Sms ㅡ 21

2.8K 550 28
                                    

Eunsang tidur di kelas lagi.

Untuk ke sekian kalinya.

Dan hari ini dia terciduk oleh guru bp.

Makanya sekarang dia di perpustakan. Hukumannya emang gak berat sih.

Dia cuman di suruh nulis kalimat
" saya tidak akan tidur di kelas lagi ".

Tapi percayalah, mau Eunsang nulis secandi kertaspun gak akan ngaruh.

Karena Eunsang emang hobi tidur di kelas tapi nilai selalu bagus.

Jenius.

Kebetulan Sin juga ada di sana. Makanya Eunsang sekarang lagi ngejailin Sin. Biasalah cowok kalo lagi gabut malah lempar-lempar kertas atau gak potongan penghapus.

"Bisa diem gak sih!?" tanya Sin sambil nyimpen bukunya kasar.

Eunsang nyengir.

"Jangan serius-serius, nanti kamu yang baper." Katanya.

Sin mendengus.

"Di hukum juga?" tanya Eunsang.

Sin geleng-geleng. "Jamkos, mau ikutan lomba makanya disuruh baca."

Eunsang manggut-manggut.

Sin nidurin kepalnya di meja. "Kok cape ya?" tanya.

Eunsang kini malah ikutan nidurin kepalanya di atas meja.

Posisi wajah mereka sekarang berhadap-hadapan.

Hhhh Sin baper.

"Cape kenapa?" tanya Eunsang.

Sin malah diem.  "Gak tau,"

Eunsang sekarang ngusap rambutnya Sin. "Tidur aja kalo cape, nanti gue bangunin."

Sin nurut, dia merem.

Eunsang ngebisikin sesuatu. " Kalo cape panggil Priki 3 kali. Nanti insyallah gue muncul,"

Sin melek terus duduk tegak. "You're so freaky."

Eunsang senyum lebar. "Priki?" tanyanya.

Sin pengen nampol aja rasanya. Ternyata bener kata Jinwoo, kalo kak Eunsang itu mahluk aneh yang suka ngomong "priki, petit, plejeu, pri. "

Pokonya Eunsang itu absurd.

Sin berdiri niatnya sih mau ke ruang guru, mau konsultasi sama pak Ucok. Tapi bukan Eunsang kalo gak nyebelin.

Dengan entengnya dia narik Sin sampe duduk lagi untung gak jatoh.

"Udah di sini aja, cape kan? Nih bahu gue lebar meski gak selebar jidatlu." katanya sambil nepuk-nepuk bahu.

Sin rolling eyes. "Jidat gue gak lebar ya!"

Eunsang malah ketawa. "Suka gak nyadar. Pesawat aja bisa mendarat di sana, apalagi aku yakan?"

"Apasih?" Sin nyikut Eunsang sambil senyum senyum.

"Udah sini, bahu gue selalu siap jadi sandaran.. Kapanpun, dimanapun spesial buat Lee Sinren seorang." Eunsang narik kepala Sin biar tiduran di bahunya Eunsang.

"Makasih kak,"





[ sms ] lee eunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang