14. rahasia kamar

3.2K 383 112
                                    

.....

Renni menatap sebal ke arah Jisell yang dengan santai sekarang makan sate kambing yang di beli nya bersama Mattew satu jam yang lalu sebelum lelaki itu berangkat kerja.

Jisell tidak perduli, sate di depannya lebih nikmat dan enak di pandang dari wajah jutek Renni yang sedang iri.

"Lo yakin sama si tetangga? Gue dengar dari Sania tetangga seksi itu sering bawa cewek?" Renni bertanya.

"Gini ya sist, mau pacar nya seribu kek kalau ujung nya dia sama gue yang lain bisa apa, mau cewek nya banyak kalau dia jodoh gue dan bucin nya ke gue, mau apa hayo?" Jisell membalas.

"Songong banget lo" Renni mendengus "..mending gue beres-beres"

"Serah lo deh" Jisell menjawab pelan, kakak nya itu memang punya kebiasaan aneh kalau sedang kesal, dia akan membereskan dan membersihkan seluruh rumah kalau sedang kesal. Katanya sih dari pada dia shopping ngabisin duit, padahal kerjaannya cuma traveling sama shopping. Jisell bertaruh kalau Renni bahkan tidak tahu kalau perusahaan keluarga mereka sedang bermasalah.

"Lo kenapa pulang sih?, ngabisin duit aja bolak balik" Jisell bertanya.

"Jangan kayak orang miskin deh" Renna menjawab dari dalam kamar.

"Terus lo ngapain ke sini?" Jisell masuk ke dalam kamar.

"Teman gue nikah, gue di undang jadi datang deh" Renna menjawab.

"Enak banget hidup lo, gue enggak dapat jajan. Dasar mak lampir." Jisell menjawab pelan.

"JISELLA" teriakan Renni membuat Jisell mendengus dan langsung mendatangi kakak nya itu.

"Apa?" Jisell menjawab.

"Lemari gue kenapa lo pindahin ke pojok sana?, ini kenapa juga kamar gue lo ganti warna dinding nya?" Renni bertanya dengan wajah galak nya.

Jisell mengerutkan kening nya, bukannya memang saat Renni akan pindah ke luar negri, wanita itu sendiri yang memindahkan nya saat Jisell akan tidur di sana.

"Memang begitu keadaan nya Renni" Jisell menjawab.

"Terakhir lo liburan sama Jennie ke puncak seminggu, pas gue pergi. Dan gue enggak ada ganti cat kamar apalagi pindahin barang-barang. Pasti ide lo sana Jennie sepulang dari puncak kan renovasi kamar tanpa seijin gue?" Renni membalas.

"Astaga, gue kagak ada ngubah" nada suara Jisell yang awalnya meninggi kini menurun. "..terus kalau bukan gue atau pun lo, siapa?"

"Ya masa yang punya apartemen?, lancang banget" Renni berdecak lalu meancoba menarik lemari nya. "..Bantuin Jis!, lo mau kamar lo gue bersihin enggak sih?"

Jisell berdecak kesal, dengan wajah merengut ia akhir nya membantu memindahkan lemari Renni.

"Jis" Renni mengerjapkan matanya beberapa kali lalu mengetuk dinding kamar nya. "Kenapa dinding apartemen kamar bukan tembok semen?"

Jisell mendongak lalu ikut mengetuk tembok kamar nya. Ada banyak pertanyaan di kepala cantik gadis itu sekarang, mulai sejak kapan tembok nya berganti dan pantas saja ia sering mendengar suara desahan pacar-pacar Mattew dulu.

"Oh my god." suara bernada tidak percaya Renni membuat Jisell mengikuti arah pandangan kakak nya itu ke belakang lemari. "Sejak kapan ada pintu?"

"Gila" Jisell menganga melihat pintu putih di belakang lemari yang baru di geser nya itu. Sekarang semua pertanyaan di kepala nya sudah mulai terjawab, bagaimana bisa Mattew masuk ke kamar nya, Mattew yang bisa datang sesuka hati dan suara percintaan panas Mattew dulu. Tapi sejak kapan kamar nya bisa di sabotase tetangga seksi nya itu.

Sexy Man Next doorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang