Semua siswa fokus pada penjelasan tentang logaritma, aku yang sudah menguasai bab agak malas mendengarkan. Kuedarkan pandanganku pada Mingyu yang tengah mengerjakan beberapa soal. Kalo diamati, sepertinya memang Mingyu tak memiliki teman berbincang. Dia ketua kelas, namun tak ada yang meresponsnya ketika dia berbicara.Mingyu tampan, pintar dan kurasa cukup baik mengapa tak memiliki teman? Baiklah, status sosial memang berpengaruh, tapi dengan semua kelebihannya kurasa tak masuk akal. Aku teringat perkataan si pria mesum, pengkhianat?.
"Hey, Mingyu"
Aku memanggilnya pelan. Dia hanya membalas dengan gumaman. Tak puas responnya, aku mencolek pinggangnya. Pada akhirnya dia menatapku malas.
"Apa?" Pantas saja tak punya teman. Sifatnya memang tak bersahabat.
"Kenapa kau diam saja saat Taekyun menghinamu?"
"Aku malas menanggapinya. Namanya Taehyung ngomong-ngomong"
"Kau laki-laki kan? Harusnya melawan. Hajar dong" Dia hanya melirikku malas.
"Tak semuanya harus diselesaikan dengan otot. Dan lagi itu bukan urusanmu" Aku menggerutu mendengar jawabannya.
"Tapi kenapa dia memanggilmu pengkhianat?" Baiklah, aku memang punya rasa ingin tahu yang tinggi.
"Aku punya masa lalu yang tak baik dengannya." Ucapnya seraya mengalihkan pandangannya.
"Entahlah, tapi kurasa dia tak perlu mengatakan hal tak baik seperti itu di depan umum. Semua punya alasannya sendiri-sendiri. Tapi tidak dengan mempermalukan orang lain" Mingyu beralih menatapku.
"Menurutmu seperti itu?" Dia tersenyum tulus, ada kelegaan dalam raut mukanya. Aku hanya diam, berdebar akibat senyumnya yang menurutku tampan.
Sebentar apa tadi? Tampan? Baiklah sepertinya aku mulai gila karena perubahan ini. Jeon Jungkook yang tampan dan manly, berdebar karena pria tampan lainnya. Apa hormonku akan berubah menjadi wanita juga?? Tuhan, aku benci dengan semua ini.
Hingga bel pulang berbunyi aku tidak mengatakan apapun lagi pada Mingyu. Mungkin aku harus menjauhi lelaki di sekitarku, demi kelangsungan kenormalan orientasi seksualku.***
Seminggu sejak pertama masuk sekolah aku cukup dapat beradaptasi. Aku sudah mulai akrab dengan beberapa teman kelasku seperti Lisa, Chaeyeon, dan Eunha. Aku sebenarnya kurang bisa bergaul dengan perempuan. Itu jugalah yang membuatku belum punya pacar hingga sekarang. Tapi dengan badan perempuanku ini, aku cenderung lebih nyaman dengan perempuan. Tapi tidak membuatku memiliki rasa ketertarikan pada mereka.
Sebelumnya aku pernah tertarik pada senior perempuan di sekolahku. Namanya Lee Jieun, dia wanita yang cantik, ramah dan juga bersuara indah. Tapi hingga saat ini, aku hanya dapat menatapnya dari jauh. Aku belum cukup berani untuk mendekatinya. Tapi itu dulu, sekarang saja aku sudah di Seoul.
Minggu ini aku bingung melakukan apa. Biasanya aku akan pergi dengan Jimin, tapi Jimin ada di Busan tak mungkin dia ke Seoul hanya untuk menghabiskan hari minggu bersama.
Akhirnya aku memutuskan berjalan sendiri. Aku belum terlalu mengenal jalanan Seoul. Mungkin dengan berjalan beberapa kali aku lebih mengenal sekitar. Aku bersiap-siap seadanya. Sebelum ke Seoul aku memang sudah membeli beberapa pasang baju wanita. Aku memakai sedikit make up, sebelumnya memang aku sudah biasa ber-make up. Karena terkadang aku dan jimin pergi melakukan pertunjukan dance di jalanan.
Aku bersiap dengan celana jins hitam, jaket jins dan shirt yang kupikir cukup nyaman dipakai.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Or She [taekook]
FanficTampan dengan kesan imut, ditambah tubuh sixpact, dan pintar menjadi nilai lebih seorang jeon Jungkook. Tapi sayang nasibnya tak sebaik penampilannya. Akibat eksperimen aneh sang ayah membuat Jeon Jungkook menjadi seorang wanita. Yang mengharuskanny...