Menahun yang dilalui bersama.
ㅡ
Aktivitas pagi itu cukup berbeda, karena Ody lebih sibuk daripada hari biasanya, membersiapkan segala kebutuhan untuk hari yang spesial dari pagi-pagi buta. Dia memastikan suaminya tidak telat untuk bersiap ke acara wisuda hari ini, berikut membersiapkan jas dan kebutuhan lainnya.
Ah, dia melupakan sesuatu. Setelah melihat suaminya keluar dari balik pintu kamar mandi, Ody menunjuk setelan kemeja dan jas yang sudah tersampir di pinggiran kasur. Dia sempat mengucapkan kalimat pengingat di daun pintu sebelum benar-benar keluar.
“Jangan pakai parfum banyak-banyak, nanti tabrakan sama pewangi yang aku pakai pas setrika. Aku bangunin Juna dulu, repot dia kalau gak dibangunin sama Mamanya.”
Kia, suaminya hanya mengangguk-angguk kecil paham, sudah terbiasa melihat Ody yang kerepotan setiap pagi untuk membangunkan putra mereka, Arjuna.
Ody mengetuk pintu kamar putranya itu beberapa kali, dan tidak berbuah jawaban. Didorongnya kecil pintu itu, tidak terkunci yang artinya Juna sudah bangun sendiri.
Begitu dia menyembulkan kepalanya untuk mengintip ke dalam kamar, dia sedang melihat Juna mengancingkan kemeja dengan ekspresi datarnya yang biasa, kontras dengan senyumnya kelewat ceria.
“Bagus, udah bisa bangun sendiri kan sekarang Mas? Yaiyalah besok juga udah jadi calon peserta UN SMA. Masa masih harus dibangunin Mama.”
“Ma.”
“Iya maaf, kalau udah beres cepet turun ke bawah buat sarapan ya. Papa kamu kebagian kloter pertama, gak boleh telat. Malu sama gelar doktor kalau masih telat.”
Juna mengangguk kecil. Tapi dia kemudian teringat sesuatu. "Ma, kaos kaki aku yang warna abu di mana ya?"
Gerakan kecil Ody untuk menutup pintu tertahan, senyumnya berkembang mendengar pertanyaan dari Putranya itu. Tetap saja ya, untuk hal-hal kecil seperti ini, baik Juna ataupun Kia tidak pernah bisa lepas dari bertanya kepadanya. Kadang merepotkan memang, tetapi Ody selalu menikmatinya. Ketika dua jagoannya bergantung kepadanya untuk hal sepele seperti kaus kaki.
"Mas, kan Mama udah kasih tahu kaos kaki sama baju-baju daleman kamu tuh ada di lemari bagian bawah. Kamu kok lupa terus sih?" Ody pura-pura mengomel, namun tetap sambil berjalan mendekat ke arah lemari yang ada di sudut kamar Juna.
"Ya udah Ma biar Juna yang cari." Juna hendak memotong, namun Mamanya itu sudah menepis tangannya di udara lebih dulu.
"Udah Mama aja, kamu bukannya cari malah berantakin seisinya nanti." Kata Ody, yang tidak lama kemudian mengeluarkan sepasang kaus kaki berwarna abu.
"Ini, kan? Kamu nyari kaos kaki apa yang jualannya?"
Dan lagi... Juna harus mendengar omelan ala ibu-ibu kalau Mamanya itu sedang begini. Dia pun kini hanya tersenyum tipis, menyisipkan segurat kata maaf di wajahnya yang membuat Mamanya itu berhenti mengomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
After We Met
Romance[COMPLETED] ㅡ Cerita mereka belum usai. Siapa sangka dunia baru yang Ody dan Kia sambut bersama justru menjadi jembatan penghubung bagi tunas-tunas baru untuk tumbuh diantara mereka? Perjalanan dan lika-liku kisah cinta Ody & Kia baru saja dimulai. ...