13. KUMAN

3.8K 242 0
                                    

PERINGATAN!! ⚠️
STOP JADI SILENT READERS!
AYO VOTE AND COMMENT!
DON'T SKIP2 BAIK!
I HATE THAT.
.
.
.

"KARENA KUMAN ADALAH PARASIT!
DAN PARASIT HARUS DIMUSNAHKAN!"

-Alvino Altair Wisesa-











"

Permisi"

Nanda berhenti melangkahkan kakinya karena seseorang menghalangi jalannya.
Ditatapnya tajam kedua kaki itu lalu sampai keatas, menampakkan seorang pemuda tampan Alvin.

Alvin dan Nanda?
Mereka bertemu?

Mereka berdua tak sengaja bertemu di parkiran sekolah.
Sorot mata Alvin tajam begitu pula Nanda.

"anda kakaknya Sherin kan?"

Nanda hanya diam.

"Ada apa? Dimana Sherin?"

Tatapan Nanda semakin tajam saat Alvin bertanya tentang Sherin.
"Apa urusan lo sama adik gue?"

Tanpa ada sedikitpun keraguan Alvin menjawab " Saya Pacarnya."

"Heh.." Nanda melontarkan senyuman sinisnya. "Jadi Lo Alvin. Lo yang udah buat adik gue gak pernah fokus belajar."

Alvin menatap Nanda tak mengerti dengan perkataannya. 
"Andalah yang membuat hidup adik anda sendiri hancur. Kenapa harus menyalahkan orang lain?
Sudah cukup anda menyakiti Adik anda kemarin! Dan saya tak akan terima jika anda menyakitinya lagi!" Alvin menarik kerah baju Nanda.

"Cih.. Denger ya! Lo itu bukan apa-apa, dan gak penting lo tau urusan gue sama Sherin!"
Dihempasnya kasar kedua tangan yang tadinya melekat di kerah kemeja Nanda.

Sontak banyak pasang mata yang yang menyaksikan mereka berdua, namun tak ada satupun yang berani memisahkan keduanya.  Satupun tak ada anggota Atlanta yang terlihat disana.

"Itukan abangnya Sherin?"

"Alvin mau ngapain? Kaya mau berantem."

"Ngapain abangnya Sherin disini?"

Dan pertanyaan yang lainnya.

Kemarin sore saat Alvin tak disangka datang ke Rumah Sherin membawakan makanan kesukaannya semua terlihat baik-baik saja. Walaupun Sherin dalam keadaan tak seharusnya dibilang baik.

Dengan wajahnya yang hancur, Alvin tak dapat mengekspresikan fisik dan pikiran Sherin.
Sherin hancur luar dan dalam.
Alvin tau, betapa kejamnya orang yang saat ini tengah berada di depannya ini.
Entah ia manusia atau mahluk jahat yang nyasar ke Bumi, Alvin tak dapat memendam amarahnya saat ini. Ia harus menindak Nanda.

"Saya Pacarnya, dan saya berhak tau keadaannya." Alvin menekankan.

Nanda mengetatkan rahangnya, kesal dengan perkataan Alvin barusan.
Sekarang ia yang giliran memegang kedua kerah seragam Alvin dan menatap Alvin tajam.

"Dan gue gak pernah terima lo jadi pacar Sherin." ucapnya.

"Kenapa? Saya tak butuh jawaban anda, toh juga saya pacarannya dengan Sherin. Dia menjawab 'Ya' kenapa saya tidak?"

BUGH!

"ALVIN!"

"KAK ALVIN!"

semua teriakan-teriakan yang terlontar sebagian besar dari siswa perempuan itu menggema di parkiran sekolah.
Tiba-tiba, entah darimana Anggota Atlanta langsung menghampiri Alvin yang sudah tersungkur di Tanah.

ALVINO ( ATLANTA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang