Bicara soal rasa, sepertinya terdengar sangat klise jika tiba-tiba kita mencaritahu perihal cinta dan definisi yang menaunginya. Satu hal yang jelas, bagi Ody cinta memiliki definisi yang universal. Perihal mencintai saja, ada banyak konteks di dalamnya. Mencintai bumi, mencintai hewan dan tumbuhan, mencintai hobi, mencintai teman dan keluarga termasuk mencintai lawan jenis.
Dan untuk yang terakhir, dia bahkan tidak perlu repot-repot mencaritahu karena baginya siklus mencintai sangat umum. Merasa tertarik, berkenalan, melalui masa pendekatan, menjalin hubungan lantas jika tidak berhasil ikatan itu putus kemudian. Sangat klise, bukan? Dan Ody hidup dengan definisi cinta yang sesederhana itu.
Dia tidak pernah mengira, menahun kemudian dia menemukan definisi cinta yang diterjemahkan hatinya sendiri. Dan cinta yang dia kenali itu bernama Kia. Rasanya dia tidak perlu ensiklopedia atau kamus tebal 1000 kata untuk mencaritahu definisi cinta karena menjalaninya dengan Kia adalah bahasa yang paling gamblang dan sempurna.
Melewati berbagai jalan yang belum pernah mereka kenali sebelumnya, perihal bahagia, kecemburuan dan emosi lain yang pada hakikatnya justru sengaja dibangun sebagai tiang dalam hubungan mereka.
Dan dia menyadari, tidak begitu mudah memahami definisi cinta yang dia dan Kia jalani karena perjalanan mereka lebih banyak melewati jalur yang menyebalkan bahkan hingga pos terakhir dalam perhentian perjalanan itu.
Karena satu tahun setelah Kia pulang dari Belanda, hubungan mereka justru lebih sulit dari yang pernah ia bayangkan. Satu sampai dua hari pertama mereka habiskan dengan melepas rindu, melakukan quality time mulai dari berbincang tentang hal-hal penting sampai tidak penting sama sekali. Namun dihari berikutnya, bukan Ody dan Kia jika mereka tidak saling berdebat.
Yang puncaknya adalah saat satu minggu sebelum hari pertunangan mereka. Kia yang bersikeras untuk melakukan acara secara sederhana yang cukup dihadiri keluarga, Ody yang sama keras kepalanya ingin mengundang rekan kerja dan teman-temannya dengan alasan acara seperti ini hanya akan terjadi sekali seumur hidup dan dia ingin sesuatu yang berkesan.
Bahkan sampai pada urusan katering dan dekorasi, mereka perlu melewati perdebatan tidak penting sama sekali.
Sampai akhirnya Kia lah yang mengalah, karena dia tahu perempuan paling rentan jika sudah berhubungan dengan hal seperti ini. Dan kesepakatan itu berakhir dengan mereka menyewa satu villa di daerah Lembang, hanya mengundang keluarga dan teman-teman dekat.
“Udah kan, sekarang udah fiks? Kamu gak akan nambah atau ubah yang aneh-aneh lagi?” itu adalah kalimat yang dilontarkan Kia sepulang mereka dari WO yang mengurus acara.
“Kok kamu galak sih? Kan kita udah janji gak akan berdebat lagi?” balas Ody.
Kia membuang nafas, cukup lelah untuk kembali berdebat. “Nggak gitu yang, tapi ini udah seminggu sebelum hari H. Udah nggak usah aneh-aneh lagi, kasian orang WO kita pusing nanti. Aku cuman mastiin kamu ngga ubah konsep atau yang lainnya lagi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Met
Romance[COMPLETED] ㅡ Cerita mereka belum usai. Siapa sangka dunia baru yang Ody dan Kia sambut bersama justru menjadi jembatan penghubung bagi tunas-tunas baru untuk tumbuh diantara mereka? Perjalanan dan lika-liku kisah cinta Ody & Kia baru saja dimulai. ...