10. Hari pertama magang

4.9K 438 71
                                    

Jisell bangun dengan tergesa pagi ini, setelah minggu lalu ia berlibur dengan Mattew, tetangga seksinya itu menghilang dan datang malam hari bertamu ke apartemen nya. Dan sudah dua hari terakhir ini Mattew hilang bagai di telan bumi.

Gila memang, Jisell merasa kalau sekarang ia seperti jalang yang di tinggalkan Mattew dengan satu kredit card yang cukup membeli satu apartemen mewah dan liburan keliling eropa. Sambil berdecak kesal Jisell berpikir kalau harusnya ia membawa uang Mattew kabur ke eropa saja. Tapi ia harus menyelesaikan praktikum kampus nya dan mulai menyusun skripsi setelahnya.

Jisell berdecak kesal lalu mulai memakai rok setutut berwarna hitam dengan kemeja putih, rambutnya di ikat rendah. Jisell tidak punya waktu berdandan jadi ia hanya mengoles lipstik berwarna pink muda di bibirnya dan sedikit bedak, lalu memasang high heels nya dan mengambil tas, memasukkan dompet, handphone dan charger nya dan berlari keluar apartemen dengan susah payah.

"Mampus gue, mampus" Jisell berkata sambil menyetop taksi.

Dua puluh menit kemudian Jisell sudah sampai di depan gedung perusahaan tempatnya magang, perusahaan multifungsional dan Jisell belum tahu ia akan di tempatkan di mana.

Jisell menarik nafasnya ia telat lima menit tapi ia bersyukur karna paling tidak dia tidak terlalu terlambat.

Jisell menghampiri seorang resepsionis yang tersenyum ramah padanya.

"Maaf mbak, saya mahasiswa magang"

Resepsionis itu mengangguk mengerti.

"Atas nama Jisella Anastasya bisa langsung ke lantai tiga puluh dua" Resepsionis itu menjawab, membuat Jisell menyerutkan keningnya bingung.

"Massa mbak? Tapi kata teman seperjuangan magang saya tadi cuma di lantai tiga" Jisell menjawab, iya memang sudah tahu kalau salah satu teman kampusnya yang magang disini juga mengatakan kalau mereka akan di tempatkan di bagian keuangan tapi temannya itu juga menyuruh untuk bertanya dulu dengan resepsionis.

"Iya nona, penempatan kerja magang mahasiswa berbeda-beda" resepsionis itu menjawab, lalu berdehem sebentar dan sedikit membungkuk tanda hormat, begitu pula beberapa karyawan yang ada di lobby itu membungkuk hormat.

Dengan wajah di tekuk dan bingung, Jisell menoleh ke belakang mengikuti arah pandangan resepsionis itu. Mata Jisell membulat kaget saat lelaki dengan setelan jas mahal dan tatanan rambut yang rapi tersenyum menggoda ke arahnya dan mengedipkan sebelah matanya. Lelaki itu berjalan dengan beberapa staff di belakangnya.

"WHAT THE FUCK MATTEW?" Jisell  masih kaget tapi ia tidak menyuarakan kekagetannya itu secara langsung bahkan ketika Mattew masuk ke dalam lift dengan orang-orang nya.

"Nona Jisella Anastasya?" Panggilan resepsionis itu membuat Jisell tersadar dari pikirannya. "Nona bisa langsung ke lantai tiga puluh dua, nona sudah di tunggu di sana"

"I..iya mbak, makasih"

**

"Kamu terlambat lima menit"

Jisell hampir saja menjatuhkan rahangnya melihat lelaki berjas yang mendominasi ruangan super besar dan mewah yang baru saja di masuki nya sekarang.

Lelaki itu menyandarkan tubuh atletisnya di meja menghadap ke arah Jisell yang masih menganga tidak percaya.

"Hah gimana-gimana?, Ini Mattew atau Mr.Grey nya Anna?." Pikiran Jisell yang suka berfantasi sejak dulu tambah kacau sekarang.

"Jisella Anastasya?" Suara rendah namun tegas milik Mattew membuat Jisell tersadar dari pikirannya.

"Iya Mr.Grey" Jisell menggeleng pelan meyakinkan dirinya untuk fokus.

"MATTEW LO NGAPAIN DISINI?" Jisell membentak.

Sexy Man Next doorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang