1. Bintang yang meredup

638 26 4
                                    

........

Lalisa menunduk saat kilatan cahaya kamera mengambil gambarnya yang baru keluar dari kantor polisi untuk pemeriksaan kasus penganiayaan yang di menyangkut namanya. Bahkan Jival, CEO agency yang menaunginya ikut turun tangan membantu artisnya itu. Lisa tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap salah satu istri pengusaha itu, citranya yang baik dan berprestasi tercoreng begitu saja karena fitnah wanita paruh baya itu.

"Aku enggak pernah melakukan itu. Sial." Lisa berkata setelah masuk ke dalam mobilnya.

"Iya, saya tahu. Masalah kamu akan saya urus, mungkin menantu saya bisa membantu kamu." Jival berkata. Lisa menghela napasnya lalu menunduk. Lisa ingat minggu lalu ia bertemu lelaki itu di bar dan ada orang yang merekamnya, tetapi yang terekam oleh kamera saat ia di peluk paksa lelaki bangkotan yang sayangnya super kaya itu, bukan saat ia menendang kemaluan lelaki itu. Besoknya setelah insiden itu, Lisa di serang di tempat syuting iklan dan otomatis Lisa melawan, dan terjadilah kasus penganiayaan yang di lakukannya, padahal faktanya ia yang teraniaya.

"Yang mereka lihat si bangkotan itu meluk aku, faktanya aku udah tendang asetnya." Lisa berkata.

"Tapi banyak kok yang masih mendukung kamu." Jival membalas.

"Apartemenku juga di kepung wartawan." Lisa mendengus.

"Sementara jangan main sosmed atau apapun yang memancing gossip baru." Jival berkata. "Jisell akan membantu kamu, apartemen miliknya kosong setelah ku beli dan dia pindah ke rumah suaminya. Disana aman, rata-rata tetangganya orang sibuk."

"Tapi ...."

"Enggak ada tapi kecuali kamu mau naik dengan kontroversi? Bikin drama dan bicara di tiap talk show lebay yang kamu benci itu?"

Lisa menghela napas, ia tidak ingin namanya rusak dan di kenang sebagai perebut lelaki bangkotan karena harta. Kalau di suruh memilih, Lisa akan menikahi Jival. Om-om sugar kaya raya yang tampan rupawan, bukan lelaki bangkotan dengan wajah keriput dan perut buncit.

Dering telepon membuat Jival menyalakan speaker mobilnya. "Halo?"

"Pak Jival, Jhonathan selingkuh sama Keysha. Sekarang pemberitaannya Jhonatan bilang kalau Lisa berselingkuh sama suami orang itu. Gimana dong Pak? Nama Lisa terseret lagi."

Jival memejamkan matanya sebentar mendengar ucapan menejer Lisa di telepon. Berbeda dengan Lisa yang sekarang menahan emosinya.

"Aaaaaaakkkkkhhhh ...." Lisa berteriak marah. "Dasar enggak tahu diri. Udah naik pakai nama gue, sekaramg malah selingkuh sama teman gue."

"Lalisa tenang!" Jival berkata. Telepon langsung di matikan Jival.

"Nanti apa lagi? Vidio gue marah-marah? Benar ya dunia entertain itu gila." Lisa berdecak kesal.

***

Orion memijit pelan pangkal hidungnya melihat hunian di depannya yang di tunjukkan sepupunya. Orion tidak menyangka sepupunya itu memberikannya apartemen sederhana yang bahkan lebih tidak lebih besar dari kamar mandinya. "Kau yakin Matt? Lebih baik aku tidur di hotel."

"Aku tidak ingin istriku berinteraksi denganmu, apa lagi sampai kau menggoda istriku yang sedang hamil."

Orion menarik napasnya dan menghembuskannya dengan perlahan. "Apa untungnya bagiku menggoda Jisell?"

"Tinggal saja disini! Lagi pula tetangga di sini tidak terlalu perduli dengan kehidupan orang-orang, palingan kau akan menjadi idola tetangga yang baru." Mattew tertawa.

"Terserah. Aku tidak perduli, kalau bukan karena aku kabur dari Jessica. Aku tidak akan datang ke negara ini."

"Kenapa tidak kau terima saja Jessica? Dia cantik dan seksi."

Sexy Man Next doorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang