8. Kencan pertama

7.7K 553 37
                                    

Mattew bisa berbangga diri karna secara perlahan Jisell mulai menerimanya bahkan Jisell juga menuruti semua perkataannya.

Ada senyum samar yang terbentuk di sudut bibir lelaki itu melihat Jisell dengan wajah linglung nya berjalan ke kamar.

Bunyi bel yang di tekan secara tidak sabaran yang sebelumnya juga mengganggu ciumannya dengan Jisell membuat Mattew mendengus pelan lalu berjalan ke arah pintu dan membuka nya.

Mattew mengangkat satu alisnya melihat seorang lelaki yang menatapnya dengan pandangan terkejut. Mattew ingat wajah familiar di depannya ini, mantan Jisell yang seorang gay.

"Iya..?" Mattew bertanya.

"Kamu siapa nya Jisell?"

Mattew tersenyum kecil lalu membukakan pintu apartemen lebih luas.

"Saya pacarnya Jisell, Jisell nya sedang mandi. Kamu mau menitipkan sesuatu atau menunggu saja?, karna saya mau ikut mandi dengan Jisell"

"Ma..maksud lo kalian mandi bareng?"

Mattew terkekah kecil.

"Saya pikir itu cukup wajar karna kami sudah tinggal bersama" Mattew menjawab.

Pintu kamar terbuka menampilkan Jisell yang sudah memakai baju baby doll biasa bertema karakter pikachu, Jisell membulatkan matanya melihat Vincent yang juga menatapnya kaget.

"Kamu belum mandi kan sweety?, aku berencana ngajak mandi berdua" ucapan Mattew yang frontal dengan senyum seringaiannya membuat Jisell tambah melotot.

Mattew mendekati Jisell lalu memanfaatkan keadaan dengan mencium bibir Jisell.

"Aku tunggu di kamar kamu" Mattew berjalan sambil membuka baju nya.

"Lihat siapa yang selingkuh" suara Vincent membuat Jisell tersadar dari pikirannya. "..Gue enggak nyangka lo begini Jis"

"Mending gue lah, enggak nikung. Tinggal berdua sama cowok. Dari pada lo yang selingkuh sama cowok" Jisell melangkah mendekati Vincent, rasanya sudah tidak ada yang perlu di bicarakan lagi, ia dan Vincent sudah selesai.

"Gue cuma mau minta maaf" Vincent menghela nafasnya.

"Gue maafin, sekarang mending lo pulang!" Jisell melirik pintu apartemen nya yang masih terbuka.

"Gue enggak bisa menjadi normal buat lo, Sorry" Vincent menundukkan kepalanya lalu pergi.

Jisell menutup pintu apartemen nya lalu memejamkan matanya, menarik nafasnya mencoba menenangkan dirinya. Walau bagaimana pun, Vincent pernah menemaninya untuk satu tahun terakhir, Vincent pernah mengisi hati nya sebelum ia tahu kalau lelaki tampan nya itu tidak normal.

"Are you okay?" Satu pelukan dari arah belakang membuat Jisell menghela nafasnya.

"Tau ah mau mandi terus tidur mending kamu juga pulang!" Jisell berbalik dan mendorong Mattew pelan tapi cukup membuat Mattew terkekah dan melepaskan pelukannya.

[]

Jisell membuka matanya secara perlahan lalu menatap Mattew yang tertidur di sebelahnya. Jisell ingat bagaimana lelaki itu memaksa ingin tidur berdua dan pertengkaran mereka lalu dengan perintah penuh Mattew berhasil memaksanya tidur bersama. Awalnya niat Jisell hanya pura-pura tidur sampai Mattew tertidur lalu ia akan pindah ke luar, tidur dengan ber-alaskan matras seperti malam-malam sebelumnya tapi ia malah sangat nyenyak tidur di pelukan Mattew yang tidur dengan bertelanjang dada.

Jisell meneguk salivanya, pantas saja para tetangga nya sangat bersemangat untuk melihat Mattew yang biasanya membuka balkon setiap pagi. Siapa yang tidak tergiur dengan lelaki seksi dan tampan yang tidur di sampingnya, rahang yang tegas dengan nafas teratur belum lagi rambutnya yang acak-acak an karna tidur memberi kesan yang panas, bisek lengan yang elus-able yang sekarang Jisell tindih memang sangat menggoda.

Sexy Man Next doorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang