AKANKAH?

4 1 0
                                    

Mobil sport itu sedari tadi menjadi pusat perhatian para pengunjung bandara. Pasalnya, mereka semua ingin sekali melihat supermodel yang berada didalamnya. Setelah Katie, Bonaro dan Jelena turun dari mobilnya, mereka langsung membukakan pintu mobil bagi majikannya serta membawakan payung. Mereka semua masuk ke dalam bandara dan duduk ditempat khusus yang sudah mereka pesan.

Sudah lebih dari 15 menit Keira memperhatikan dinding kaca itu. Ia sangat menunggu jet bermaga Achazia mendarat. Ia sudah sangat merindukan Rex, ayahnya. Ia pun beranjak dari duduknya mencari udara segar. Gadis itu memainkan ponselnya disepanjang perjalanannya. Ia membalas pesan yang masuk dari kekasihnya. Senyum manis pun terukir di wajahnya yang putih bersih. Keira tidak memperhatikan jalan sampai ia menabrak seseorang. Tubuhnya terpental ke belakang dan ponselnya jatuh. Ia sedikit mendesah saat tubuhnya ingin jatuh ke lantai. Tetapi, pria itu dengan sigap memegang tangan Keira dan menariknya sampai gadis itu kembali berdiri dengan sempurna. Keira segera merapikan bajunya serta rambutnya yang berantakan. Ia masih belum memperhatikan orang yang baru saja ia tabrak. Saat Keira ingin mengambil ponselnya yang jatuh, pria itu sudah mendahuluinya.

"ini milikmu?" tanya pria itu sambil menyodorkan ponsel Keira.

Mata Keira masih lekat melihat pria tampan itu. Hatinya kembali bergejolak dan keringat dingin mengguyur seluruh tubuhnya. Ia berusaha mengingatnya tetapi tak bisa. Rasanya semua sama saja. Saat mata biru itu kembali menyorot dan masuk kedalam mata Keira, rasanya jantung itu berhenti berdetak. Entah apa yang dipikirkan Keira saat melihat pria itu.

"mata itu...." Batin Keira.

Pria itu mengerutkan keningnya "nona? Kau baik baik saja?" tanyanya berusaha menyadarkan Keira.

Keira terperanjat, ia segera mengambil ponselnya dari tangan pria itu "ah, iya. Terima kasih."

Pria itu tersenyum dan mengangguk. Ia melenggang meninggalkan Keira. setelah lama bergulat dengan pikirannya sendiri, Keira membulatkan matanya. Ia segera membalikkan tubuhnya dan mengedarkan pandangannya. Ia kembali mendesah saat kehilangan jejak pria itu.

"ah, sial! Dia sudah pergi." Geram Keira sambil menghentakkan kakinya.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya dan tiba tiba merasa cemas "apa benar tadi itu....Alano? ah, pasti tidak mungkin!" Keira menggeleng gelengkan kepalanya dan ia kembali ke tempat duduk.

Setelah beberapa langkah ia kembali, Keira tersenyum lebar saat melihat Rex sudah duduk disamping Soraya. Rasanya ia sangat senang ketika melihat ayahnya sudah kembali. Ia sudah sangat merindukan ayahnya.

"daddy!" pekik Keira sambil berlari. Ia langsung memeluk Rex dengan sangat erat. Keira menangis saat ia bertemu lagi dengan Rex.

"aku sangat merindukanmu, dad."

"daddy juga merindukanmu sayang."
"apa daddy tidak merindukanku, hah?" sambar Reynand.

Rex tersenyum pada puteranya. Ia merentangkan tangannya dan memeluk kedua anak tercintanya. Soraya ikut meneteskan air mata saat melihat keluarga kecilnya sudah kembali. Rex menguraikan pelukannya, pria matang seksi itu menangkup pipi anaknya secara bergantian.

"daddy jahat! Daddy meninggalkan Keira selama 3 tahun. Apa daddy tidak mencintai kami, huh?!" protes Keira, ia mencebik seperti anak kecil.

Rex mengulas senyum "tidak sayang, ini semua daddy lakukan untuk kalian semua. Baiklah, dad minta maaf."

Keira tersenyum dengan riang dan mengangguk "baiklah dad, tak apa. Tapi dad harus janji pada Keira, daddy tidak akan meninggalkan Keira lagi, okay?" ucap Keira sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

Rex menerima acungan itu, ia menyatukan jarinya dengan Keira "baiklah, sayang. Dad janji."

Setelah beberapa saat mereka melepas rindu, akhirnya mereka kembali ke mansion. Rex menyewa jasa body guard untuk melindunginya dan memberi jalan saat keluarganya ingin keluar dari bandara. Karena Rex tau, pasti saat kepulangannya di Indonesia banyak sekali awak media yang akan menyambutnya. Dan itu ternyata benar! Setelah Rex keluar dari pintu bandara. Banyak sekali awak media dan orang orang yang sangat ramai didepannya. Semua bodyguard yang dikerahkan segera menepisnya dan membuka jalan bagi keluarga Rex. Mereka pun segera masuk ke dalam mobil sport yang sudah disiapkan Andreo, asisten pribadi Rex.

MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang