ucap keyla berbohong, padahal jawaban dari bi inah tadi sudah sangat jelas di telinga keyla. Eza yang sudah selesai mengganti perban keyla segera membersihkan kotak obat dan berinisiatif untuk membuang perban bekas

"Sini den biar bibi aja yang buang." dengan cekatan bi inah segera berjalan menuju tempat eza

"Ga usah bi, biar saya saja, bibi layani aja keyla." Eza berdiri untuk membuang perban bekas itu

"Non keyla jadi makan?" Tanya bi inah hati hati
"Iya bi." Tanpa panjang lebar bi inah segera menyiapkan makanan untuk nyonya muda

EzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang