Sms ㅡ 28

1.8K 367 18
                                    

Sinren tersenyum melihat Eunsang tengah menunggu di depan pintu kelasnya.

"1 menit lagi," katanya tanpa bersuara.

Eunsang mengangguk.

Tak lama kemudian, Sinren langsung mengandeng tangannya menuju kantin.

Beberapa orang membicarakan mereka, Sinren akui ia cukup risih dengan tanggapan orang terhadapnya dan Eunsang.

Orang lain sering membicarakan mereka entah karena iri atau apapun. Ia tak mengerti.

Di kelaspun, tidak ada yang mau berkawan dengan Sinren lagi.

Sinren tak mengerti, memangnya kenapa kalo dia pacaran dengan Eunsang?

Dasar netizen.

"Idih, bucin. Kemana-mana berdua, kek suami istri. Dunia serasa milik berdua aje." celetuk oramg-orang itu.

Eunsang tersenyum tipis lalu ia memasangkan earphone ke telinga Sinren.

"Dengerin lagu ini aja, daripada ngedengerin ocehan netizen." Ucap Eunsang.

Sinren tersenyum.

"Makasih,"













Handphone Lena tiba-tiba hilang. Semua tas digeledah, termasuk tas Sinren.

Dan etah bagaimana bisa Handphone Lena berada di tas Sinren.

Padahal Sinren bukan pelakunya.

"Wah ternyata elu!" bentak Lena.

Sinren menggeleng. "Sumpah bukan gue Len, pasti ada yang jail."

Lena memutar bola matanya, "ngaku aja kali kalo elu yang nyuri!"

"Eh lupa, mana ada sih maling mau ngaku. Hahaha," oloknya.

Sinren kini dilempari kertas dan ocehan-ocehan tak bermoral.

Sinren memukul meja. "Bukan gue pelakunya!" elaknya.

Lena menepuk bahu Sinren, "santuy dong. Lagipula gue gak bakal minta ganti rugi sama anak yang gak punya ibu,"

Sinren menjambak rambut Lena. "Maksud lu apa!?"

Lena membalas menjambak rambut Sinren. "Anjeng!"

Jambak-jambakanpun terjadi, Sinren kekeuh bukan dia pelakunya dan Lena kekeuh bahwan Sinren pelakunya.

Sinren lepas kendali, dia ngedorong Lena sampe jidat Lena kena sudut meja.

"Sumpah lu keterlaluan Ren, gak nyangka lo sejahat itu sama sahabat sendiri." Tegas Jiheon.

"Bukan gitu Ji,"

Sinren kaget dia ngedeketin Lena. "Len, gue minta maaf."

Dan saat itu ketua kelas dateng. " Lee Sinren, lu disuruh ke bp."
















"Tapi bukan saya pelakunya bu," sela Sinren.

Ibu kepala terdiam.

"Tolong ya pak, anaknya diajarin yang bener! Cewek kok bar-bar!" ujar Mama Lena.

Jinhyuk terus meminta maaf.

"Tapi yah, bukan aku pelakunya." Sergah Sinren.

Jinhyuk melirik sekilas. "Ayah kecewa sama kamu, minta maaf sana."



















Sinren berlari menuju rooftop. Tidak ada yang percaya dengannya bahkan ayahnya sendiri.

Jadi dia cuman bisa nangis di rooftop. Tak berselang lama Eunsang datang sambil bawa gorengan.

"Kak Eunsang huahh..."

Eunsang kini membuka tangannya lebar-lebar, ia siap sedia untuk dipeluk.

Tentu saja Sinren langsung berlari menuju Eunsang, lalu memeluknya erat.

"Aku bukan pelakunya, tapi ayah gak peduli."

Eunsang memeluk Sinren erat, dagunya diletakan di kepala Sinren.

"Kan ada aku, yang selalu percaya kamu."

" Udah ah jangan nangis, lebay. Nih makan gorengan,"

"Ish!"







[ sms ] lee eunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang