9. Sweet

6.7K 464 32
                                    

Jisell tau kalau ini bukan hanya sekedar kencan pertamanya dengan Mattew, tapi liburan pertamanya dengan Mattew selama akhir pekan ini.

Jisell tau ini pertama kali nya ia pergi dengan seorang lelaki dan bermalam bersama. Sebelum nya Jisell tidak pernah kencan sampai bermalam seperti ini, dan Mattew menjadi yang pertama bagi nya.

Jisell menarik nafasnya, rambut nya belum kering tapi ia sudah duduk di balkon kamar nya menatap matahari terbenam yang sekarang membuat Jisell harus mengakui kalau villa Mattew ini mempunyai pemandangan danau yang indah dengan matahari yang terbenam.

Untuk sesaat Jisell bisa menikmati hari nya tanpa harus memikirkan masalah keluarga nya, Jisell tau kalau ini terkesan seperti ia tidak perduli pada keluarga nya, tapi untuk sesaat saja Jisell ingin menikmati waktunya.

Ayunan yang di dudukinya bergerak menandakan ada yang duduk di sampingnya, aroma mint yang segar membuat Jisell tanpa sadar menghirupnya dengan satu tarikan nafas dan membuatnya menoleh dan terdiam lagi melihat Mattew yang duduk sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk kecil. Lelaki itu hanya memakai Tshirt dan juga celana pendek.

"Kenapa?" Suara Mattew membuat Jisell menghela nafasnya lalu menggeleng cepat dan kembali menatap matahari terbenam di depannya.

"Jisell" Mattew kembali memanggil.

Jisell menoleh lagi, tapi kali ini mata nya juga ikut terbelalak kaget karna Mattew menarik pinggang nya membuat posisinya sangat dekat.

"Angkat kaki mu!, kamu mengeluh lelah tadi kan" Mattew mengangkat kaki Jisell, meletakkannya di pangkuan nya.

"E..enggak usah" Jisell mencoba menarik kaki nya tapi Mattew menahannya.

"Biar ku pijat" Mattew berkata, Jisell tidak tau harus merespon bagaimana. Sejak di danau tadi ia memang mengeluh kaki nya sakit saat Mattew menariknya dan membawanya berjalan dengan cepat, tapi kakinya sakit karna kelelahan pergi shopping dengan Jennie, bukan kelelahan karna berenang persama Mattew.

"Matt, kamu mau memijatku atau modus?" Jisell menepis tangan Mattew yang mengusap paha nya.

"Dua-dua nya, kenapa kaki mu bisa semulus ini?"

Jisell lupa bernapas untuk sesaat saat Mattew mendekatkan wajahnya pada wajah Jisell.

Benar kata ustadz di tempatnya dulu, jangan berdua-duaan yang ketiganya pasti setan, dan sekarang Jisell merasakan kalau ia tergoda dengan bibir sensual Mattew.

"Ada apa Jisell?" Mattew menarik satu kaki Jisell dan melingkarkannya di pinggang nya, membuat tidak ada jarak di antara mereka.

"Mau apa sih?, jangan dekat-dekat!" Jisell mengancam tapi matanya tidak fokus. Ia menghindari tatapan tajam Mattew.

Mattew mendaratkan bibirnya di bibir Jisell, menciumnya tanpa lumatan. Sadar akan bibir Jisell yang terbuka sedikit dan gadis perawannya itu yang melumatnya duluan dengan gerakan amatir membuat Mattew terkekah sebentar sebelum balas melumat bibir Jisell.

Mengecupnya dan melumat bibir itu bergantian dengan lembut, dan berhasil membuat Jisell semakin terlena. Apalagi tangan Mattew yang sekarang sudah masuk ke dalam baju nya membuat Jisell merasa kalau ini ciuman yang sangat memabukkan.

"Mampul lo Jisell, sekarang lo berserah diri sama tetangga seksi lo" Jisell berbicara pada dirinya sendiri, tapi lagi romantis gini sayang buat di lewatkan. Kapan lagi Jisell mengalami adegan ala drama korea yang sering di tontonnya itu.

Drrrrrttt... Drrrrrttt..

Jisell mencoba menjauhkan tubuhnya saat merasa kan getaran handphone di saku celana Mattew, tapi berbeda dengan Mattew yang malah memeluk Jisell semakin erat dan memperdalam ciumannya.

Sexy Man Next doorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang