11: A called jealousy

977 146 51
                                    

Jika saja Jio bukanlah adik kandungnya dan mereka sedang tidak ada dalam lingkaran banyak orang, dia pasti sudah mendaratkan bogem mentah pada Jio seperti yang biasa dilakukannya jika sedang kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika saja Jio bukanlah adik kandungnya dan mereka sedang tidak ada dalam lingkaran banyak orang, dia pasti sudah mendaratkan bogem mentah pada Jio seperti yang biasa dilakukannya jika sedang kesal.

Bagaimana tidak, Jio bisa-bisanya menumbalkan Ody hingga kini harus terjebak duduk di sebelah kemudi, di mobil Abimana Prasetyo untuk pulang ke Rumah. Semua itu terjadi akibat Jio dengan semena-mena kabur mengambil alih mobil Ayahnya dengan dalih akan mengunjungi tempat lain dan tidak akan kembali sampai malam.

Lalu, berakhirlah kepada drama tentang 'drove you home' yang panjang dari Bima setelah mengetahui itu. Drama ketika Bima bersikukuh mengantarnya pulang, sebaliknya Ody terus menolak. Tetapi akhirnya dialah yang mundur, karena rasanya perdebatan itu akan terus berlanjut jika bukan dia yang mengalah.

Mobil Bima menepi di pelataran depan pagar Rumah Ody, tepat pukul 3 sore. Ketika Ody turun, dia tidak tahu bahwa Bima ikut turun dari mobilnya. Kening Ody berkerut bingung, mulai menggencarkan aksi dengan melirik kanan kiri untuk memastikan tidak ada Ibu-ibu komplek yang sedang bergosip dan kebetulan melihat si -well famous Abimana-yang nyasar ke komplek mereka.

Ody memandangi Bima yang sedang melihat-lihat ke halaman rumahnya, tanpa berkata apa-apa. Yang Ody tahu, tidak lama kemudian dari dalam rumah keluar Ayahnya dengan memasang wajah bertanya. Ody sama bingungnya karena sejak turun dia dan Bima bahkan belum bertukar kata.

Barulah ketika Ayahnya mendekat, Ody bergerak maju untuk mendorong pintu pagar dan mempersilahkan Bima masuk.

"Masuk dulu gak Mas Bima?"

Bima tidak menjawab karena dia sudah melangkah masuk dan secara alami menyalami tangan Ian Baskoro yang menyambut mereka. Laki-laki paruh baya itu masih memasang wajah bingung dan melempar isyarat 'siapa dia' pada putrinya.

"Yah, kenalin ini Mas Bima. Rekan kerja aku. Ayah pasti tahu."

Ian kembali memandang Bima, berusaha menggali ingatan dimana dia pernah melihat wajah tidak asing itu. Dia kemudian berujar, "Loh yang sering di TV itu kan? Saya lihat di program acara yang Ody pegang."

Ody dapat mendengar Bima terkekeh pelan mendengar Ayahnya berbicara meski sebenarnya tidak tahu dimana letak lucunya. Tetapi dia dapat melihat Bima dengan sopan menjawab,

 Tetapi dia dapat melihat Bima dengan sopan menjawab,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang