Waktu Sangat Berharga

2.8K 102 2
                                    

Bimo sudah kembali terbang, hanya sesekali ia dapat menghabiskan waktu dengan Clare dan Axel. Sedangkan Clare masih memiliki 3 bulan lagi sebelum kembali ke jadwal terbangnya. Bimo mengizinkan Clare untuk kembali menjalankan tugasnya hingga kontraknya habis, selama itu pula Axel akan diasuh oleh Tari (hanya saat mereka terbang).

Untuk Clare, meninggalkan Axel bukanlah perkara mudah, mungkin ia akan menelfoni setiap sebelum take-off maupun setelah landing.

Namun, sebelum Clare kembali menjadi pegawai aktif, ia harus menjalani beberapa test untuk mendapatkan FAC nya kembali. Untuk berat, badan Clare tidak mengalami kenaikan yang signifikan, dan tentunya sudah kembali normal saat ia akan test nanti.

***

3 bulan merupakan waktu yang sangat sebentar untuk Clare habiskan bersama Axel. Besok, Clare sudah harus kembali menjalani beberapa test sebelum ia direlease terbang kembali. Ia sudah mempelajari materi-materi yang sudah pernah ditest sebelum ia mendapatkan FAC dan juga saat ia menjalani recurrent. Dimulai dari test kesehatan, lalu, safety.

"Mas, besok kamu terbang?" tanya Clare yang baru saja memasuki kamar mereka sembari menggendong Axel.

Bimo menggeleng, "Recurrent, Clei, kenapa? Kamu udah mulai test ulang?"

Clare meletakkan Axel didalam box bayinya, lalu, terduduk disamping Bimo. "Iya, Mas. Aku jadi bimbang mau ninggalin Axel, belum lagi kalau aku ada terbang beberapa hari. Gimana, ya?"

"Kan ada Mama," ujar Bimo santai.

Clare menghela nafas dalam, "Aku akan melewati perkembangan dia dong?"

"Ya, kan, sudah jadi resiko. Mau diapain? Kamu mau memaksakan diri untuk berhenti? Sayang juga uang penalty nya. Mending kamu terusin kontraknya dan dapat uang. Setelah selesai kontrak, kamu bisa jadi ibu rumah tangga atau kembali mendapatkan tawaran shooting. Itu semua terserah kamu, aku sebagai imam pun gak mau memaksakan kehendakku agar kamu menjadi apa yang aku mau. Dan kita sudah pernah membicarakan masalah ini jauh sebelum menikah, dan kamu juga bersikeras untuk menjadi Flight Attendant, tetap bekerja saat sudah menikah," ujar Bimo sedikit menyinggung perasaan Clare.

Mungkin memang selama ini Clare hanya mementingkan urusan financial, tanpa memikirkan bagaimana perasaannya saat sudah memiliki anak. Melihat selama 4 bulan usia Axel ini, banyak perkembangan yang menggemaskan, Clare menjadi lebih bahagia, bersemangat menjalani hari-harinya walaupun cukup lelah mengurus Axel dan Bimo sendirian, beruntung ada Tari yang bersedia menjaga Axel saat dirinya sudah lelah. Namun, memang, Clare juga harus berpikir bagaimana ia bisa mendapatkan uang untuk jaminan masa depan Axel dan adik-adiknya, biaya terus meningkat, jika tidak dicicil dan membuat deposito dari sekarang, nanti ia sendiri akan kewalahan. Paling tidak, masa depan anak-anaknya sudah tertata, dan sekalipun kondisi perekonomian mereka menurun, mereka masih bisa hidup dan memiliki pegangan. Mungkin ia akan melewati beberapa perkembangan, ia juga masih bisa memantaunya terus lewat handphone, dibandingkan ia harus membiarkan anak-anaknya berkehidupan susah dimasa depan. Dan Clare pun akan memastikan anak-anaknya tetap dalam pengawasannya, tidak kekurangan kasih sayang orang tua karena mereka bekerja. Walaupun jauh, ia akan berusaha untuk tetap dekat dengan anaknya.

"Oke, Mas. Kalau begitu, aku akan tetap melanjutkan kegiatanku hingga kontrak abis. Lagi pula, kita masih memiliki waktu untuk dihabiskan bersama." ujar Clare.

Bimo hanya mengangguk saja. Ia sudah pusing memikirkan bisnisnya yang sedang berkembang, dan jadwal pekerjaan tetapnya. Clare tetap mendukung Bimo, sebesar apapun kesalahan Bimo di masa lalu, walaupun Bimo sempat menempatkan dirinya sebagai pelarian, namun, Clare sebagai istri akan menjalankan kewajibannya sebagai istri, tanpa mengindahkan perasaan kecewa yang pernah ia alami.

Cinta Diatas Awan [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang