6. Rajutan Yang akan dimulai

6K 355 11
                                    

Readers Inget Vote Ya !
Hargailah Karya Author, berikan Vote dan Comment Kalian, karena Itu sangat berharga dan itu semua gratis tanpa harus dikenakan biaya.
Jadi Jangan baca cuma-cuma, dan Bertingkah seolah gak ngerhargain author sama sekali. Karena sejujurnya gue gak suka Silent Readers🖤Inget kalo udah masuk kesini. Jadilh Readers yang berkelas. Selalu Vote dan beri Komentar. Author akan seneng banget jika kalian bakalan ngelakuin Dua hal itu.
.
Happy Reading ❤















"Vin, Lo gak lupa kan sore ini kita basket?"

Riski menelpon Alvin Saat ia tengah akan selesai makan bersama Sherin. Alvin mendengus lantaran ia membatin jika Riski cukup mengganggu aktivitasnya ini.

"Iya gue inget, Gue bakalan Dateng."

"Jangan Ngaret!" ingat Riski, dan Alvin langsung mematikan sambungannya.

"Siapa?" Sherin bertanya.

"Oh.. Itu Riski, sore ini gue lat basket sma anak IPS." Katanya.

Setelah Alvin yang ditelpon oleh Riski, kini dering hp Sherin yang berbunyi. Di layar terpampang indah Nama Kakaknya.

"Aduh"

"Kenapa?"

"Itu kakak Gue, orang yang paling posesif banget sama gue. Sekarang dia pasti bakalan marahin gue, karna gue gak pulang tepat waktu." Sherin panik.

"What? Emang lo gak pernah pulang lambat?" Alvin Heran.

"Gue itu disiplin waktu, Tapi setelah lo bilang tadi untuk jadi kepribadian gue yang sebaliknya gue berani nunjukin itu sama lo. Tapi kalo sama kakak gue..."Sherin menjeda Perkataannya.

"Ehm..ya udah angkat aja. Aktifin Speakernya."

"Okay."

Dengan Perasaan yang penuh takut dan Ragu, sherin mengusap layar hijau pada hpnya dan mulai berbicara.

"Ha-"

"Heh, Lo dimana?" tanya Kakaknya yang langsung menjeda sapaan Sherin.

"E..ehm..Kak, gue lagi.."  Sherin menoleh pada Alvin.

"Jawab Jujur." Bisik Alvin, Ia menangguk dan menelan ludah.

"Lagi sama t..temen."

"Sejak kapan Gue ijinin lo pergi sama Temen lo?"

"Tapi tadi.."

"Lo sekarang pulang, atau gue bakalan Marah."

"OTW." Kata Sherin yang langsung mematikan sambungannya. Sherin menghela Nafas dan menoleh Alvin lagi.

"Lo tau kan Lo harus ngapain sekarang?" tanya Sherin.

"Hm..Okay, kalo Kakak lo marah biar gue yang jelasin semua." Ucap Alvin tegas dan berdiri dari kursi makan.
Sherin memegang tangan Alvin, menghadangnya untuk melangkah lagi.

"Jangan Alvin, Lo cukup antar gue sampe depan Rumah. Gue gak mau lo kena masalah, lo bakal dihajar kalo tau yang bawa gue pulang Cowok."

"Apa salahnya sih punya temen cowok. Gue kan cuma mau senengin lo aja. Apa setiap waktu lo dapet perlakuan seenak itu dari kakak lo? Heh!" Alvin kesal.

"Alvin, tapi lo gak tau.."

"Gue tau apa yang harus gue lakuin. Sekarang kita pulang."Alvin menggenggam balik tangan Sherin, mengeratkan setiap jari tangannya pada jari-jari kecil tangan Sherin.

ALVINO ( ATLANTA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang